Surah An-Nahl Ayat 45-47; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 45-47

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 45-47 ini, mengabarkkan Allah menurunkan azab dan siksanya kepada orang-orang zalim yang menolak kebenaran. Ketika malam tiba dan orang-orang tengah beristirahat atau di siang hari ketika tengah bekerja tiba-tiba azab ilahi turun dan atau azab ilahi menimpa mereka dari tempat yang tidak pernah mereka sangka-sangka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ketika azab telah diturunkan, tidak ada lagi jalan untuk melarikan diri. Benar, Allah dengan kelembutannya tidak cepat-cepat mengazab orang-orang kafir dan memberikan mereka kesempatan melepaskan diri dari sikap keras kepala dan menerima kebenaran.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 45-47

Surah An-Nahl Ayat 45
أَفَأَمِنَ الَّذِينَ مَكَرُوا السَّيِّئَاتِ أَن يَخْسِفَ اللَّهُ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ

Terjemahan: maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.

Tafsir Jalalain: أَفَأَمِنَ الَّذِينَ مَكَرُوا (Maka apakah merasa aman orang-orang yang membuat makar) tipu daya السَّيِّئَاتِ (yang jahat itu) terhadap diri Nabi saw. sewaktu mereka berunding di Darun Nadwah untuk mengikatnya, atau membunuhnya atau mengusirnya sebagaimana penjelasan yang telah dikemukakan dalam surah Al-Anfal

أَن يَخْسِفَ اللَّهُ بِهِمُ الْأَرْضَ (dari bencana ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka) seperti apa yang terjadi terhadap diri Qarun,

أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ (atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari) dari arah yang tidak pernah mereka duga sebelumnya. dan sungguh mereka benar-benar dibinasakan dalam perang Badar, hal tersebut tidak masuk ke dalam perhitungan mereka sebelumnya.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 126-128; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberi khabar tentang kemurahannya dan penangguhannya terhadap orang-orang ahli maksiat yang melakukan dan mengajak kepada kejahatan, menipu daya manusia, serta membawa mereka dalam kejahatan itu.

Padahal Allah mampu untuk meleyapkan mereka ke dalam bumi atau mendatangkan siksa di luar pengetahuan mereka, maksudnya sekiranya mereka tidak mengetahui datangnya siksa itu kepada mereka.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala, merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersamamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu menggoncang?” (QS. Al-Mulk: 16)

Tafsir Kemenag: Allah memberi peringatan kepada orang-orang musyrik, yang selalu berusaha membuat rencana dan tipu muslihat yang jahat dan menghalangi dakwah Islam, bahwa mereka tidak akan pernah merasa aman dari ancaman-ancaman Allah yang akan ditimpakan kepada mereka.

Allah akan menenggelamkan mereka dari permukaan bumi dan memusnahkan mereka dari alam ini, seperti yang dialami oleh Qarun.

Surah An-Nahl Ayat 46
أَوْ يَأْخُذَهُمْ فِي تَقَلُّبِهِمْ فَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ

Terjemahan: atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab itu).

Tafsir Jalalain: أَوْ يَأْخُذَهُمْ فِي تَقَلُّبِهِمْ (Atau Allah mengazab mereka di waktu mereka dalam perjalanan) sewaktu mereka sedang dalam perjalanan untuk berniaga فَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ (maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak) azab itu.

Tafsir Ibnu Katsir: firman Allah Ta’ala: أَوْ يَأْخُذَهُمْ فِي تَقَلُّبِهِمْ (Atau Allah menyiksa mereka di saat mereka dalam perjalanan) maksudnya, dalam perjalanan dan kesibukan mereka dalam mencari ma’isyah (penghidupan), dalam bepergian dan sejenisnya yang berupa kesibukan yang menyenangkan.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 75-79; Seri Tadabbur Al Qur'an

Firman Allah: فَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ (Maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak [adzab itu]) Maksudnya, mereka tidak dapat menolak kekuasaan Allah, walau dalam keadaan apapun mereka.

Tafsir Kemenag: Allah akan menurunkan siksa bagi mereka dari langit pada saat yang tidak mereka duga sebelumnya, seperti yang dialami oleh kaum Nabi Lut. Mereka ditimpa azab pada saat berada dalam perjalanan mencari rezeki atau sibuk dalam berdagang,

sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan untuk menolaknya. Artinya, mereka tidak akan dapat lari untuk melindungi dagangan dan jiwa mereka, karena azab itu menyerang dengan tiba-tiba.

Surah An-Nahl Ayat 47
أَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلَى تَخَوُّفٍ فَإِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Terjemahan: atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tafsir Jalalain: أَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلَى تَخَوُّفٍ (Atau Allah mengazab mereka secara berangsur-angsur) sedikit demi sedikit hingga semuanya binasa; lafal تَخَوُّفٍ menjadi hal dari fa’il atau dari maf’ul.

فَإِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ (maka sesungguhnya Rabb kalian adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) karena Dia tidak menyegerakan siksa-Nya terhadap mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman: فَإِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ (Maka sesungguhnya Rabbmu adalah Mahapengasih lagi Mahapenyayang) maksudnya Dia tidak menyegerakan siksa terhadapmu, sebagaimana disebutkan dalan ash-Shahihain:

“Tidak ada seorangpun yang lebih sabar atas siksa yang dia dengar dari Allah, sesungguhnya mereka membuat anak bagi Allah, padahal Allah memberi rizki dan menyejahterakan mereka.”

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 9-11; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Juga di sebutkan dalam ash-Shahihain: “Sesungguhnya Allah memberi penangguhan (adzab) kepada orang-orang dhalim sehingga jika Allah menyiksanya, Allah tidak akan melepaskannya.” Kemudian Rasulullah membaca [yang artinya]:

“Dan begitulah adzab Rabbmu apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat dhalim, sesungguhnya adzab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS. Huud: 102)

Tafsir Kemenag: Mereka akan mengalami siksaan sebagai hukuman setelah mengalami kerugian harta benda dan nyawa, sehingga mereka tidak dapat melepaskan diri dari siksaan itu. Kemudian Allah swt mengakhiri firman-Nya dengan menyatakan bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Hal ini untuk menunjukkan bahwa Allah tidak akan menghukum mereka dengan segera, tetapi mengancam mereka dengan siksaan yang berat. Hal ini untuk memberikan kesempatan berpikir dan waktu kepada mereka untuk mengubah sikap terhadap ajakan rasul. Ini adalah bukti rahmat Allah yang sangat luas bagi para hamba-Nya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 45-47 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S