Surah An-Nahl Ayat 61-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 61-62

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 61-62 ini, menjelaskan mengenai dua kaidah universal mengenai sunnah ilahi. seandainya(secara langsung) Allah menghukum manusia atas kekafiran dan kedustaan mereka, pastilah Dia tidak akan menyisakan sesuatu yang bergerak di muka bumi ini. akan tetapi Dia memberikan kesempatan hidup kepada mereka sampai waktu tertentu yaitu akhir ajal mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

diantara bentuk keburukan perilaku mereka, bahwasannya mereka menjadikan bagi Allah anak-anak perempuan yang mereka benci, dan lisan mereka berkata dengan dusta: “bahwannya mereka akan mendapatkan kesudahan nasib yang baik. Sebenarnya, bagi mereka adalah neraka, dan bahwasannya mereka di dalamnya diabaikan lagi dilupakan.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 61-62

Surah An-Nahl Ayat 61
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِم مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَابَّةٍ وَلَكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Terjemahan: Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.

Tafsir Jalalain: وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِم (Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya) disebabkan kedurhakaan-kedurhakaan mereka مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا (niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya padanya) yakni di muka bumi ini sesuatu pun

مِن دَابَّةٍ (dari makhluk yang melata) makhluk yang hidup di permukaannya وَلَكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى (tetapi Allah menangguhkan mereka sampai pada waktu yang ditentukan.

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ (Maka apabila telah tiba waktu yang ditentukan bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkan) waktunya سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ (barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukan) waktunya.

Baca Juga:  17 Keutamaan Surat Maryam Yang Perlu Kalian Tahu

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala memberitahukan tentang kelembutan yang penuh kasih sayang terhadap mahluk-Nya atas kedhaliman mereka. Seandainya Dia mau mengadzab mereka atas apa yang telah mereka kerjakan, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu makhluk pun di atas bumi ini karena kedhaliman mereka tersebut.

Maksudnya, semua makhluk bumi ini akan binasa karena mengikuti pembinasaan anak cucu Adam (manusia). Tetapi Allah yang Mahaperkasa lagi Mahamulia tetap lembut dan menutupi, serta memberikan tangguh untuk waktu yang telah ditentukan. Artinya, mereka tidak segera diberikan siksaan. Sebab, jika Allah Ta’ala melakukan hal tersebut, niscaya tidak ada satu pun yang akan tersisa.

Tafsir Kemenag: Allah swt mengancam orang-orang musyrik yang bergelimang dosa. Ancaman itu ialah apabila Allah ingin menghukum manusia karena kezaliman mereka, Ia mampu untuk melakukannya. Mereka akan ditumpas dari permukaan bumi ini, tidak ada satupun yang tersisa. Akan tetapi, Allah tidak menghendaki yang demikian itu. Karena rahmat-Nya yang luas,

Allah menangguhkan siksaan-Nya sampai pada suatu saat yang telah ditentukan, yaitu saat ajal telah merenggut mereka. Maksudnya adalah agar mereka dapat mengubah pandangan dan perilaku mereka. Akan tetapi, bila mereka tetap tidak berubah, Allah akan menurunkan azab ketika ajal mereka datang.

Dan bila ajal itu telah datang, mereka tidak akan mampu mengundurkan atau mempercepatnya sesaat pun. Kemudian di akhirat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 98-100; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah An-Nahl Ayat 62
وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ مَا يَكْرَهُونَ وَتَصِفُ أَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى لَا جَرَمَ أَنَّ لَهُمُ النَّارَ وَأَنَّهُم مُّفْرَطُونَ

Terjemahan: Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka mengucapkan kedustaan, yaitu bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan. Tiadalah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan (ke dalamnya).

Tafsir Jalalain: وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ مَا يَكْرَهُونَ (Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya) untuk diri mereka sendiri, yaitu anak-anak perempuan; menisbatkan sekutu kepada-Nya dan menghina rasul-rasul.

وَتَصِفُ (dan keluarlah) perkataan أَلْسِنَتُهُمُ (dari lidah mereka) selain dari hal-hal tersebut الْكَذِبَ (kedustaan) yaitu أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى (bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan) di sisi Allah, yaitu mendapat surga.

لَا جَرَمَ (Tiadalah diragukan) sudah dipastikan أَنَّ لَهُمُ النَّارَ وَأَنَّهُم مُّفْرَطُونَ (bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan ke dalamnya) artinya mereka dibiarkan di dalam neraka, atau mereka dijebloskan ke dalamnya.

Menurut suatu qiraat lafal mufrathuuna dibaca mufrithuuna, artinya sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang melampaui batas.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ مَا يَكْرَهُونَ (Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya) yakni, Malaikat itu berupa anak perempuan dan juga sekutu-sekutu yang tidak lain mereka itu adalah hamba-hamba-Nya. Sedangkan mereka menghindarkan adanya sekutu pada salah seorang dari mereka dalam hartanya.

Firman-Nya: وَتَصِفُ أَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى (Dan lidah mereka mengucapkan kedustaan, yaitu bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan) sebagai pengingkaran terhadap pengakuan mereka bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan di dunia.

Baca Juga:  Surah Al-Ahqaf Ayat 33-35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Meskipun di sana terdapat tempat kembali, maka di sana juga mereka akan mendapatkan kebaikan. Hal itu juga sekaligus memberitahukan pernyataan tentang siapa yang berbicara di antara mereka.

Allah Ta’ala berfirman: لَا جَرَمَ (tidak diragukan lagi) maksudnya sudah pasti dan tidak bisa tidak; أَنَّ لَهُمُ النَّارَ (bahwa neraka lah bagi mereka) yakni, pada hari Kiamat kelak; وَأَنَّهُم مُّفْرَطُونَ (Dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan [ke dalamnya].)

Tafsir Kemenag: Sekali lagi Allah menjelaskan bahwa mereka selalu melemparkan segala hal yang tidak mereka senangi kepada Allah, di antaranya tentang anak perempuan. Mereka tidak mau memiliki anak perempuan, karena menurut mereka anak perempuan hanyalah bagi Allah. Jadi Allahlah yang hina.

Dijelaskan juga bahwa mereka selalu menyampaikan kata-kata dusta, yaitu mereka akan selalu bahagia baik di dunia maupun di akhirat, walaupun bergelimang dosa. Hal itu dibantah oleh Allah seraya mengatakan bahwa tempat mereka adalah neraka dan mereka dijebloskan dengan paksa ke dalamnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 61-62 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S