Surah An-Nahl Ayat 3-4; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 3-4

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 3-4 ini, Allah menciptakan langit dan bumi dengan haaq, agar para hamba dapat mengambil petunjuk dengan keduanya tentang keagungan pencipta keduanya, dan bahwasannya Dia satu-stuNya Dzat yang berhak diibadahi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kemudian kalian menetang Allah dan mengingkari kekuasaan-Nya. Penciptaan kalian dari air sperma yang hina dilakukan oleh siapa ? Apakah yang menciptakan kalian tidak mampu menghidupkan kalian nanti di hari kiamat ? Lantas mengapa kalian mempertanyakan kebenaran Hari Kiamat.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 3-4

Surah An-Nahl Ayat 3
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Terjemahan: Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan.

Tafsir Jalalain: خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ (Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak) artinya secara sungguh-sungguh. تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan) bersama-Nya yaitu berhala-berhala.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberi kabar tentang ciptaan-Nya [yang berupa] alam atas yaitu langit dan alam bawah yaitu bumi dan seisinya, bahwa itu semua diciptakan dengan haq, tidak untuk main-main, melainkan: “Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap ada yang telah mereka kerjakan.

Dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik [surga].”(an-Najm: 31). Lalu Allah membersihkan diri-Nya dari persekutuan orang yang menyembah-Nya dan menyembah yang lain-Nya, karena Dia yang mandiri dalam menciptakan, sendiri tiada sekutu bagi-Nya, maka dari itu hanya Dia-lah yang berhak untuk diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 10; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan bahwa Dia menciptakan benda-benda yang ada di langit dan benda-benda yang ada di bumi dengan benar. Maksudnya ialah sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya dan tidak ada yang sia-sia. Dia menciptakan semuanya tanpa bantuan dan pertolongan siapa pun.

Dia cukup menciptakan benda-benda dan hukum yang berlaku baginya, sehingga benda-benda itu berfungsi sesuai dengan hukumnya. Tidak ada zat yang lain yang berkuasa untuk mencipta, mengatur, dan mengendalikan langit, bumi dan semua isinya.

Sebagai konsekuensinya, tidak layak apabila ada orang yang menghambakan dirinya kepada tuhan-tuhan yang lain selain-Nya. Oleh karena itu, Allah menyatakan di akhir ayat ini bahwa Dia Mahasuci dari apa yang mereka persekutukan.

Surah An-Nahl Ayat 4
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ

Terjemahan: Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.

Tafsir Jalalain: خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ (Dia telah menciptakan manusia dari mani) mulai dari mani hingga menjadi manusia yang kuat lagi kekar فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ (tiba-tiba ia menjadi pembantah) sangat memusuhi مُّبِينٌ (yang nyata),

lalu Allah menjelaskan tentang bantahan manusia itu yang tidak mempercayai adanya hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya yang lain: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh.” (Q.S. Yasin 78).

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 97; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.” (al-Furqaan: 54-55).

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Bisyir bin Jahhasy, bahwa Rasulullah saw. meludah di telapak tangannya, lalu beliau bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam! Bagaimana mungkin kamu meremehkan Aku dan Aku telah menciptakan kamu dari benda yang seperti ini,

sehingga setelah Aku sempurnakan kejadianmu, dan Aku jadikan [susunan tubuh]mu seimbang, kamu berjalan dengan kedua kakimu, dan di bumi ada tempat kuburan bagimu. Lalu kamu kumpulkan harta dan kamu kikir, sehingga ketika kamu telah sekarat kamu berkata: ‘Aku akan bershadaqah, dan kapankah waktu shadaqah itu?.

Tafsir Kemenag: Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan proses kejadian diri manusia bahwa Dia menciptakannya dari nuthfah. Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari air yang lemah. Kejadian itu melalui proses perkembangan. Di dalam kandungan, mani berubah menjadi ‘alaqah (sesuatu yang menggantung di dinding rahim), kemudian menjadi gumpalan daging.

Baca Juga:  Surah Al-Hijr Ayat 14-15; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Setelah mengalami jangka waktu 4 bulan mulai terwujud janin yang sempurna, dan setelah 9 bulan kejadian, bayi itu dikeluarkan dari kandungan ibunya ke alam dunia. Setelah itu, bayi masih memerlukan bantuan dan perawatan ibunya untuk disusui, dirawat, dan dididik sampai dewasa dan dapat berpikir secara sempurna.

Manusia yang mengalami proses penciptaan yang rumit dan bertahap, dari makhluk yang lemah menjadi yang perkasa ini, tiba-tiba mengingkari keesaan penciptanya dan terjadinya hari kebangkitan, serta memusuhi para rasul Allah, padahal ia diciptakan hanya sebagai hamba. Manusia bahkan melupakan asal kejadiannya bahwa ia diciptakan dari setetes air yang tidak mempunyai kemampuan sedikit pun.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 3-4 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S