Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mu’min Ayat 15-17 ini, menjelaskan Allah menyebutkan tiga kemuliaan dan keagungan-Nya, sesudah menyebutkan pada Ayat sebelumnya tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya.
Pada hari Kiamat nanti manusia keluar dari kuburnya. Tidak sedikit pun perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui-Nya. Kemudian mereka menerima balasan sesuai dengan amal mereka, kalau baik, dibalas dengan baik dan kalau jahat, dibalas dengan azab dan siksa.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mu’min Ayat 15-17
Surah Al-Mu’min Ayat 15
رَفِيعُ ٱلدَّرَجَٰتِ ذُو ٱلۡعَرۡشِ يُلۡقِى ٱلرُّوحَ مِنۡ أَمۡرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ يَوۡمَ ٱلتَّلَاقِ
Terjemahan: (Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).
Tafsir Jalalain: رَفِيعُ ٱلدَّرَجَٰتِ (Dialah Yang Maha Tinggi derajat-Nya) maksudnya, Allah Maha Agung sifat-sifat-Nya, atau Dialah Yang mengangkat derajat orang-orang yang beriman di surga ذُو ٱلۡعَرۡشِ (Yang mempunyai Arasy) Yang menciptakannya يُلۡقِى ٱلرُّوحَ (Yang menurunkan Ar-Ruuh) yakni wahyu مِنۡ أَمۡرِهِۦ (dari perintah-Nya) atau firman-nya عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan) maksudnya, orang yang menerima wahyu itu diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia يَوۡمَ ٱلتَّلَاقِ (tentang hari pertemuan) dapat dibaca At-Talaaqi atau At-Talaaqiy dengan memakai huruf Ya. Yakni hari kiamat, karena pada hari itu penduduk langit dan penduduk bumi bertemu, dan bertemu pula antara Yang Disembah dan yang menyembah, sebagaimana dipertemukan pula antara orang yang aniaya dan orang yang dianiaya.
Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman tentang kebesaran dan kesombongan-Nya serta ketinggian ‘Arsy-Nya yang agung lagi tinggi di atas seluruh makhluk-Nya seperti atap baginya. Firman Allah: يُلۡقِى ٱلرُّوحَ مِنۡ أَمۡرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ يَوۡمَ ٱلتَّلَاقِ (“Yang mengutus Jibril dengan [membawa] perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan [manusia] tentang hari pertemuan [hari kiamat].”)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas: “Yaumut talaaq” yaitu salah satu nama di antara nama hari-hari kiamat yang diperingatkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Ibnu Juraij dari Ibnu ‘Abbas berkata: “Yaitu pada saat bertemunya Adam dengan anaknya yang terakhir.” Ibnu Zaid berkata: “[Yaitu] saat bertemunya para hamba.”
Qatadah, as-Suddi, Bilal bin Sa’ad dan Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Saat bertemunya penghuni langit dan penghuni bumi serta al-Khaliq dan makhluk.” Maimun bin Mihran berkata: “Saat bertemunya orang dhalim dengan orang yang didhalimi.” Dikatakan bahwa, “yaumut talaaq” mencakup semua itu dan mencakup pula bahwa masing-masing pelaku akan menemui apa yang diamalkannya berupa kebaikan dan keburukan, sebagaimana yang dikatakan oleh yang lainnya.
Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah menyebutkan tiga kemuliaan dan keagungan-Nya, sesudah menyebutkan pada Ayat sebelumnya tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya.
a. Mahatinggi derajat-Nya. Allah jauh lebih Tinggi dan lebih Agung dari segala yang ada. Sebab, segala sesuatu yang selain Allah berhajat kepada-Nya dan tidak sebaliknya. Dia itu azali dan abadi, tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai akhir. Dia mengetahui segala sesuatu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. (al-An’am/6: 59)
b. Mempunyai ‘Arasy. Allah memiliki ‘Arasy dan Dia yang mengatur-Nya. Dia-lah yang menguasai alam benda dan yang bukan benda.
c. Menurunkan wahyu. Allah menurunkan wahyu-Nya berisi perintah, baik berupa suruhan atau pun larangan kepada yang dikehendaki-Nya dan menyampaikan hukum-hukum-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Hal seperti itu dinyatakan pula pada Ayat lain sebagaimana firman Allah:
Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” (an-Nahl/16: 2)
Dan firman-Nya: Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan. (asy-Syu’ara’/26: 192-194)
Allah menurunkan wahyu untuk memperingatkan manusia tentang adanya hari Kiamat, yaitu ketika yang menyembah dengan yang disembah bertemu, membereskan segala sesuatunya, segala sangkut pautnya yang belum selesai di dunia.
Tafsir Quraish Shihab: Derajat dan kedudukan Allah amat tinggi. Dia Pemilik arasy. Dengan ketentuan dan perintah-Nya, Dia menurunkan wahyu kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya untuk memberi peringatan kepada orang lain mengenai akibat dari sikap menentang para rasul yang akan mereka rasakan pada hari pertemuan semua makhluk.
Suatu hari ketika semua manusia akan tampak dengan sangat jelas. Tak satu pun perkara mereka yang tersembunyi bagi Allah. Mereka akan selalu mendengar seruan yang menggetarkan, “Milik siapakah kerajaan dan kekuasaan pada hari ini?” Mereka juga selalu mendengar jawabannya yang pasti, “Milik Allah, Penguasa Tunggal yang akan mengadili semua hamba-Nya, Sang Mahaperkasa atas mereka.”
Surah Al-Mu’min Ayat 16
يَوۡمَ هُم بَٰرِزُونَ لَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ لِّمَنِ ٱلۡمُلۡكُ ٱلۡيَوۡمَ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ
Terjemahan: (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
Tafsir Jalalain: يَوۡمَ هُم بَٰرِزُونَ (Yaitu hari ketika mereka keluar) dari kuburnya masing-masing لَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ لِّمَنِ ٱلۡمُلۡكُ ٱلۡيَوۡمَ (tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah berfirman, “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?”) Allah sendiri yang mengatakannya, kemudian Dia sendiri pula yang menjawabnya, yaitu, لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ (“Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan”) atas semua makhluk-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: يَوۡمَ هُم بَٰرِزُونَ لَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ (“[yaitu] hari [ketika] mereka keluar [dari kubur], tidak ada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah.”) yaitu mereka semua tampak jelas, tidak ada sedikitpun yang menghalangi dan menutupi mereka.
Untuk itu Allah berfirman: يَوۡمَ هُم بَٰرِزُونَ لَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ (“[yaitu] hari [ketika] mereka keluar [dari kubur], tidak ada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah.”) yaitu dalam ilmu Allah, seluruhnya adalah sama. Firman Allah: لِّمَنِ ٱلۡمُلۡكُ ٱلۡيَوۡمَ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ (“Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah Yang Mahaesa lagi Mahamengalahkan.”)
Telah berlaku dalam hadits Ibnu Umar, bahwa Allah melipat langit dan bumi dengan tangan-Nya. kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja, Aku adalah Mahapemaksa dan aku adalah Mahasombong. Dimanakah raja-raja dunia, dimanakah orang-orang yang bertindak sewenang-wenang dan dimanakah orang-orang yang sombong?”
Tafsir Kemenag: Pada hari Kiamat nanti manusia keluar dari kuburnya. Tidak sedikit pun perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui-Nya. Kemudian mereka menerima balasan sesuai dengan amal mereka, kalau baik, dibalas dengan baik dan kalau jahat, dibalas dengan azab dan siksa. Firman Allah:
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah). (al-haqqah/69: 18)
Pada waktu itu, Allah berfirman, “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari itu?” Tidak ada seorang pun di Padang Mahsyar itu yang menjawabnya. Lalu dijawab sendiri oleh Allah dengan firman-Nya, “Kepunyaan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Yang Maha mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan dan keperkasaan-Nya.”
Tafsir Quraish Shihab: Derajat dan kedudukan Allah amat tinggi. Dia Pemilik arasy. Dengan ketentuan dan perintah-Nya, Dia menurunkan wahyu kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya untuk memberi peringatan kepada orang lain mengenai akibat dari sikap menentang para rasul yang akan mereka rasakan pada hari pertemuan semua makhluk.
Suatu hari ketika semua manusia akan tampak dengan sangat jelas. Tak satu pun perkara mereka yang tersembunyi bagi Allah. Mereka akan selalu mendengar seruan yang menggetarkan, “Milik siapakah kerajaan dan kekuasaan pada hari ini?” Mereka juga selalu mendengar jawabannya yang pasti, “Milik Allah, Penguasa Tunggal yang akan mengadili semua hamba-Nya, Sang Mahaperkasa atas mereka.”
Surah Al-Mu’min Ayat 17
ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسٍۭ بِمَا كَسَبَتۡ لَا ظُلۡمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ
Terjemahan: Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.
Tafsir Jalalain: ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسٍۭ بِمَا كَسَبَتۡ لَا ظُلۡمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ (Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya) Dia menghisab semua makhluk hanya dalam waktu setengah hari dunia, demikianlah menurut keterangan hadis.
Tafsir Ibnu Katsir: Adapun firman Allah Swt.: Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Al-Mumin: 17)
Allah Swt. menceritakan tentang keadilan-Nya dalam keputusan hukum di antara makhluk-Nya, bahwa Dia tidak merugikan barang sekecil apa pun dari kebaikan atau keburukan seseorang. Bahkan Dia membalas suatu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya, dan membalas satu keburukan dengan balasan satu keburukan.
Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya: Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. (Al-Mumin: 17) Seperti apa yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui Abu Zar, dari Rasulullah Saw. yang menceritakan firman Tuhannya, bahwa Allah Swt. telah befirman (di dalam hadis qudsi): -: Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan aniaya terhadap diri-Ku, dan Aku jadikan pula perbuatan itu haram di antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menganiaya. Hingga akhirnya disebutkan:
Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya balasan ini hanyalah berdasarkan amal perbuatan kalian yang telah Kucatat untuk kalian, lalu aku menunaikannya kepada kalian. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan, hendaklah ia memuji kepada Allah Swt. Dan barang siapa yang menjumpai selain dari itu, maka jangan sekali-kali ia mencela kecuali terhadap dirinya sendiri.
Firman Allah Swt.: Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (Al-Mumin: 17) Yakni Dia menghisab semua makhluk sebagaimana Dia menghisab seorang diri. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Luqman: 28) Dan firman Allah Swt.: Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Al-Qamar: 50)”
Tafsir Kemenag: Sekalipun Allah Mahakuasa dan Mahaperkasa, dan tidak seorang pun yang dapat dan sanggup menghalangi kehendak-Nya, namun ia tetap berlaku adil terhadap hamba-hamba-Nya. Di akhirat, Allah memberi balasan bagi setiap orang sesuai dengan usaha dan perbuatan mereka di dunia. Tak seorang pun yang dianiaya dan dirugikan pada hari itu.
Orang yang berbuat baik dibalas dengan baik dengan tidak dikurangi sedikit pun, dan orang yang berbuat jahat, dibalas sesuai dengan perbuatan jahatnya. Tidak akan ditambah sedikit pun balasan dari kejahatan yang pernah dilakukannya. Tidak seorang pun yang ditunda dan ditangguhkan hisab dan perhitungan amalnya.
Allah cepat sekali perhitungannya. Tidak ada suatu hisab dan perhitungan secepat hisab Allah. Ia menghisab semua makhluk-Nya seperti menghisab seorang saja, karena ilmu-Nya sangat luas meliputi segala sesuatu yang ada. Tiada bedanya ketika Dia menciptakan dan membangkitkan manusia dari dalam kubur secara serentak, sebagaimana firman Allah:
Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). (Luqman/31: 28). Dan firman-Nya: Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata. (al-Qamar/54: 50)
Tafsir Quraish Shihab: Hari ini, setiap jiwa akan diberi balasan atas perbuatannya. Hari ini tak ada kecurangan dengan pengurangan pahala atau penambahan siksa. Perhitungan Allah, sungguh, amat cepat sehingga tak akan pernah mundur dari waktu yang telah ditentukan-Nya.
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mu’min Ayat 15-17 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020