Surah An-Nahl Ayat 70; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 71

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 70 ini, menjelaskan Allah menciptakan kalian kemudian mematikan kalian pada akhir umur kalian. Dan diantara kalian ada orang yang dikembalikan kepada masa usia terburuk, yaitu masa pikun, sebagaimna keadaannya pada masa kanak-kanak, ia menjadi tidak mengetahui apa-apa dari apa yang telah diketahuinya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha kuasa, dan ilmu serta kekuasaannya meliputi segala sesuatu, maka Allah lah yang mengembalikan manusia kepada keadaan ini, Dia mahakuasa untuk mematikan dan kemudian membangkitkannya kembali.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 70

Surah An-Nahl Ayat 70
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

Terjemahan: Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 98-100; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ (Allah menciptakan kalian) yang sebelumnya kalian bukan merupakan apa-apa ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ (kemudian mewafatkan kalian) bila ajal kalian telah tiba وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ (dan di antara kalian ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah) umur yang sangat lanjut dan pikun.

لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا (supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya) Ikrimah mengatakan, bahwa barang siapa yang selalu membaca Alquran, maka ia tidak akan sampai kepada keadaan seperti ini.

إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) di dalam mengatur makhluk-Nya قَدِيرٌ (lagi Maha Kuasa) terhadap apa yang dikehendaki-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala memberitahukan tentang perlakuannya terhadap hamba-hambanya, dan Dialah yang telah menciptakan mereka dari tiada, dan setelah itu Dia mematikan mereka. Ada sebagian dari mereka yang Dia biarkan hidup sampai usia tua, yang berada dalam keadan lemah, sebagaimana yank difirmankan oleh Allah Ta’ala yang artinya:

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 74-76; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Allah, Dialah yang menciptakanmu dari kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat,” dan ayat seterusnya. (QS. Ar-Ruum: 54)

Oleh karena itu, Dia berfirman: لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا (Supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya) Maksudnya, setelah sebelumnya dia mengetahui, menjadi tidak mengetahui lagi sesuatu pun, yakni berupa kelemahan dan kepikunan.

Oleh karena itu, ketika menafsirkan ayat ini, al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah pernah berdo’a: “Aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, malas, masa tua, umur yang paling lemah, adzab kubur, fitnah Dajjal, fitnah kehidupan dan fitnah kematian.”

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan manusia dan menentukan usianya. Di antara manusia ada yang meninggal pada waktu masih berada dalam kandungan, ada yang meninggal pada waktu lahir, ada yang meninggal pada waktu kecil, ada yang meninggal ketika mencapai puncak kejayaan, dan ada pula yang meninggal setelah mencapai usia yang sangat lanjut, setelah lemah dan pikun.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 23-24; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 70 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S