Surah Al-Ma’arij Ayat 8-18; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Ma'arji Ayat 8-18

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Ma’arij Ayat 8-18 ini, Allah menerangkan saat-saat kedatangan azab serta keadaan manusia waktu itu. Azab datang kepada orang kafir pada waktu langit hancur luluh, seperti perak yang mencair karena dipanaskan, dan pada saat gunung-gunung hancur bertaburan, seakan-akan bulu-bulu burung yang sedang beterbangan karena hembusan angin.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kebingungan dan penderitaan dihadapi manusia pada waktu itu. Masing-masing tidak dapat menolong orang lain, tidak seorang pun teman akrab yang menanyakan temannya, sedangkan mereka melihat dan mengetahui penderitaan temannya itu.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Ma’arij Ayat 8-18

Surah Al-Ma’arij Ayat 8
يَوۡمَ تَكُونُ ٱلسَّمَآءُ كَٱلۡمُهۡلِ

Terjemahan: Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak,

Tafsir Jalalain: يَوۡمَ تَكُونُ ٱلسَّمَآءُ (Pada hari ketika langit) lafal ayat ini bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan, yaitu azab itu terjadi pada hari ketika langit كَٱلۡمُهۡلِ (menjadi seperti luluhan perak) seperti leburan perak.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman, adzab itu pasti akan terjadi pada orang-orang kafir: يَوۡمَ تَكُونُ ٱلسَّمَآءُ كَٱلۡمُهۡلِ (“Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.”) Ibnu ‘Abbas dan beberapa ulama lainnya mengatakan: “Seperti kucuran minyak.”

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan saat-saat kedatangan azab serta keadaan manusia waktu itu. Azab datang kepada orang kafir pada waktu langit hancur luluh, seperti perak yang mencair karena dipanaskan, dan pada saat gunung-gunung hancur bertaburan, seakan-akan bulu-bulu burung yang sedang beterbangan karena hembusan angin.

Kebingungan dan penderitaan dihadapi manusia pada waktu itu. Masing-masing tidak dapat menolong orang lain, tidak seorang pun teman akrab yang menanyakan temannya, sedangkan mereka melihat dan mengetahui penderitaan temannya itu.

Tafsir Quraish Shihab: Pada saat langit seperti perak yang meleleh dan gunung-gunung seperti bulu yang beterbangan, tidak ada seorang teman dekat pun yang menanyakan temannya, “Bagaimana kabarmu?” Semuanya sibuk dengan dirinya sendiri.

Surah Al-Ma’arij Ayat 9
وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ كَٱلۡعِهۡنِ

Terjemahan: dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan),

Tafsir Jalalain: وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ كَٱلۡعِهۡنِ (Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu) maksudnya bagaikan bulu domba ringannya, terbawa terbang oleh angin.

Tafsir Ibnu Katsir: وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ كَٱلۡعِهۡنِ (“Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu.”) yakni seperti bulu domba yang diterbangkan.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan saat-saat kedatangan azab serta keadaan manusia waktu itu. Azab datang kepada orang kafir pada waktu langit hancur luluh, seperti perak yang mencair karena dipanaskan, dan pada saat gunung-gunung hancur bertaburan, seakan-akan bulu-bulu burung yang sedang beterbangan karena hembusan angin.

Kebingungan dan penderitaan dihadapi manusia pada waktu itu. Masing-masing tidak dapat menolong orang lain, tidak seorang pun teman akrab yang menanyakan temannya, sedangkan mereka melihat dan mengetahui penderitaan temannya itu.

Tafsir Quraish Shihab: Pada saat langit seperti perak yang meleleh dan gunung-gunung seperti bulu yang beterbangan, tidak ada seorang teman dekat pun yang menanyakan temannya, “Bagaimana kabarmu?” Semuanya sibuk dengan dirinya sendiri.

Surah Al-Ma’arij Ayat 10
وَلَا يَسۡـَٔلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا

Terjemahan: dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya,

Tafsir Jalalain: وَلَا يَسۡـَٔلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا (Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya) tiada karib kerabat yang menanyakan kerabatnya, karena pada hari itu masing-masing orang disibukkan oleh keadaannya sendiri.

Tafsir Ibnu Katsir: وَلَا يَسۡـَٔلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا (dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya,) maksudnya tidak ada seorang teman karib menanyakan tentang keadaan temannya, sedang dia melihatnya dalam keadaan yang sangat buruk, sehingga dia disibukkan oleh dirinya sendiri dan tidak peduli lagi pada orang lain.

Al-‘Aufi meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas: “Sebagian mengetahui sebagian lainnya dan juga saling mengenal di antara mereka, kemudian sebagian mereka lari dari sebagian lainnya.” Dan setelah itu Allah Ta’ala berfirman: لِكُلِّ ٱمۡرِئٍ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٍ شَأۡنٌ يُغۡنِيهِ (“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (‘Abasa: 37)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan saat-saat kedatangan azab serta keadaan manusia waktu itu. Azab datang kepada orang kafir pada waktu langit hancur luluh, seperti perak yang mencair karena dipanaskan, dan pada saat gunung-gunung hancur bertaburan, seakan-akan bulu-bulu burung yang sedang beterbangan karena hembusan angin.

Kebingungan dan penderitaan dihadapi manusia pada waktu itu. Masing-masing tidak dapat menolong orang lain, tidak seorang pun teman akrab yang menanyakan temannya, sedangkan mereka melihat dan mengetahui penderitaan temannya itu.

Tafsir Quraish Shihab: Pada saat langit seperti perak yang meleleh dan gunung-gunung seperti bulu yang beterbangan, tidak ada seorang teman dekat pun yang menanyakan temannya, “Bagaimana kabarmu?” Semuanya sibuk dengan dirinya sendiri.

Surah Al-Ma’arij Ayat 11
يُبَصَّرُونَهُمۡ يَوَدُّ ٱلۡمُجۡرِمُ لَوۡ يَفۡتَدِى مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِئِذٍۢ بِبَنِيهِ

Terjemahan: sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 82; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: يُبَصَّرُونَهُمۡ (Sedangkan mereka saling melihat) sebagian teman-teman akrab itu saling melihat kepada sebagian yang lain, dan mereka saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya akan tetapi mereka tiada berkata barang sepatah pun. Jumlah ayat ini merupakan kalimat baru atau jumlah isti’naf.

يَوَدُّ ٱلۡمُجۡرِمُ (Orang kafir ingin) ia berharap لَوۡ (kalau sekiranya) lafal lau di sini bermakna an, yakni bahwasanya يَفۡتَدِى مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِئِذٍۢ (dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu) dapat dibaca yaumi’idzin dan yauma’idzin بِبَنِيهِ (dengan anak-anaknya.).

Tafsir Ibnu Katsir: يُبَصَّرُونَهُمۡ يَوَدُّ ٱلۡمُجۡرِمُ لَوۡ يَفۡتَدِى مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِئِذٍۢ بِبَنِيهِ (sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,)

Tafsir Kemenag: Pada hari itu, orang kafir mengharapkan agar terlepas dari azab yang mereka derita, dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, istri yang mereka cintai, saudara-saudara yang biasa membantu mereka selama hidup di dunia, kaum yang selalu membantu dan melindungi mereka, dan semua manusia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga, dan anak-anak mereka, walaupun yang ditolong itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka saling berkenalan sehingga satu sama lain benar-benar saling mengenal. Meskipun demikian, ia tidak dapat memanggilnya. Orang kafir itu menginginkan dapat menebus dirinya dari azab hari kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya yang melindunginya dan seluruh yang ada di bumi sehingga tebusan itu dapat menyelamatkannya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 12
وَصَٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ

Terjemahan: dan isterinya dan saudaranya,

Tafsir Jalalain: وَصَٰحِبَتِهِۦ (Dan istrinya) atau teman hidupnya وَأَخِيهِ (dan saudaranya.).

Tafsir Ibnu Katsir: وَصَٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ (dan isterinya dan saudaranya,)

Tafsir Kemenag: Pada hari itu, orang kafir mengharapkan agar terlepas dari azab yang mereka derita, dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, istri yang mereka cintai, saudara-saudara yang biasa membantu mereka selama hidup di dunia, kaum yang selalu membantu dan melindungi mereka, dan semua manusia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga, dan anak-anak mereka, walaupun yang ditolong itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka saling berkenalan sehingga satu sama lain benar-benar saling mengenal. Meskipun demikian, ia tidak dapat memanggilnya. Orang kafir itu menginginkan dapat menebus dirinya dari azab hari kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya yang melindunginya dan seluruh yang ada di bumi sehingga tebusan itu dapat menyelamatkannya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 13
وَفَصِيلَتِهِ ٱلَّتِى تُـٔۡوِيهِ

Terjemahan: dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).

Tafsir Jalalain: وَفَصِيلَتِهِ (Dan kaum familinya) atau famili-familinya, mereka dinamakan fashiilah karena orang yang bersangkutan terpisah hubungannya dengan mereka ٱلَّتِى تُـٔۡوِيهِ (yang melindunginya) yang pernah mengasuhnya.

Tafsir Ibnu Katsir: وَفَصِيلَتِهِ ٱلَّتِى تُـٔۡوِيهِ (dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).

Tafsir Kemenag: Pada hari itu, orang kafir mengharapkan agar terlepas dari azab yang mereka derita, dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, istri yang mereka cintai, saudara-saudara yang biasa membantu mereka selama hidup di dunia, kaum yang selalu membantu dan melindungi mereka, dan semua manusia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga, dan anak-anak mereka, walaupun yang ditolong itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka saling berkenalan sehingga satu sama lain benar-benar saling mengenal. Meskipun demikian, ia tidak dapat memanggilnya. Orang kafir itu menginginkan dapat menebus dirinya dari azab hari kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya yang melindunginya dan seluruh yang ada di bumi sehingga tebusan itu dapat menyelamatkannya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 14
وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ

Terjemahan: Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.

Tafsir Jalalain: وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ (Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat menyelamatkannya) dapat membebaskannya dari azab itu. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal yaftadii.

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ (Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.)

Tafsir Kemenag: Pada hari itu, orang kafir mengharapkan agar terlepas dari azab yang mereka derita, dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, istri yang mereka cintai, saudara-saudara yang biasa membantu mereka selama hidup di dunia, kaum yang selalu membantu dan melindungi mereka, dan semua manusia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga, dan anak-anak mereka, walaupun yang ditolong itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 15-18; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Mereka saling berkenalan sehingga satu sama lain benar-benar saling mengenal. Meskipun demikian, ia tidak dapat memanggilnya. Orang kafir itu menginginkan dapat menebus dirinya dari azab hari kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya yang melindunginya dan seluruh yang ada di bumi sehingga tebusan itu dapat menyelamatkannya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 15
كَلَّآ إِنَّهَا لَظَىٰ

Terjemahan: Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,

Tafsir Jalalain: كَلَّآ (Sekali-kali tidak dapat) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang dia harapkan itu إِنَّهَا (sesungguhnya neraka ini) neraka yang mereka saksikan itu لَظَىٰ (adalah api yang bergejolak) lafal lazhaa adalah nama lain dari neraka Jahanam, dinamakan demikian karena apinya bergejolak membakar orang-orang kafir.

Tafsir Ibnu Katsir: Maksudnya tidak akan diterima tebusan darinya meskipun ia datang dengan membawa penghuni bumi dan membawa harta yang paling berharga yang dia dapatkan serta meski membawa emas sebanyak isi bumi atau membawa anaknya yang dulu di dunia menjadi buah kesayangannya.

Kemudian ketika dia melihat berbagai hal mengerikan pada hari kiamat, dia bermaksud menebus dirinya dari adzab Allah dengan semuanya itu, dan hal itu tidak akan pernah diterima. Mengenai firman-Nya: وَفَصِيلَتِهِ (“Dan kaum familinya.”) Mujahid dan as-Suddi mengatakan: “Yakni kabilah dan keluarganya.” ‘Ikrimah mengatakan: “Yaitu kelompok yang ia merupakan bagian darinya.” Asyhab mengatakan dari Malik: وَفَصِيلَتِهِ berarti ibunya.”

Firman Allah: إِنَّهَا لَظَىٰ (“Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak.”) dia mensifati neraka dan panasnya yang sangat tinggi.

Tafsir Kemenag: Tidak akan diterima tebusan apa pun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang kafir. Allah tidak memerlukan tebusan, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu apa pun.

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong. (Ali Imran/3: 91)

Azab yang disediakan bagi orang kafir ialah neraka. Tidak seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu memanggil orang kafir untuk diazab, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat, dan suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan sedekah dan hak-hak Allah, seperti yang telah ditetapkan-Nya.

Ayat ini tidak bertujuan untuk melarang kaum Muslimin mengumpulkan harta. Ayat ini hanya melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkan itu.

Tafsir Quraish Shihab: Hindarilah tebusan yang kamu angan-angankan itu, hai orang yang jahat! Sesungguhnya neraka itu api murni yang bergejolak dan akan melepas kedua tangan, kaki dan seluruh sendimu dengan keras. Neraka itu memanggil nama orang yang berpaling dari kebenaran, tidak taat serta mengumpulkan harta dan menyimpannya tanpa melaksanakan hak Allah di dalamnya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 16
نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ

Terjemahan: yang mengelupas kulit kepala,

Tafsir Jalalain: نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ (Yang mengelupaskan kulit kepala) asy-syawaa bentuk jamak dari lafal syawaatun, artinya kulit kepala.

Tafsir Ibnu Katsir: نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ (“Yang mengelupaskan kulit kepala.”) Ibnu ‘Abbas dan Mujahid mengatakan: “Yakni kulit kepala.” Sedang Mujahid mengatakan: “Yaitu daging tanpa tulang.”

Tafsir Kemenag: Tidak akan diterima tebusan apa pun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang kafir. Allah tidak memerlukan tebusan, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu apa pun.

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong. (Ali Imran/3: 91)

Azab yang disediakan bagi orang kafir ialah neraka. Tidak seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu memanggil orang kafir untuk diazab, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat, dan suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan sedekah dan hak-hak Allah, seperti yang telah ditetapkan-Nya.

Ayat ini tidak bertujuan untuk melarang kaum Muslimin mengumpulkan harta. Ayat ini hanya melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkan itu.

Tafsir Quraish Shihab: Hindarilah tebusan yang kamu angan-angankan itu, hai orang yang jahat! Sesungguhnya neraka itu api murni yang bergejolak dan akan melepas kedua tangan, kaki dan seluruh sendimu dengan keras. Neraka itu memanggil nama orang yang berpaling dari kebenaran, tidak taat serta mengumpulkan harta dan menyimpannya tanpa melaksanakan hak Allah di dalamnya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 17
تَدۡعُواْ مَنۡ أَدۡبَرَ وَتَوَلَّىٰ

Baca Juga:  Surah Az-Zukhruf Ayat 66-73; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama),

Tafsir Jalalain: تَدۡعُواْ مَنۡ أَدۡبَرَ وَتَوَلَّىٰ (Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling) dari iman; sebab neraka Jahanam itu mengatakan kepada mereka kemarilah, kemarilah.

Tafsir Ibnu Katsir: تَدۡعُواْ مَنۡ أَدۡبَرَ وَتَوَلَّىٰ (yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), neraka memanggil para penghuninya yang telah diciptakan oleh Allah untuk menempatinya. Dan Dia takdirkan mereka di dunia untuk mengerjakan amalan penghuni neraka, sehingga pada hari kiamat mereka akan dipanggil dengan menggunakan lidah yang cukup lancar dan gamblang.

Kemudian neraka itu akan mengambil mereka dari kalangan umat manusia yang berkumpul di alam Mahsyar, seperti burung menyambar biji-bijian. Yang demikian itu karena mereka seperti apa yang difirmankan oleh Allah, yakni termasuk orang yang membelakang dan berpaling, yaitu mendustakan dengan hati dan meninggalkan amal dengan anggota tubuhnya.

Tafsir Kemenag: Tidak akan diterima tebusan apa pun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang kafir. Allah tidak memerlukan tebusan, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu apa pun.

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong. (Ali Imran/3: 91)

Azab yang disediakan bagi orang kafir ialah neraka. Tidak seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu memanggil orang kafir untuk diazab, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat, dan suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan sedekah dan hak-hak Allah, seperti yang telah ditetapkan-Nya.

Ayat ini tidak bertujuan untuk melarang kaum Muslimin mengumpulkan harta. Ayat ini hanya melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkan itu.

Tafsir Quraish Shihab: Hindarilah tebusan yang kamu angan-angankan itu, hai orang yang jahat! Sesungguhnya neraka itu api murni yang bergejolak dan akan melepas kedua tangan, kaki dan seluruh sendimu dengan keras. Neraka itu memanggil nama orang yang berpaling dari kebenaran, tidak taat serta mengumpulkan harta dan menyimpannya tanpa melaksanakan hak Allah di dalamnya.

Surah Al-Ma’arij Ayat 18
وَجَمَعَ فَأَوۡعَىٰٓ

Terjemahan: serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.

Tafsir Jalalain: وَجَمَعَ (Serta mengumpulkan) harta فَأَوۡعَىٰٓ (lalu menyimpannya) menaruhnya di dalam peti simpanan dan tidak menunaikan hak Allah yang ada pada harta bendanya itu.

Tafsir Ibnu Katsir: وَجَمَعَ فَأَوۡعَىٰٓ (“lalu mengumpulkan dan menyimpannya.”) yakni mengumpulkan harta sebagian atas sebagian lainnya kemudian menyimpannya serta menolak menunaikan hak Allah dari harta yang dimilikinya itu, padahal itu merupakan kewajiban baginya untuk mengeluarkan nafkah dan mengeluarkan zakat.

Tafsir Kemenag: Tidak akan diterima tebusan apa pun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang kafir. Allah tidak memerlukan tebusan, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu apa pun.

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong. (Ali Imran/3: 91)

Azab yang disediakan bagi orang kafir ialah neraka. Tidak seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu memanggil orang kafir untuk diazab, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat, dan suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan sedekah dan hak-hak Allah, seperti yang telah ditetapkan-Nya.

Ayat ini tidak bertujuan untuk melarang kaum Muslimin mengumpulkan harta. Ayat ini hanya melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkan itu.

Tafsir Quraish Shihab: Hindarilah tebusan yang kamu angan-angankan itu, hai orang yang jahat! Sesungguhnya neraka itu api murni yang bergejolak dan akan melepas kedua tangan, kaki dan seluruh sendimu dengan keras. Neraka itu memanggil nama orang yang berpaling dari kebenaran, tidak taat serta mengumpulkan harta dan menyimpannya tanpa melaksanakan hak Allah di dalamnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Ma’arij Ayat 8-18 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S