Surah Al-Isra Ayat 61-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 61-62

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 61-62 ini, menceritakan Allah swt memerintahkan Rasulullah agar mengingatkan kaumnya akan permusuhan Iblis kepada Adam dan keturunannya. Permusuhan itu telah berlangsung lama sejak penciptaan Adam. Ketika Allah swt memerintahkan kepada para malaikat agar sujud untuk memberikan penghormatan kepada Adam, mereka lalu sujud kepadanya, kecuali Iblis. Ia merasa lebih mulia dan menolak perintah Allah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah ketika ia meminta agar Allah menerangkan kepada-nya, apa alasan yang menyebabkan dia harus sujud kepada Adam.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 61-62

Surah Al-Isra Ayat 61
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا

Terjemahan: Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”

Tafsir Jalalain: وَ (Dan) ingatlah إِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ (tatkala Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam.”) dengan sujud penghormatan yaitu dengan membungkukkan badan.

فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا (lalu sujudlah mereka kecuali iblis. Dia berkata, “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah liat?”) lafal thiinan ini dinashabkan dengan cara mencabut huruf jarnya, yang asalnya adalah min thiinin; artinya dari tanah liat.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 54-55; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi menceritakan permusuhan iblis -la’natullah ‘alaih- terhadap Adam dan anak cucunya. Yakni permusuhan yang sudah cukup lama, sejak awal penciptaan Adam. Diceritakan, bahwa Allah Ta’ala pernah memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam, maka semua Malaikat pun bersujud kecuali iblis yang tetap sombong dan menolak bersujud kepada Adam karena merasa lebih tinggi dan menghinakan Adam.

(“Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”) Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat yang lain yang artinya: “Aku lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api sedang ia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raaf: 12)

Tafsir Kemenag: Allah swt memerintahkan Rasulullah agar mengingatkan kaumnya akan permusuhan Iblis kepada Adam dan keturunannya. Permusuhan itu telah berlangsung lama sejak penciptaan Adam. Ketika Allah swt memerintahkan kepada para malaikat agar sujud untuk memberikan penghormatan kepada Adam, mereka lalu sujud kepadanya, kecuali Iblis.

Ia merasa lebih mulia dan menolak perintah Allah. Sikap seperti itu disebabkan oleh kesombongannya, seperti tergambar dalam kata-katanya, “Apakah saya akan sujud kepada Adam yang diciptakan dari tanah, sedangkan aku diciptakan dari api.” Menurut anggapan Iblis, api lebih mulia daripada tanah.

Surah Al-Isra Ayat 62
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلً

Terjemahan: Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 63-65; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: قَالَ أَرَأَيْتَكَ (Iblis berkata, “Terangkanlah kepadaku) jelaskanlah kepadaku! هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ (‘Inikah orangnya yang Engkau muliakan) yang Engkau utamakan عَلَيَّ (atas diriku?’) sehingga Engkau memerintahkan aku supaya bersujud kepadanya; di dalam ayat lain disebutkan bahwa ketika itu iblis berkata sebagaimana yang dikisahkan oleh firman-Nya: ‘Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api.’ (Q.S. Al-A`raf 12)

لَئِنْ (Sesungguhnya jika) huruf lam di sini bermakna qasam أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ (Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat niscaya benar-benar akan aku sesatkan) menyesatkan ذُرِّيَّتَهُ (anak cucunya) dengan menggoda mereka إِلَّا قَلِيلً (kecuali sebagian kecil.”) daripada mereka yang mendapat pemeliharaan dari-Mu.

Tafsir Ibnu Katsir: Iblis juga berkata: “Terangkan kepadaku.” Dengan sangat berani dan penuh kekafiran, iblis itu berkata kepada Rabb, sedang Dia memperlakukannya dengan kelembutan dan memberikan tangguh. قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ (“Iblis berkata: Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku?”) dan ayat seterusnya.

‘Ali bin Abi Thalhah bercerita, dari Ibnu Abbas, ia berkata: لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلً (Niscaya benar-benar akan aku sesatkan [aku akan kuasai] keturunannya, kecuali sebagian kecil saja) Makna penggalan ayat di atas adalah,

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Terangkanlah kepadaku, apakah orang ini yang Engkau muliakan dan agungkan atas diriku? Seandainya Engkau memberi tangguh kepadaku, niscaya aku akan sesatkan anak cucunya kecuali sebagian kecil saja dari mereka yang tidak.”

Tafsir Kemenag: Kemudian dijelaskan bahwa kelancangan dan pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah ketika ia meminta agar Allah menerangkan kepada-nya, apa alasan yang menyebabkan dia harus sujud kepada Adam.

Perminta-an Iblis itu diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya dimaksudkan untuk menunjukkan sikapnya yang merasa heran mendengar perintah Allah agar sujud kepada Adam. Karena pengingkarannya ini, Iblis mendapat murka, dan menjadi jauh dari rahmat Allah.

Itulah sebabnya mengapa Iblis memohon kepada Allah agar menangguh-kan hukuman dan kematiannya sampai hari kiamat dan diberi kesempatan untuk menggoda dan menyesatkan keturunan Adam, kecuali sebagian kecil saja dari keturunannya yang memang kuat imannya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 61-62 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S