Surah Al-Mulk Ayat 16-19; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mulk Ayat 16-19

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mulk Ayat 16-19 ini, llah memperingatkan orang-orang kafir tentang azab yang akan menimpa mereka, apabila tetap dalam kekafiran. Peringatan ini diberikan Allah karena mereka seakan-akan merasa akan terhindar dari siksa Allah yang akan ditimpakan kepada mereka, bahkan mereka merasa telah mendapat rahmat yaitu kesenangan duniawi yang sedang mereka rasakan. Tanda-tanda kekafiran itu terlihat pada sikap, tindakan, dan tingkah laku mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mulk Ayat 16-19

Surah Al-Mulk Ayat 16
ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ

Terjemahan: “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,

Tafsir Jalalain: ءَأَمِنتُم (Apakah kalian merasa aman) dapat dibaca secara tahqiq dan dapat pula dibaca secara tashil مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ (terhadap kekuasaan Allah yang di langit) yakni pengaruh dan kekuasaan-Nya yang di langit َأَن يَخۡسِفَ بِكُمُ (bahwa Dia akan menjungkir balikkan) berkedudukan menjadi badal dari lafal man ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ (bumi bersama kalian, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang) menjadi gempa dan menindih kalian.

Tafsir Ibnu Katsir: Yang demikian ini juga merupakan bagian dari kelembutan sekaligus rahmat-Nya bagi semua makhluk-Nya, dimana Dia kuasa untuk mengadzab mereka karena kekufuran sebagian mereka kepada-Nya serta peribadahan mereka kepada selain-Nya.

Meskipun demikian, Dia tetap bersabar, memberi maaf, serta memberi tangguh dan tidak menyegerakan siksaan, sebagaimana yang Dia firmankan yang artinya:

“Dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Fathir: 45)

Dan disini Dia berfirman: ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ (“Adakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia menjungkirbalikkan bumi bersamamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang.”) yakni pergi dan datang serta berguncang.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang kafir tentang azab yang akan menimpa mereka, apabila tetap dalam kekafiran. Peringatan ini diberikan Allah karena mereka seakan-akan merasa akan terhindar dari siksa Allah yang akan ditimpakan kepada mereka, bahkan mereka merasa telah mendapat rahmat yaitu kesenangan duniawi yang sedang mereka rasakan.

Tanda-tanda kekafiran itu terlihat pada sikap, tindakan, dan tingkah laku mereka. Oleh karena itu, Allah memperingatkan mereka dengan mengatakan, “Hai orang-orang kafir apakah kamu sekalian merasa aman dan akan terhindar dari azab Allah, padahal azab itu pasti akan menimpa kamu?

Apakah kekuasaan dan kesenangan yang kamu peroleh itu tidak mungkin dilenyapkan Allah padahal kekuasaan dan kesenangan itu semata-mata berasal dari rahmat-Nya? Apakah tidak mungkin bahwa itu adalah ujian dari Allah kepadamu? Ingatlah, Allah telah menimpakan azab yang dahsyat kepada orang-orang dahulu, seperti azab yang ditimpakan kepada Karun dan pengikut-pengikutnya.

Mereka telah dibenamkan ke dalam bumi. Pada saat Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi, maka terjadilah gempa yang dahsyat yang mengguncangkan bumi.”.

Tafsir Quraish Shihab: Apakah kalian merasa aman bila Sang Pemilik kekuasaan di langit membelah bumi yang akan menelan kalian sehingga kalian terkejut karena tiba-tiba terguncang dengan kerasnya?

Surah Al-Mulk Ayat 17
أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ

Terjemahan: “atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?

Tafsir Jalalain: أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ (Atau apakah kalian merasa aman terhadap kekuasaan Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan) lafal an yursila menjadi badal dari lafal man عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا (kepada kalian badai yang berbatu) yakni angin dahsyat yang menghujani kalian dengan batu. فَسَتَعۡلَمُونَ (Maka kelak kalian akan mengetahui) di saat kalian menyaksikan azab-Nya كَيۡفَ نَذِير (bagaimana peringatan-Ku) yakni azab-Ku; maksudnya bahwa azab-Ku itu adalah benar.

Tafsir Ibnu Katsir: أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا (“Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu.”) yakni, angin yang membawa taburan batu yang akan memecahkan kalian. Demikianlah Dia mengancam mereka disini, melalui firman-Nya:

فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ (“Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana [akibat kedustaan] peringatan-Ku.”) maksudnya, bagaimana peringatan-Ku itu dan akibat yang akan diterima orang yang melanggar serta mendustakannya.

Baca Juga:  Surah An-Naziat Ayat 34-46; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah melanjutkan peringatan-Nya, “Demikian pula apakah kamu merasa aman dan akan terhindar dari azab Allah yang sewaktu-waktu dapat mengembuskan angin bercampur batu yang dapat menghancurkan kamu sekalian seketika? Ingatlah, azab yang seperti ini telah menimpa kaum Lut, karena mereka telah mendustakan Nabi Lut yang diutus kepada mereka.

Pada saat kedatangan azab itu, kamu semua akan menyaksikan betapa dahsyatnya azab Kami, tetapi pengetahuan kamu pada waktu itu tidak ada gunanya.” Pada ayat lain, Allah berfirman:

Katakanlah (Muhammad), “Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka memahami(nya). (al-An’am/6: 65)

Firman Allah yang lain: Maka apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin kencang yang membawa) batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun. (al-Isra’/17: 68).

Tafsir Quraish Shihab: Atau apakah kalian merasa aman bila Sang Pemilik kekuasaan di langit mengirim badai yang melempar kalian dengan bebatuan? Saat itu kalian akan tahu betapa dahsyatnya siksa-Ku untuk kalian.

Surah Al-Mulk Ayat 18
وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ

Terjemahan: “Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.

Tafsir Jalalain: وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ (Dan sesungguhnya orang-orang sebelum mereka telah mendustakan) umat-umat sebelum mereka. فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku) keingkaran-Ku terhadap mereka disebabkan kedustaan mereka, yaitu sewaktu mereka dibinasakan, bahwasanya pembinasaan-Ku itu adalah benar.

Tafsir Ibnu Katsir: وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ (“dan sesungguhnya orang-orang sebelum mereka telah mendustakan [Rasul-rasul-Nya].”) yakni umat-umat terdahulu. فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (“Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.”) yakni bagaimana pengingkaran-Ku terhadap mereka serta hukuman-Ku terhadap mereka, yaitu sangat dahsyat, sakit, lagi sangat pedih.

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah memerintahkan agar orang-orang kafir memperhatikan penderitaan yang telah dialami umat-umat yang terdahulu, karena telah mendustakan para rasul yang telah diutus kepada mereka. Di antaranya seperti kaum Nuh yang telah ditenggelamkan banjir yang mahadahsyat, kaum Syuaib yang telah dibinasakan dengan petir, serta Fir’aun dan kaumnya telah ditenggelamkan di Laut Merah.

Mereka semua baru menyesali perbuatan yang mereka lakukan pada saat azab itu datang menimpa. Semuanya bisa menjadi pelajaran untuk direnungkan dan diperhatikan betapa dahsyat siksa Allah yang ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya orang-orang sebelum kaummu telah mendustakan rasul-rasul mereka. Betapa kerasnya penolakan-Ku terhadap mereka dengan cara membinasakan dan menyiksa mereka.

Surah Al-Mulk Ayat 19
أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقۡبِضۡنَ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىۡءٍۢ بَصِيرٌ

Terjemahan: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.

Tafsir Jalalain: َوَلَمۡ يَرَوۡاْ (Apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ (burung-burung yang berada di atas mereka) yakni di udara صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقۡبِضۡنَ (yang mengembangkan sayapnya) melebarkan sayapnya وَيَقۡبِضۡنَ (dan mengatupkannya?) menutupkannya sesudah dikembangkan. مَا يُمۡسِكُهُنَّ (Tidak ada yang menahan mereka) agar jangan jatuh ke bumi sewaktu mengembangkan dan mengatupkan sayapnya إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُ (selain Yang Maha Penyayang) yakni dengan kekuasaan-Nya.

إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىۡءٍۢ بَصِيرٌ (Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu) makna yang dimaksud, apakah mereka tidak menyimpulkan dengan tetapnya burung-burung di udara tentang kekuasaan Kami, bahwa Kami dapat menimpakan kepada mereka azab yang telah disebutkan di atas tadi dan azab lainnya.

Tafsir Ibnu Katsir: أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقۡبِضۡنَ (“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka?”) maksudnya terkadang burung-burung itu mengepakkan sayapnya di udara dan pada kesempatan lain ia mengatupkan dan mengembangkan sayapnya.

مَا يُمۡسِكُهُنَّ (“tidak ada yang menahannya.”) yakni di udara, إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُ (“Selain [Rabb] Yang Mahapemurah.”) yakni dengan rahmat dan kelembutan-Nya yang telah Dia limpahkan kepada burung-burung tersebut.

إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىۡءٍۢ بَصِيرٌ (“Sesungguhnya Dia Mahamelihat segala sesuatu.”) yakni yang memberikan kemashlahatan bagi semua makhluk-Nya.

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Dia Mahakuasa lagi Maha Menentukan segala sesuatu. Sebagai salah satu buktinya ialah kekuasaan-Nya menahan burung yang sedang berada di angkasa, sehingga tidak jatuh ke bumi.

Baca Juga:  Surah Al-Mulk Ayat 1-5; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Burung-burung yang sedang berada di angkasa kadang-kadang terbang melayang dengan mengembangkan sayapnya. Ia terbang meninggi atau menukik ke bawah, seakan-akan ia akan terhempas ke bumi. Kadang-kadang dia mengatupkan kedua sayapnya.

Siapakah yang menahan burung itu dari kejatuhan pada waktu dia mengembangkan dan mengatupkan sayapnya? Bukankah ini bertentangan dengan hukum alam bahwa barang yang berat itu akan jatuh ke bumi disebabkan daya tarik (gravitasi) bumi? Hal yang senada juga dapat dilihat pada ayat di bawah ini.

Tidakkah mereka melihat burung-burung yang ditundukkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman. (an-Nahl/16: 79)

Secara saintifik dapat dijelaskan bahwa burung bisa terbang adalah keunikan. Untuk dapat terbang, burung seharusnya sangat ringan. Untuk dapat lepas landas dan terus terbang di udara, burung-burung semestinya harus cukup ringan.

Pada saat yang sama, ia juga harus sangat kuat dan tangguh. Kekuatan diperlukan untuk dapat tetap terbang dalam waktu yang lama, dan bermanuver untuk menangkap mangsa atau saat turun ke tempat mereka hinggap. Tulang leher burung harus kuat sekaligus lentur. Jumlah ruas tulang leher bervariasi, ada yang 11 ada yang lebih.

Kelenturan leher diperoleh dari sekelompok otot yang bekerja dengan sangat efisien. Kelenturan diperlukan untuk berbagai keperluan. Seperti pada burung laut yang menyambar ikan dengan kecepatan sangat tinggi. Tulang burung umumnya berlubang di tengahnya, dan berdinding tipis. Berat tubuh burung diletakkan di bagian tengah tubuh.

Di bagian dada terdapat tulang dada yang besar yang melekat pada otot dada besar. Otot dada inilah yang menggerakkan sayap. Otot dada meliputi sekitar 25-30% dari keseluruhan berat badan burung. Otot dada yang bekerja keras untuk menggerakkan sayap cukup mengganggu kerja paru-paru. Untuk menanggulanginya, burung mempunyai sistem pernapasan yang berbeda.

Sistem pernapasan yang digunakan adalah dengan tersebarnya kantung-kantung udara di seluruh bagian tubuhnya. Kantung demikian ini juga dapat ditemui di tulang bagian tengah yang berlubang. Udara dialirkan ke semua bagian tubuh burung dan diserap darah dengan cepat. Penyerapan berjalan cepat karena denyut jantung yang sangat kuat. Penglihatan yang tajam merupakan syarat utama.

Burung merupakan binatang yang paling mengandalkan penglihatan dalam kehidupannya. Pada beberapa burung, bahkan besar matanya melebihi besar otaknya. Burung dapat melihat ke kejauhan delapan kali lebih jelas dari manusia. Matanya dapat beradaptasi dengan cepat untuk berpindah dari melihat dekat ke melihat jauh, begitu juga sebaliknya.

Hal terpenting agar burung dapat terbang adalah terdapatnya organ sayap dan bulu. Sayap adalah semacam tangan yang mempunyai sendi peluru yang besar dan kuat di bagian bahu. Sendi ini sangat khusus, dan digunakan untuk melakukan mobilitas yang sangat rumit. Kegunaannya adalah agar burung dapat bermanuver dengan baik di udara.

Sendi peluru yang demikian ini dapat memposisikan sayap sehingga burung dapat berputar dengan cepat, berganti arah, memperlambat terbang, terbang ke belakang, menukik dengan kecepatan tinggi, dan mendarat dengan anggun.

Dengan gerakan mengembangkan dan mengatupkan sayapnya, maka sesungguhnya burung-burung itu sedang mengepakkan sayapnya untuk membangkitkan aerodynamic force (gaya aerodinamika), yaitu mengumpulkan tekanan udara yang cukup di bawah sayapnya, yang akan memberikan gaya angkat dan gaya dorong kepada burung-burung untuk dapat terbang.

Gaya angkat ini untuk melawan berat burung, sedang gaya dorong untuk melawan hambatan udara. Kedua gaya ini dibangkitkan oleh gerakan kepakan sayap burung dengan siklus ke atas, ke bawah, dan ke belakang secara kontiniu dan periodik. Sungguh Maha Pemurah Allah. Jika Dia berkehendak menghilangkan udara, pasti burung-burung itu tidak mungkin dapat terbang.

Bulu sayap adalah ciptaan Tuhan yang sangat indah. Ringan, namun kuat, lentur, serba guna, mudah dirawat, berfungsi sebagai penyekat panas, kedap air, dan dapat diganti. Warna bulu sangat penting bagi burung. Beberapa burung mempunyai warna yang sesuai dengan lingkungannya sehingga berfungsi untuk kamuflase. Jenis lainnya menggunakan warnanya untuk menarik lawan jenisnya.

Banyak jenis burung melakukan migrasi dan melakukan perjalanan yang sangat jauh. Dalam melakukan ini, mereka mempunyai berbagai cara untuk menyimpan tenaga dalam perjalanan jauh ini. Bentuk formasi terbang berkelompok yang menyerupai huruf V pada kebanyakan bebek atau belibis saat bermigrasi, ternyata mempunyai maksud tertentu.

Formasi ini ternyata menghemat energi untuk seluruh kelompok. Hal ini disebabkan karena formasi V ini menghasilkan aliran udara yang menguntungkan. Pada posisi tertentu dalam formasi ini, individu burung dapat beristirahat karena ditopang oleh pola aliran udara yang memungkinkan untuk beristirahat. Siapakah yang mengajar mereka? Sekarang kita tahu bahwa burung menghilang dari satu tempat karena mereka berpindah ke tempat lain.

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 133-135; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Kita tahu kapan mereka pergi, ke mana mereka menuju, dan rute mana yang mereka pilih. Kadang-kadang perjalanan mereka sangat jauh, seperti burung sandpiper. Burung ini bermigrasi dari Canada (di utara benua Amerika) ke Tierro del-Fuego (di ujung selatan benua Amerika).

Beberapa jenis walet terbang sejauh 10.000 km dari Alaska ke Patagonia, Cile. Burung-burung walet yang ada di Skandinavia (Eropa utara) terbang ke selatan Afrika di musim dingin. Burung warbler yang sangat kecil, beratnya kurang dari satu ons, terbang pada malam hari dari Jerman ke Afrika pada menjelang musim dingin. Uniknya, burung ini terbang secara individu. Tidak terbang berkelompok seperti jenis burung lainnya.

Burung tern artic adalah juara terbang jarak jauh. Mereka kawin dan membesarkan anaknya di Kutub Utara pada saat musim panas, dan menghabiskan musim dingin di Kutub Selatan.

Allah berfirman: Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (an-Nur/24: 41)

Kita tahu bahwa burung dapat terbang, karena Allah ‘memegangnya di udara. Mereka melakukan migrasi sepanjang jalur yang misterius karena melaksanakan rencana Allah. Mereka terbang sebagai bagian dari tasbih kepada Allah Sang Pencipta. Burung perkutut tidak ingin menjadi burung elang.

Burung gagak tidak peduli bahwa warna bulunya tidak seindah burung nuri. Burung pemakan madu tidak akan mencoba untuk menangkap ikan sebagai ganti madu. Itu adalah pelajaran bagi kita semua yang dapat berpikir.

Siapakah yang mengajar burung itu terbang mengembangkan sayapnya? Bahkan, siapakah yang menciptakan burung itu dengan bentuk tertentu, serta dilengkapi dengan organ-organ (alat-alat) sehingga ia mampu terbang dan tidak jatuh ke bumi? Kenapa kuda tidak dapat terbang seperti burung? Bila manusia mau memikirkan semua yang disebutkan itu akan yakinlah ia bahwa sesungguhnya Allah Maha Pencipta, Mahakuasa, Maha Pemurah, dan Maha Mengetahui segala yang diciptakan-Nya. .

Tafsir Quraish Shihab: Apakah mereka buta dan tidak melihat burung-burung di atas mereka mengembangkan dan melipat sayap-sayapnya secara silih berganti? Tidak ada yang dapat menahannya agar tidak jatuh kecuali Tuhan Yang Maha Pemurah.

Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia memberikan yang terbaik kepada segala sesuatu(1). (1) Al-shaff yang terambil dari kata al-shâffât dalam ayat ini berarti burung membentangkan kedua sayapnya dengan tanpa digerakkan.

Terbangnya burung adalah suatu mukjizat yang baru diketahui setelah berkembang ilmu aeronautika dan teori aerodinamik Tetapi yang mengundang kekaguman adalah apabila seekor burung dapat terbang di udara sampai hilang dari pandangan tanpa menggerakkan kedua sayapnya.

Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa burung-burung yang terbang tanpa menggerakkan kedua sayapnya itu sebenarnya terbang di atas aliran-aliran udara yang muncul, baik karena benturan udara dengan segala sesuatu yang menghalanginya atau karena tingginya tekanan udara panas.

Hampir semua burung meiliki spesifikasi berikut: berat badan yang ringan, struktur tubuh yang kuat, tingginya kemampuan jantung, peredaran darah dan alat pernafasan serta keseimbangan tubuh.

Spesifikasi itu diberikan oleh Allah untuk menjaganya di udara ketika membentangkan dan melipat kedua sayapnya. Kecuali burung- burung jenis besar yang berbeda, dibanding lainnya, karena memiliki besar rongga dada yang sederhana. Tetapi dengan lengkungan dan ikatannya di sayap yang kuat, dia bisa membentangkan sayapnya dalam waktu lama.

Adapun burung-burung kecil yang mengandalkan kepakan dalam terbangnya, selalu menggerakkan sayapnya ke bawah dan ke depan agar terdorong dan terangkat ketika terbang. Kemudian melipat sayapnya dan tetap terbang dengan kekuatan dorongan yang telah dihasilkannya.

Demikianlah konstruksi anatomi berbagai jenis burung yang memungkinkannya terbang, menjaga keseimbangan dan mengatur arah tubuhnya ketika terbang.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mulk Ayat 16-19 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S