Surah Al Mulk; Profil, Makna dan Keutamaan Membacanya

Surah Al Mulk; Profil, Makna dan Keutamaan Membacanya

PeciHitam.org – Surah Al-Mulk merupakan salah satu surat pilihan yang banyak dihafalkan umat Islam selain surat-surat dalam Juz Amma. Surat ini banyak dicetak dengan beberapas surat lainnya, kemudian disebut dengan Majmu Suwwar al-Latif.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pondok Pesantren Al-Huda Jetis Kebumen di Jawa Tengah, mengamalkan surat ini sebagai wirid wajib setelah jamaah shalat Isya sebelum memulai pembelajaran. Tidak lain karena keutamaan dan keistimewaan surat ini.

Daftar Pembahasan:

Profil Surat Al-Mulk

Letak surat al-Mulk dalam Al-Quran berada dalam runtutan ke-67 dan masuk dalam kategori surat Makkiyah. Surah Al-Mulk memilik ayat berjumlah 30, diawali dengan diksi pensucian dan kekuasaan Allah SWT untuk diriNya sendiri. Ayat penutup menjelaskan bahwa Allah-lah yang mendatangkan Air kepada manusia.

Air, sebagaimana kita pahami adalah sebuah faktor penting dalam kehidupan manusia. Tanpa Air, dalam akal, manusia akan sangat Mustahil untuk hidup.

Maka diksi pesan penutup Surah Al-Mulk adalah menjelaskan kepada manusia, bahwa Dia yang memberi rejeki dan kehidupan kepada semua makhluk.

Nama Surah Al-Mulk diambil dari ayat pertama surat ini yakni (تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ). Orang Nusantara sering juga menyebut surah Al-Mulk dengan surah Tabarak. Kata Tabarak berasal dari kata pertama surat ini. Surah Al-Mulk juga merupakan surat pembuka pada juz ke-29.

Surat ini turun sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah ke Madinah. Dalam urutan turunnya ayat Al-Quran, surat ini turun sebelum surah Al-Qalam dan sesudah surah At-Tahrim. Surah Al-Mulk turun sebagai Hujjah, penguatan Aqidah, kenikmatan yang akan diperoleh oleh umat Islam.

Tadabbur Surat Al-Mulk

Memahami Isi kandungan surat Al-Mulk atau Tabarak maka penting memahami makna yang terkandung. Jika bisa dan mau beristikamah, menghafalkan surat ini sangat mudah dan gampang. Tadabbur makna surat Al-Mulk sebagai berikut;

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١)الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (٢)الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (٣)ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (٤)وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ (٥)

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 21-23; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

ayat 1-5 menceritakan bahwa Allah SWT adalah tuhan semesta Alam yang menguasai segala sesuatu. Allah menjadikan segala sesuatu hidup dengan kuasaNya dan menjadikan dunia sebagai tempat ujian bagi manusia.

Ayat ketiga dan keempat menceritakan keteraturan yang sangat sempurna bagi alam. Hal ini menunjukan bahwa Allah SWT sangat kuat dan hebat, tidak ada satupun dzat selain Allah yang mampu menciptakan keteraturan sedemikan rupa melebihi Allah SWT.

Ayat kelima bercerita bahwa Allah SWT menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٦)إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (٧)تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ (٨)

Ayat di atas menceritakan ancaman kepada orang-orang yang mendustai ayat-ayat Allah SWT. Allah menciptakan neraka Syair (السَّعِيرِ)-Neraka dengan Api Menyala-nyala dan Jahannam (جَهَنَّمَ) sebagai tempat siksaan bagi mereka yang ingkar kepada Allah SWT.

Mereka mengatakan kepada Muhammad SAW, bahwa Ia seorang pembual dan pembohong. Padahal Nabi Muhammad SAW hanyalah penyampai kebenaran dari Tuhan Semesta Alam.

قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ (٩)وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (١٠)فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لأصْحَابِ السَّعِيرِ (١١)

Orang-orang kafir akan menyesal di kemudian hari, karena kekafirannya membawa mereka kedalam neraka. Mereka yang di dunia medustai ayat-ayat Allah akan membenarkannya setelah mengalami siksaan yang di dunia mereka jadikan bahan ejekan kepada Muhammad SAW.

Diksi (قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ) adalah perkataan mereka ketika mengetahui bahwa Allah maha benar.

Ayat selanjutnya menerangkan bahwa Allah merupakan dzat yang menciptakan segala yang ada dilangit daan di bumi. Allah juga mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia (وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ), terucap atau tidak terucap (إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ).

Ayat 18 menjelaskan bahwa Allah sangat membenci dan akan menyiksa pendusta ayat-ayat Allah dengan siksaan yang yang pedih. Banyak orang yang sombong atas pencapaian dan prestasi dirinya, akan tetai lupa bahwa Allah-lah pemberi semuanya.

Baca Juga:  Surah Al-Hadid Ayat 28-29; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Ayat 19 — 24 surah Al-Mulk menjelaskan bahwa Allah SWt mempertanyakan dengan gaya menyindur kepada orang kafir tentang penciptaan. Bahkan Allah menjawab tantangan dalam ayat ke 25-26 sebagai beirkut;

Artinya; Dan mereka berkata: “Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?” Katakanlah: “Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. dan Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs. Al-Mulk: 25-26)

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (٣٠)

Allah membuat pertanyaan retoris sebagai sindiran kepada Manusia yang mendustakan Allah SWT. Ayat di atas menjelaskan bahwa Manusia tidak akan mungkin bisa hidup tanpa sumber air. Dan sebuah kedurhakaan jika seorang manusia tidak menghargai dan menyembah Dzat yang menciptakan sumber air, yakni Allah SWT.

Keutamaan Surat Al-Mulk

Pesantren salaf di Nusantara banyak sekali yang melanggengkan membaca surat Al-Mulk sebagai pembiasaan dan wirid. Tidak lain karena keutaman atau fadhilah surat ini sangat besar menurut beberapa riwayat. Simak beberapa fadhilah surah Al-Mulk;

Menjadi Nur dan Penyelamat dari Siksa Kubur

Keutamaan surah Al-Mulk sebagaimana dituliskan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjadi Nur dan penyelamat dalam kubur, simak penjelasan beliau;

فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ضَرَبْتُ خِبَائِي عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لَا أَحْسَبُ أَنَّهُ قَبْرٌ ، فَإِذَا إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْمُلْكِ ” تَبَارَكَ ” حَتَّى خَتَمَهَا ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : ” هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ ، تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ” ثُمَّ قَالَ : ” هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ . 

Hadits ini memiliki sanad riwayat dari Imam At-Tirmidzi dari Muhammad bin Abdul Malik bin Abis Syawarib dari Yyahya bin Malik an-Nukri dari ayah beliau Abil Jauza’ yang menerima cerita dari Ibnu Abbas RA.

“Salah satu Sahabat Nabi membuat kemah di atas kuburan, dia tidak mengira itu kuburan. Tiba-tiba ada seseorang yang sedang membaca Surah Al Mulk sampai selesai.

Ia pun menghadap Nabi dan berkata: Wahai Rasulullah aku tidak sengaja membuat kemah diatas kuburan. Tiba-tiba ada suara seseorang sedang membaca Surah Al-Mulk (Tabarak) sampai selesai. Nabi berkatSurah Al-Mulk adalah surat yang mencegah dan menyelamatkan dari siksa kubur”

Surah Al-Mulk sebagai Teman dalam Kubur

Imam Thabrani menceritakan dari Ibnu Abbas bahwa beliau pernah memberi hadiah kepada seorang lelaki. Hadiahnya tersebut ditujukan kepada keluraga dan anak-anaknya bahkan tetangganya. Hadiahnya berupa riwayat untuk membaca surat Al-Mulk karena akan menjadi teman di hadapan Allah SWT.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 160-162; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Surat ini juga kan menjadi Munjiyat atau penyelamat dan Mujadilah atau pendebat supaya orang yang sering membaca dipastikan masuk surga dan tidak disiksa.

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ فَإِنَّهَا الْمُنْجِيَةُ وَالْمُجَادِلَةُ ، تُجَادِلُ – أَوْ تُخَاصِمُ – يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّهَا لِقَارِئِهَا ، وَتَطْلُبُ لَهُ أَنْ يُنْجِيَهُ مِنْ عَذَابِ النَّارِ ، وَيُنْجِي بِهَا صَاحِبَهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Rasulullah SAW juga sangat mengharapkan dalam sabdanya Aku sangat menginginkan agar surat Al-Mulk berada di dalam dada setiap orang dari seluruh ummatku (Hr. Thabrani)

لَوَدِدْتُ أَنَّهَا فِي قَلْبِ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْ أُمَّتِي

Senantiasa Dibaca Nabi Sebelum Tidur

Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi yang dijamin masuk surga Allah SWT. Akan tetapi beliau masih mau melakukan Amalan sebelum tidur dengan membaca surah Al-Mulk,

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ كَانَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الم تَنْزِيلُ سُورَةَ السَّجْدَةِ وَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW tidak pergi tidur sebelum membaca surat As-Sajdah (Alam Tanzilu) dan Surah Al-Mulk (Tabarakalladzi Bi…). Ash-shawabu Minallah.

Mohammad Mufid Muwaffaq