Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-mu’min Ayat 21-22 ini, menerangkan kaum kafir Mekah yang mengingkari kebenaran risalah Nabi Muhammad diminta untuk mendatangi puing-puing peninggalan sejarah umat-umat terdahulu yang telah dimusnahkan Allah. Mereka dapat menyaksikannya setiap kali melewati tempat tersebut dalam perjalanan dagang ke utara atau selatan.
Mereka adalah bangsa-bangsa yang lebih kuat fisiknya daripada kaum kafir Mekah, misalnya kaum ‘Ad, kaum Samud, dan lain-lain. Di samping lebih kuat secara fisik, mereka juga dikaruniai Allah kemakmuran, penduduk yang banyak, keunggulan dalam membangun, keahlian dalam pertanian, dan sebagainya sehingga mereka maju dan berkebudayaan tinggi.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-mu’min Ayat 21-22
Surah Al-mu’min Ayat 21
أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُواْ مِن قَبۡلِهِمۡ كَانُواْ هُمۡ أَشَدَّ مِنۡهُمۡ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمۡ وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍ
Terjemahan: “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka Allah mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah.
Tafsir Jalalain: أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُواْ مِن قَبۡلِهِمۡ كَانُواْ هُمۡ أَشَدَّ مِنۡهُمۡ (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat daripada mereka) menurut suatu qiraat lafal Minhum dibaca Minkum, artinya lebih hebat daripada kalian قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ (kekuatannya dan lebih banyak bekas-bekas mereka di muka bumi) seperti bangunan-bangunan dan gedung-gedungnya,
فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ (maka Allah mengazab mereka) membinasakan mereka بِذُنُوبِهِمۡ وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍ (disebabkan dosa-dosa mereka. Dan sekali-kali mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah) dari siksaan-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ (“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan.”) yaitu [mereka] orang-orang yang mendustakan risalahmu, hai Muhammad. فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُواْ مِن قَبۡلِهِمۡ (“Di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang sebelum mereka.”) yaitu di antara umat-umat yang mendustakan para Nabi, yaitu apa yang menimpa mereka berupa adzab dan hukuman, padahal mereka termasuk umat yang lebih kuat daripada mereka.
وَءَاثَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ (“Dan [lebih banyak] bekas-bekas mereka di muka bumi.”) yaitu mereka meninggalkan bekas-bekas di muka bumi berupa bangunan, gedung-gedung dan peninggalan yang tidak mampu mereka buat.”) (ar-Ruum: 9). Yaitu, walaupun dengan kekuatan yang besar dan kehebatan yang sangat dahsyat, Allah menghukum mereka disebabkan dosa-dosa mereka, yaitu kekufuran mereka kepada Rasul-rasul mereka.
وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍ (“Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari adzab Allah.”) yaitu tidak ada seorangpun yang dapat menolak adzab Allah dari mereka serta tidak ada yang mampu menghalaunya dan tidak ada seorang pelindungpun yang mampu melindunginya.
Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini, kaum kafir Mekah yang mengingkari kebenaran risalah Nabi Muhammad diminta untuk mendatangi puing-puing peninggalan sejarah umat-umat terdahulu yang telah dimusnahkan Allah. Mereka dapat menyaksikannya setiap kali melewati tempat tersebut dalam perjalanan dagang ke utara atau selatan.
Mereka adalah bangsa-bangsa yang lebih kuat fisiknya daripada kaum kafir Mekah, misalnya kaum ‘Ad, kaum Samud, dan lain-lain. Di samping lebih kuat secara fisik, mereka juga dikaruniai Allah kemakmuran, penduduk yang banyak, keunggulan dalam membangun, keahlian dalam pertanian, dan sebagainya sehingga mereka maju dan berkebudayaan tinggi.
Akan tetapi, kemajuan dan kebudayaan tinggi yang mereka miliki itu membuat mereka sombong dan lupa daratan lalu mendustai para rasul yang diutus kepada mereka, bahkan di antara para rasul itu ada yang mereka lukai bahkan dibunuh. Karena dosa dan perlakuan di luar batas itulah, Allah menjatuhkan hukuman kepada mereka.
Pertanian mereka dihancurkan, bangunan-bangunan megah diluluhlantakkan, dan harta benda dimusnahkan, sehingga mereka menderita dan sengsara. Tidak ada yang dapat menghentikan kehancuran yang mereka alami, dan tidak ada yang dapat menolong mereka dari penderitaan. Hal itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah, dan siapa saja yang datang sesudah mereka, bahwa manusia yang ingkar pastilah dihukum Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Tafsir Quraish Shihab: Apakah orang-orang musyrik itu hanya duduk berdiam diri dan tidak berjalan menjelajahi dunia lalu melihat bagaimana keadaan bangsa-bangsa sebelum mereka? Orang-orang sebelum mereka itu memiliki kekuatan jauh lebih hebat dari mereka dan memiliki peninggalan di dunia jauh lebih banyak daripada mereka.
Orang-orang sebelum mereka itu pun kemudian dibinasakan oleh Allah akiabat dosa-dosa yang mereka lakukan. Dan mereka tidak memiliki seorang pelindung pun yang dapat menghalangi azab Allah.
Surah Al-mu’min Ayat 22
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانَت تَّأۡتِيهِمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَكَفَرُواْ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ إِنَّهُۥ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
Terjemahan: “Yang demiklan itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya.
Tafsir Jalalain: ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانَت تَّأۡتِيهِمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ (Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yakni mukjizat-mukjizat yang tampak فَكَفَرُواْ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ إِنَّهُۥ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya.).
Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah menyebutkan alasan-Nya menyiksa mereka. Allah berfirman: ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانَت تَّأۡتِيهِمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ (“Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata.”) yaitu dalil-dalil yang yang tegas dan bukti-bukti yang jelas. فَكَفَرُواْ (“Lalu mereka kafir”) yaitu bersamaan dengan penjelasan dan bukti-bukti tersebut, mereka kafir dan menentang;
فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ (“Maka Allah mengadzab mereka.”) Allah membinasakan dan menghancurkan mereka, sedangkan hukuman bagi orang-orang yang kafir adalah [adzab] yang setimpal. إِنَّهُۥ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (“Sesungguhnya Dia Mahakuat lagi Mahakeras hukuman-Nya.”) yaitu Rabb yang memiliki kekuatan yang besar dan hukuman yang keras serta adzab yang pedih. Semoga Allah melindungi kita darinya.
Tafsir Kemenag: Sebab utama Allah menjatuhkan azab itu adalah kekafiran mereka. Mereka tidak mau menerima kebenaran yang dibawa para rasul, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, manusia perlu berbuat baik dalam hidup di dunia ini, dan adanya hari kemudian tempat manusia menerima balasan perbuatannya.
Apa yang disampaikan para nabi itu adalah kebenaran sejati dan tidak dapat dibantah, tetapi mereka menentangnya. Bila Allah menghukum, maka hukuman-Nya amat keras. Karena pembangkangan itu, Allah menghancurkan mereka. Itulah akibat pembangkangan terhadap kebenaran agama.
Peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah yang membangkang kepada ajakan Nabi Muhammad. Mereka hendaknya segera sadar dan berhenti dari kedurhakaan mereka karena mereka pun bisa mengalami nasib yang sama seperti umat-umat terdahulu itu.
Tafsir Quraish Shihab: Al-Qur’ân ini diturunkan dari Allah Sang Mahaperkasa, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu; Sang Maha Menerima tobat dari orang-orang yang bertobat kepada-Nya, yang azab-Nya amat pedih; Sang Pemberi nikmat dan karunia. Tak ada yang patut disembah selain Dia. Hanya kepada-Nyalah tempat kembali.
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-mu’min Ayat 21-22 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020