Surah Al-Qashash Ayat 33-35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Qashash Ayat 33-35

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Qashash Ayat 33-35 ini, menerangkan bahwa Musa mengadukan kepada Tuhannya bahwa dulu dia pernah membunuh seorang anak muda. Hal itu telah tersiar luas di kalangan orang Mesir, dan Fir’aun telah menetapkan untuk membunuhnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Musa juga mengadukan bahwa ia mempunyai seorang saudara bernama Harun yang lebih fasih perkataannya daripadanya, lebih pandai berdebat dan memberikan keterangan. Dengan kefasihannya, Harun akan dapat membelanya, bila Fir’aun dan kaumnya membuat tuduhan-tuduhan yang mungkin memberatkannya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Qashash Ayat 33-35

Surah Al-Qashash Ayat 33
قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ

Terjemahan: Musa berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.

Tafsir Jalalain: قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا (Musa berkata, “Ya Rabbku! Sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka) yaitu, orang Mesir yang telah dibunuhnya tadi فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ (maka aku takut mereka akan membunuhku) disebabkan perbuatan itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Tatkala Allah memerintahkan Musa pergi menemui Fir’aun, dimana dahulu dia keluar dari negeri Mesir guna melarikan diri darinya dan karena takut dari kekejamannya, قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا (“Musa berkata: ‘Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka’”) yaitu seorang laki-laki Qibthi. فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ (“Maka aku takut mereka akan membunuhku.”) yaitu jika mereka melihatku.

Tafsir Kemenag: Musa mengadukan kepada Tuhannya bahwa dulu dia pernah membunuh seorang anak muda. Hal itu telah tersiar luas di kalangan orang Mesir, dan Fir’aun telah menetapkan untuk membunuhnya. Hal itu sangat mengkhawatirkan Musa, siapa tahu setibanya di sana, Fir’aun dan kaumnya telah bersiap-siap untuk membunuhnya. Dengan demikian risalah yang telah dibebankan kepadanya menjadi terlantar.

Musa juga mengadukan bahwa ia mempunyai seorang saudara bernama Harun yang lebih fasih perkataannya daripadanya, lebih pandai berdebat dan memberikan keterangan. Dengan kefasihannya, Harun akan dapat membelanya, bila Fir’aun dan kaumnya membuat tuduhan-tuduhan yang mungkin memberatkannya.

Tafsir Quraish Shihab: Mûsâ berkata–masih dalam keadaan takut sambil memohon pertolongan–”Ya Tuhan, aku telah membunuh salah seorang dari kalangan mereka. Aku takut mereka akan membunuhku sebagai tindak balasan.

Baca Juga:  Surah Al-Mujadalah Ayat 20-22; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Al-Qashash Ayat 34
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

Terjemahan: Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku”.

Tafsir Jalalain: وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا (Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku) maksudnya jelas bicaranya فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا (maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku) yang kelak akan membantuku. Lafal Rid-an menurut qiraat yang lain dibaca Riddan يُصَدِّقُنِي (untuk membenarkan aku) lafal Yushaddiqni yang dibaca Jazm adalah menjadi Jawab dari Ad Du’a. Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca Rafa, sehingga bacaannya menjadi Yushaddiquni sebagai sifat dari lafal Rid-an إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ (sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan aku”).

Tafsir Ibnu Katsir: وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا (“Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya dari padaku.”) karena Musa as. tidak begitu lancar berbicara.

Untuk itu Dia berfirman: وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا (“Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya dari padaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku.”) yaitu menteri, pembantu, dan pendukung urusanku yang dapat membenarkanku tentang apa yang aku katakan dan kabarkan dari Allah swt, karena berita yang disampaikan dua orang lebih mengena dalam jiwa dibandingkan berita yang disampaikan satu orang. Karena itu dia berkata, إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ (“Sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku.”)

Muhammad bin Ishaq berkata, رِدْءًا يُصَدِّقُنِي (“sebagai pembantuku untuk membenarkanku”) yaitu untuk menjelaskan kepada mereka tentang apa yang aku kemukakan kepada mereka. karena ia (Harun) memahami tentang perkataanku apa yang tidak mereka pahami. Ketika Musa as. meminta hal tersebut,

Tafsir Kemenag: Musa juga mengadukan bahwa ia mempunyai seorang saudara bernama Harun yang lebih fasih perkataannya daripadanya, lebih pandai berdebat dan memberikan keterangan. Dengan kefasihannya, Harun akan dapat membelanya, bila Fir’aun dan kaumnya membuat tuduhan-tuduhan yang mungkin memberatkannya.

Baca Juga:  Surah Al-Qashash Ayat 44-47; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Dan saudaraku, Hârûn, lebih fasih bicaranya daripada aku. Utuslah ia bersamaku sebagai penolongku untuk menyampaikan pesan-pesan sucimu, karena aku takut mereka akan mendustakanku.”

Surah Al-Qashash Ayat 35
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا بِآيَاتِنَا أَنتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ

Terjemahan: Allah berfirman: “Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.

Tafsir Jalalain: قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ (Allah berfirman, “Kami akan membantumu) memperkuatmu بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا (dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar) berupa kemenangan yang besar فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا (maka mereka tidak dapat mencapai kamu berdua) dengan maksud jahat mereka, maka pergilah kamu berdua بِآيَاتِنَا أَنتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ (dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang”) atas mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: قَالَ (“berfirman”) Allah Ta’ala: سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ (“Kami akan membantumu dengan saudaramu”) yaitu Kami akan memperkuat urusanmu dan memperkokoh kedudukanmu dengan saudaramu yang kamu minta menjadi Nabi bersamamu, sebagaimana Dia berfirman di dalam ayat lain: قَالَ قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَا مُوسَى (“Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu hai Musa.”)(ThaaHaa: 36)

Untuk itu sebagian salaf berkata: “Tidak ada seseorang yang lebih besar pemberiannya kepada saudaranya dibandingkan pemberian Musa as kepada Harun. Karena ia membantunya, hingga Allah menjadikannya sebagai seorang Nabi dan Rasul bersamanya menuju Fir’aun dan para pembesarnya.”

Untuk itu Allah berfirman tentang kedudukan Musa: وَكَانَ عِندَ اللَّهِ وَجِيهًا (“Dia di sisi Allah sebagai seorang yang terhormat.”)(al-Ahzaab: 69)

Firman Allah Ta’ala: وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا (“Dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar,”) yaitu bukti yang kuat. فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا بِآيَاتِنَا (“Maka mereka tidak dapat mencapaimu”) yaitu tidak ada jalan bagi mereka untuk menyakitimu, disebabkan upaya kalian berdua dalam menyampaikan ayat-ayat Allah. Untuk itu Allah mengabarkan kepada keduanya, bahwa akibat yang baik akan berpihak kepada keduanya dan kepada orang yang mengikuti keduanya di dunia dan di akhirat.

Baca Juga:  Surat Al Fatihah, Induk dari Keseluruhan Isi dalam Kitab Suci Al-Quran

Allah Ta’ala berfirman: أَنتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ (“Kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang menang.”) wallaaHu a’lam.

Tafsir Kemenag: Allah mengabulkan permintaan Musa dan berjanji mengangkat Harun menjadi rasul dan pendampingnya (wazir). Allah juga menenteramkan hatinya yang selalu diliputi kekhawatiran karena beratnya beban yang dipikulkan kepadanya.

Allah menjanjikan bahwa Dia akan memberikan kepada Musa dan saudaranya kekuatan yang tak dapat dikalahkan oleh kekuatan apa pun di dunia apalagi kekuatan Fir’aun yang sangat terbatas. Dengan hati yang aman dan tenteram, Musa kembali ke tempat istrinya yang ditinggalkannya.

Dia menceritakan kepadanya semua kejadian yang dialaminya, yaitu dia telah diangkat Allah menjadi rasul. Mendengar cerita Musa, hati istrinya menjadi tenteram. Musa lalu berangkat bersama keluarganya menuju Mesir didorong oleh cita-cita yang suci yaitu menyampaikan risalah Allah kepada Fir’aun dan Bani Israil. Di Mesir, Harun telah bersiap-siap untuk memikul risalah itu dan membantu saudaranya.

Tafsir Quraish Shihab: Allah berfirman, sebagai pernyataan dikabulkannya permohonan Mûsâ, “Kami akan menguatkan dirimu dengan Hârûn. Kami akan menganugerahkan kepada kalian berdua kekuatan dan dukungan dengan berbagai mukjizat, sehingga mereka tidak mampu melawan kalian.

Sesungguhnya kalian berdua dan orang-orang yang mengikuti kalian dan yang mau mencari petunjuk adalah orang-orang yang akan menang atas orang-orang kafir itu.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Qashash Ayat 33-35 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S