Pecihitam.org – Surah Al-Maidah Ayat 41-44 diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang menunjukkan kekafirannya, menjauhi Allah SWT dan Rasul-Nya. Yakni orang-orang yang lebih mengutamakan pendapat sendiri dan hawa nafsunya daripada syari’at Allah.
Terjemahan dan Tafsir
Surah Al-Maidah Ayat 41-44
Surah Al-Maidah Ayat 41
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Penjelasan ayat: يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ (Hai Rasul, janganlah engkau bersedih hati oleh) disebabkan perbuatan الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ (orang-orang yang berlomba-lomba dalam kekafiran) hingga tanpa menunggu lama mereka akan terjatuh di dalamnya; artinya bila ada kesempatan mereka akan menyatakan kekafiran itu مِنَ (di antara) ‘min’ merupakan penjelasan الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ (orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman.”) maksudnya dengan lidah mereka nyatakan hal tersebut
وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ ۛ (padahal hati mereka tidak beriman) mereka ini adalah orang-orang munafik وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا (dan juga di antara orang-orang Yahudi) yakni suatu kaum سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ (yang amat gemar mendengar berita-berita bohong) yang dibuat-buat oleh pendeta-pendeta mereka lalu mereka terima dengan baik
سَمَّاعُونَ (dan amat suka pula mendengar berita-berita) daripadamu لِقَوْمٍ (untuk suatu kaum) artinya demi kepentingan kaum آخَرِينَ (yang lain) dari golongan Yahudi لَمْ يَأْتُوكَ (yang belum pernah datang kepadamu) yakni warga Khaibar.
Terdapat di sana sepasang pria dan wanita yang telah berumah tangga melakukan perzinahan, namun mereka keberatan untuk menjalankan hukuman rajam. Kemudian mereka mengirimkan orang-orang warga Quraizhah untuk menanyakan hukuman mereka itu kepada Nabi Muhammad saw.
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ (Mereka mengubah-ubah perkataan) yang tercantum dalam Taurat seperti ayat tentang rajam مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ (dari tempat-tempatnya) yang ditaruh Allah padanya; artinya mereka menggantikannya dengan yang lain.
يَقُولُونَ (Kata mereka) yaitu kepada orang-orang yang mereka utus tadi إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا (“Jika yang diberikan kepadamu itu ialah ini) maksudnya hukum yang telah dirubah dan difatwakan oleh Muhammad yaitu hukum pukulan فَخُذُوهُ (maka ambillah) terimalah وَإِنْ لَمْ (tetapi jika bukan itu yang diberikan kepadamu) dan fatwa yang diberikannya bertentangan dengannya تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا (maka berhati-hatilah.”) untuk menerimanya.
وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا (Siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka kamu sekali-kali tidak akan dapat menguasai sesuatu yang datang dari Allah) untuk menolaknya أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ (mereka itu ialah orang-orang yang tidak dikehendaki Allah menyucikan hati mereka) dari kekafiran, dan sekiranya dikehendaki-Nya tentulah hal itu akan tercapai.
لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ (Bagi mereka di dunia ini kehinaan) kenistaan dengan terbukanya rahasia dan pembayaran upeti وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (sedangkan di akhirat siksa yang besar.)
Surah Al-Maidah Ayat 42
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ ۚ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Penjelasan ayat: سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ (Mereka orang-orang yang gemar mendengar berita-berita bohong dan banyak memakan yang haram) dibaca suht atau suhut; artinya barang haram seperti uang suap فَإِنْ جَاءُوكَ (maka jika mereka datang kepadamu) untuk meminta sesuatu keputusan فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ (maka putuskanlah di antara mereka atau berpalinglah dari mereka) pilihan di antara alternatif ini dihapus/dinasakh dengan firman-Nya, “….. maka putuskanlah di antara mereka.”
Maka dari itu itu jika mereka mengadukan hal tersebut kepada kita wajiblah kita memberikan keputusannya di antara mereka. Dan ini merupakan yang terkuat di antara kedua pendapat Syafi’i. Dan jika mereka mengadukan perkara tersebut bersama orang Islam, maka hukum memutuskan itu wajib secara ijmak.
وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ (Jika mereka berpaling daripadamu, maka sekali-kali tidak akan memberi mudarat kepadamu sedikit pun juga. Dan jika kamu memutuskan) perkara di antara mereka فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ (maka putuskanlah di antara mereka dengan adil) tidak berat sebelah. إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil) dalam memberikan keputusan dan akan memberi mereka pahala.
Surah Al-Maidah Ayat 43
وَكَيْفَ يُحَكِّمُونَكَ وَعِنْدَهُمُ التَّوْرَاةُ فِيهَا حُكْمُ اللَّهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا أُولَٰئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ
Penjelasan: وَكَيْفَ يُحَكِّمُونَكَ وَعِنْدَهُمُ التَّوْرَاةُ فِيهَا حُكْمُ اللَّهِ (Dan betapa caranya mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka padahal di sisi mereka ada Taurat yang memuat hukum Allah) yaitu dengan rajam. Pertanyaan ini menunjukkan keheranan; artinya maksud mereka yang sebenarnya bukanlah untuk mengetahui kebenaran tetapi untuk mencari mana yang lebih ringan ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ (Kemudian mereka berpaling) dari hukum rajammu yang sebenarnya sesuai dengan kitab mereka مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ (setelah demikian itu) setelah diberi keputusan itu وَمَا أُولَٰئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ (dan tidaklah mereka orang-orang yang sungguh-sungguh beriman.)
Surah Al-Maidah Ayat 44
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ ۚ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا ۚ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Penjelasan ayat: إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى (Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat berisi petunjuk) dari kesesatan وَنُورٌ (dan cahaya) untuk menjelaskan hukum-hukum يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ (yang diambil untuk memutuskan hukum oleh nabi-nabi) dari Bani Israel الَّذِينَ أَسْلَمُوا (yang tunduk) menyerahkan diri kepada Allah لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ (bagi orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang alim dan para pendeta) yakni ahli-ahli hukum dari kalangan mereka بِمَا (dengan apa) disebabkan karena اسْتُحْفِظُوا (mereka diminta untuk menyimpan) artinya diberi amanat untuk menjaga oleh Allah مِنْ كِتَابِ اللَّهِ (Kitabullah) jangan sampai diubah-ubah وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ (dan mereka menjadi saksi terhadapnya) bahwa ia benar adanya.
فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ (Maka janganlah kamu takut akan manusia) hai orang-orang Yahudi dalam menyingkapkan sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad saw. yang kalian ketahui, tentang ayat rajam dan sebagainya وَاخْشَوْنِ (hanya takutlah kepada-Ku) dalam menyembunyikannya وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا (dan janganlah kamu beli, maksudnya, jangan kamu tukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit) berupa harta benda dunia yang kamu dapatkan sebagai imbalan menyembunyikannya. وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ (Siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka merekalah orang-orang yang kafir) terhadap-Nya.
Demikian penjelasan Al Qur’an Surah Al-Maidah Ayat 41-44 menurut Tafsir Jalalain. Semoga bermanfaat
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020