Surah Al Lail; Terjemahan, Tafsir dan Asbabun Nuzul

Surah Al Lail

Pecihitam.org – Surah Al Lail (الّيل, “Malam”) termasuk dalam kelompok surah-surah Makkiyah yang terdirii dari 21 Ayat. Surah ini berada pada urutan surah ke-92 di dalam al Qur’an.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adapun jika berbicara tentang asbabun nuzul surah Al Lail ini, ternyata Ada banyak riwayat yang mengemukakannya, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar.

Ibnu Hatim mengatakan bahwa surah al Lail turun berkaitan tentang seorang pemilik pohon kurma yang bakhil. Dikisahkan bahwa pemilik pohon kurma tersebut mempunyai pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki banyak anak.

Setiap kali pohon tersebut berbuah, si pemilik Pohon memetik buah tersebut langsung dari rumah tetangganya, akan tetapi jika buah kurma tersebut jatuh hingga dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, maka ia segera merampasnya.

Bahkan yang lebih menyedihkan lagi ketika buah kurma yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksanya untuk dikeluarkan kembali. Maka, hal ini lalu diadukan oleh orang fakir tersebut kepada Nabi Muhammad.

Rasulullah pun akhirnya menemui si pemilik kurma tersebut dan bersabda; “Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Fulan, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga.”

Lalu pemilik pohon kurma itu menjawab, “Cuma itukah tawaran tuan? Saya memiliki banyak pohon kurma dan tahukah tuan bahwa pohon kurma yang anda minta itu paling baik buahnya.” Lalu sang pemilik pohon kurma itu pun pergi.

Pembicaraan tersebut ternyata didengar oleh salah seorang dermawan yang langsung datang kepada Rasulullah, kemudian berkata, “Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?” Nabi menjawab “Ya.”

Orang tersebut pun akhirnya mendatangi si pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu berkata, “Apakah kamu tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa saya telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal saya banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak ada satupun pohon yang selebat itu.”

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 123-124; Seri Tadabbur Al Qur'an

Orang dermawan itu pun berkata, “Apakah kau mau menjualnya?” Ia menjawab, “Tidak, kecuali jikaa ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, tapi pasti tidak akan ada yang sanggup.” Dermawan itu berkata lagi, “Berapa yang kamu inginkan?” Ia pun berkata, “Saya inginkan 40 pohon kurma.” Ia pun terdiam lalu berkata lagi, “Kamu minta yang bukan-bukan, baik saya berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan saya minta saksi jika kamu benar mau menukarnya.”

Ia akhirnya memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan peristiwa itu. Dermawan itu pun kembali menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan saya serahkan kepada tuan”

Rasulullah SAW akhirnya kembali menemui orang fakir itu, dan berkata; “Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu.” Kemudian turunlah seluruh surah al Lail yang membedakan kedudukan dan akibat orang yang bakhil dengan orang dermawan.

Selain riwayat tersebut di atas, terdapat juga Riwayat lain yang menyebutkan, bahwa sebagian besar isi surah Al Lail turun berkenaan dengan kedermawanan Abu Bakar.

Al Hakim menngemukakan bahwa ayat 5 sampai ayat terakhir surah ini turun berkaitan dengan kedermawaan Abu Bakar yang memerdekakan hamba-hamba yang lemah.

Sementara riwayat lain dari Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Urwah mengisahkan bahwa Abu Bakar telah memerdekakan 7 budak yang disiksa oleh majikannya karena beriman kepada Allah SWT sehingga turunlah ayat 17-21 surah ini.

Ada juga riwayat lain diriwayatkan oleh al Bazzar yang bersumber dari Ibnu Zubair yang menyebutkan bahwa ayat 19-21 surah ini diturunkan dengan kaitannya dengan kedermawaan Abu Bakar. Wallahu a’lam

Isi, Terjemahan dan Tafsir Surah Al Lail

Ayat 1
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ

Terjemahan: Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

Tafsir: Aku bersumpah demi malam, ketika kegelapannya telah merata.

Ayat 2
وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ

Terjemahan: dan siang apabila terang benderang,

Tafsir: Demi siang ketika cahayanya telah terang benderang.

Ayat 3
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ

Terjemahan: dan penciptaan laki-laki dan perempuan,

Tafsir: Demi Zat yang telah menciptakan dua jenis: laki-laki dan perempuan, jantan dan betina, dari setiap makhluk yang berkembang biak.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 13-14; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Ayat 4
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَت

Terjemahan: sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

Tafsir: Usaha kalian sungguh berbeda-beda. Ada yang membuat gembira pelakunya dan ada pula yang membuat celaka.

Ayat 5
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ

Terjemahan: Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,

Tafsir: menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan bertakwa) kepada Allah.

Ayat 6
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ

Terjemahan: dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),

Tafsir: Kami akan menyiapkan untuknya jalan yang mengantarkannya kepada kemudahan dan ketenangan dengan mengarahkannya kepada jalan kebaikan.

Ayat 7
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ

Terjemahan: maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

Tafsir: (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya tempat yang mudah) yaitu surga.

Ayat 8
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ

Terjemahan: Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,

Tafsir: Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, tidak mau menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan merasa dirinya cukup) artinya tidak membutuhkan pahala-Nya.

Ayat 9
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ

Terjemahan: serta mendustakan pahala yang terbaik,

Tafsir: serta mendustakan adanya hal-hal yang baik,

Ayat 10
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ

Terjemahan: maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

Tafsir: maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.

Ayat 11
وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ

Terjemahan: Dan hartanya tidak bermanfa’at baginya apabila ia telah binasa.

Tafsir: Maka, jika ia binasa, azab manakah yang dapat ditebus dengan harta yang ia kikirkan dahulu?

Ayat 12
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ

Terjemahan: Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,

Tafsir: Sesungguhnya kewajiban Kamilah–sesuai dengan segala kebijaksanaan Kami–untuk menerangkan jalan petunjuk kepada makhluk.

Ayat 13
وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ

Terjemahan: dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.

Tafsir: Dan hanya Kamilah yang berhak untuk mengurus di dunia dan akhirat.

Ayat 14
فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ

Terjemahan: Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.

Tafsir: Maka Aku (Allah) memperingatkan kalian dengan api neraka yang menyala-nyala.

Baca Juga:  Surah Asy-Syu'ara Ayat 213-220; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Ayat 15
لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى

Terjemahan: Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,

Tafsir: Tidak ada yang kekal di dalamnya kecuali orang kafir

Ayat 16
الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ

Terjemahan: yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).

Tafsir: yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari ayat-ayat Tuhannya.

Ayat 17
وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى

Terjemahan: Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,

Tafsir: Dan orang yang sangat takut untuk bersikap ingkar dan berbuat maksiat yang menafkahkan hartanya di jalan kebaikan untuk menyucikannya dari kotoran kekikiran akan dijauhkan dari api neraka.

Ayat 18
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ

Terjemahan: yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,

Tafsir: untuk membersihkannya di sisi Allah swt. seumpamanya dia mengeluarkannya bukan karena ria atau pamer dan gengsi, maka setelah itu harta yang dimilikinya menjadi bersih di sisi-Nya nanti

Ayat 19
وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ

Terjemahan: padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu ni’mat kepadanya yang harus

Tafsir: Menurut orang yang menginfakkan hartanya ini, tidak ada seorang pun yang berhak untuk memberikan nikmat dan ganjaran baginya.

Ayat 20
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ

Terjemahan: tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.

Tafsir: Tetapi ia menginfakkannya untuk mencari keridaan Allah, Tuhannya yang Maha Tinggi

Ayat 21
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ

Terjemahan: Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

Tafsir: Dan dia pasti akan mendapatkan apa yang diinginkannya dari Tuhannya dengan sempurna, sehingga keridaan itu benar-benar terwujud.

Demikian penjelasan tentang Surah Al Lail lengkap Terjemahan, Tafsir dan Asbabun Nuzulnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *