Surah An-Nahl Ayat 89; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 89

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 89 ini, menerangkan tentang kesaksian Rasulullah Saw di antara para saksi di Hari Kiamat menunjukkan posisi Rasulullah Saw di tengah para nabi dan para wali Allah Swt. Para nabi dan wali dengan izin Allah Swt menjadi saksi. Kedua, keagungan al-Quran dan peran besar kitab suci ini dalam membimbing umat manusia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah Swt menjadikan al-Quran sebagai penjelas segala masalah yang diperlukan untuk membedakan kebenaran dan kebatilan. Ini merupakan rahmat Ilahi bagi manusia. Akan tetapi hanya ummat Islam yang mengimani kitab al-Quran dan menggunakan kitab suci ini sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 89

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Terjemahan: (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

Baca Juga:  Surah Al A'la; Tafsir, Asbabun Nuzul dan Terjemahan

Tafsir Jalalain: وَ (Dan) ingatlah يَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ (akan hari ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri) yakni nabi mereka sendiri

وَجِئْنَا بِكَ (dan Kami datangkan kamu) hai Muhammad شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ (menjadi saksi atas mereka) bagi kaummu. وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ (Dan Kami turunkan kepadamu Alkitab) yakni Alquran تِبْيَانًا (untuk menjelaskan) untuk menerangkan لِّكُلِّ شَيْءٍ (segala sesuatu) yang diperlukan oleh umat manusia menyangkut masalah syariat,

وَهُدًى (dan petunjuk) supaya jangan tersesat وَرَحْمَةً وَبُشْرَى (serta rahmat dan kabar gembira) memperoleh surga لِلْمُسْلِمِينَ (bagi orang-orang yang beriman) bagi orang-orang yang mentauhidkan Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman: وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ (“[Dan ingatlah] akan hari [ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu [Muhammad] menjadi saksi atas seluruh umat manusia.”) Yakni, umatmu (Muhammad).

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 19-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Artinya, ingatlah akan hari tersebut dan berbagai hal mengerikan yang ada padanya, juga kemuliaan yang besar dan kedudukan yang tinggi yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu.

Firman-Nya: وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ (Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab [al-Qu r”an] untuk menjelaskan segala sesuatu) Ibnu Mas’ud mengatakan: “Di dalam al-Qur’an ini telah dijelaskan kepada kita segala ilmu dan segala hal.” Sedangkan Mujahid mengemukakan: “Yakni, segala yang halal dan segala yang haram.” Ungkapan Ibnu Mas’ud lebih umum dan lebih komprehensif.

وَهُدًى (Dan petunjuk) yakni bagi hati, وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (Serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan kembali apa yang akan terjadi pada hari kiamat atas setiap umat, yakni kehadiran seorang nabi dari kalangan mereka sendiri, yang akan menjadi saksi atas perbuatan mereka.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 126-128; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Nabi Muhammad saw menjadi saksi pula atas umatnya. Pada hari akhir itu, dia menjelaskan sikap kaumnya terhadap risalah yang dibawanya, apakah mereka beriman dan taat kepada seruannya, ataukah mereka melawan dan mendustakannya. Para nabi itulah yang paling patut untuk menjawab segala alasan dari kaumnya.

Ketika memberikan kesaksian, para rasul tentu berdasarkan penghayatan mereka sendiri atau dari keterangan Allah swt sebab mereka tidak lagi mengetahui apa yang terjadi atas umatnya sesudah mereka wafat.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 89 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S