Surah An-Naml Ayat 36-37; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Naml Ayat 36-37

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Naml Ayat 36-37 ini, menceritakan rombongan utusan Ratu Balqis berangkat menghadap Sulaiman dengan membawa hadiah-hadiah yang tidak ternilai harganya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Naml Ayat 36-37

Surah An-Naml Ayat 36
فَلَمَّا جَاءَ سُلَيْمَانَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِّمَّا آتَاكُم بَلْ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ

Terjemahan: Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

Tafsir Jalalain: فَلَمَّا جَاءَ (Maka tatkala utusan itu sampai) utusan ratu Balqis yang membawa hadiah berikut dengan pengiring-pengiringnya سُلَيْمَانَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ (kepada Sulaiman. Sulaiman berkata, “Apakah patut kalian menolong aku dengan harta?, apa yang diberikan Allah kepadaku) berupa kenabian dan kerajaan خَيْرٌ مِّمَّا آتَاكُم (lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepada kalian) yakni keduniaan yang diberikan kepada kalian بَلْ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ (tetapi kalian merasa bangga dengan hadiah kalian itu) karena kalian merasa bangga dengan harta keduniaan yang kalian miliki.

Tafsir Ibnu Katsir: Banyak ahli tafsir dari kalangan ulama salaf dan lain-lain menceritakan bahwa ia mengirimkan sebuah hadiah besar untuknya yang berisi emas, permata, intan dan lain-lain, wallaaHu a’lam. Yang jelas bahwa Sulaiman as. sama sekali tidak melihat dan tidak memperhatikannya, bahkan ia menolaknya.

Dia berkata mengingkari sikap mereka: أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍ (“Apakah patut kamu menolongku dengan harta?”) yakni apakah kalian mendukungku dengan harta agar aku membiarkan kalian dalam syirik dan kekuasaan kalian?

فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِّمَّا آتَاكُم (“Apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu.”) yaitu kerajaan, harta dan balatentara yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang kalian miliki.
بَلْ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ (“Tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.”) yakni kalian adalah orang-orang yang tunduk pada hadiah dan bingkisan. Adapun aku, tidak akan menerima keculi Islam atau pedang.

Tafsir Kemenag: Maka berangkatlah rombongan utusan Ratu Balqis menghadap Sulaiman dengan membawa hadiah-hadiah yang tidak ternilai harganya. Setelah para utusan itu menghadap Sulaiman maka ia berkata kepada mereka, “Hai para utusan Ratu Balqis, apakah kamu bermaksud memberikan harta-hartamu kepadaku.

Aku tidak akan mencari dan meminta kesenangan dan kekayaan duniawi. Aku hanya menginginkan kamu semua beserta rakyatmu mengikuti agamaku dam menyembah Allah semata, Tuhan Yang Maha Esa, tidak menyembah matahari, sebagaimana yang kamu lakukan.

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 26-29; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Allah telah menganugerahkan kepadaku nikmat-nikmat yang tak terhingga banyaknya seperti nikmat kenabian, ilmu pengetahuan, dan kerajaan yang besar. Karena nikmat itu aku dapat menguasai jin, berbicara dengan binatang-binatang, menguasai angin dan banyak lagi pengetahuan yang telah dianugerahkan Allah kepadaku. Jika aku bandingkan nikmat yang aku peroleh dengan nikmat yang kamu peroleh, maka nikmat yang kamu peroleh itu tidak ada artinya bagiku sedikit pun. Karena kamu tidak mengetahui agama Allah, maka kamu anggap bahwa harta yang banyak dan kesenangan duniawi itu dapat memuaskan hatimu.

Bagiku harta itu tidak ada artinya dan tidak akan memuaskan hatiku. Kesenangan dan kebahagiaan yang aku cari ialah kesenangan dan kebahagiaan yang abadi, sesuai dengan yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang saleh.”

Selanjutnya Sulaiman menyatakan kepada para utusan Ratu Balqis, “Jika kamu sekalian tidak memenuhi seruanku, maka kembalilah kamu kepada kaummu. Kami akan datang membawa pasukan tentara yang lengkap yang terdiri atas manusia, jin, dan binatang-binatang yang kamu tidak akan sanggup melawannya. Kami akan mengusir setiap orang yang menghalangi tentaraku dari negeri dan kampung halaman mereka, dan mereka akan dijadikan orang-orang yang hina, sebagai tawanan atau dijadikan budak.”.

Tafsir Quraish Shihab: Utusan Ratu Balqis pun kemudian sampai kepada Sulayman ‘alaihis salam. dengan membawa hadiah. Dengan merasakan betapa besar karunia Allah yang diberikan kepadanya, Sulayman berkata kepada utusan itu,

“Untuk apa kalian membawa harta untukku? Nikmat kenabian dan kerajaan serta nikmat-nikmat lainnya yang Allah karuniakan kepadaku jauh lebih besar dari apa yang diberikan kepada kalian. Tapi kalian malah merasa bangga dengan hadiah itu dan banyaknya harta yang kalian miliki.
Kalian tidak seperti aku. Kalian hanya tahu urusan keduniaan saja.”

Surah An-Naml Ayat 37
ارْجِعْ إِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُم بِجُنُودٍ لَّا قِبَلَ لَهُم بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَا أَذِلَّةً وَهُمْ صَاغِرُونَ

Terjemahan: Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina”.

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 54-58; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: ارْجِعْ إِلَيْهِمْ (Kembalilah kepada mereka) dengan hadiah yang kamu bawa itu فَلَنَأْتِيَنَّهُم بِجُنُودٍ لَّا قِبَلَ لَهُم (sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mempunyai kekuatan) tidak berdaya lagi بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَا (untuk melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu) dari negeri tempat tinggal mereka, yaitu negeri Saba’. Negeri ini dinamai dengan nama kakek moyang mereka أَذِلَّةً وَهُمْ صَاغِرُونَ (dengan terhina dan mereka menjadi tawanan”) jika mereka tidak mau datang kepadaku dengan berserah diri.

Ketika utusan itu kembali kepada ratu Balqis berikut dengan hadiah yang mereka bawa sebelumnya, ratu Balqis menempatkan singgasananya di dalam keratonnya yang berpintu tujuh, sedangkan keraton ratu Balqis berada di dalam tujuh keraton yang besar-besar.

Kemudian semua pintu-pintunya dikunci dengan rapat dan menugaskan sebagian bala tentaranya untuk menjaga keraton dan singgasananya. Setelah itu ia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menghadap Nabi Sulaiman, untuk melihat apa yang bakal diperintahkan oleh Nabi Sulaiman kepada dirinya.

Berangkatlah ratu Balqis dengan membawa dua belas ribu pasukannya; menurut pendapat yang lain disebutkan bahwa jumlah tentara yang dibawanya pada saat itu sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh dapat terdengar suara gemuruhnya.

Tafsir Ibnu Katsir: ارْجِعْ إِلَيْهِمْ (“Kembalilah kepada mereka”) yaitu kembalikanlah hadiah mereka. فَلَنَأْتِيَنَّهُم بِجُنُودٍ لَّا قِبَلَ لَهُم بِهَا (“Sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak kuasa melawannya.”) tidak kuasa membunuh mereka.

وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَا أَذِلَّةً (“dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri ini [Saba’] dengan terhina.”) yaitu kami pasti akan mengusir mereka dari negeri mereka dengan kehinaan. وَهُمْ صَاغِرُونَ (“Dan mereka menjadi [tawanan-tawanan] yang hina dina”) yaitu terhina lagi terjajah.

Ketika utusannya kembali dengan membawa hadiahnya serta membawa berita tentang kata-kata Nabi Sulaiman, ia dan kaumnya mendengarkan dan mentaatinya serta menerima apa yang akan dilakukan kepada bala tentaranya dengan penuh kerendahan dan pengagungan kepada Sulaiman as. serta berniat mengikutinya dalam keislaman. Ketika Sulaiman as. mendapat kepastian tentang kedatangan mereka, dia gembira dan senang.

Tafsir Kemenag: Maka berangkatlah rombongan utusan Ratu Balqis menghadap Sulaiman dengan membawa hadiah-hadiah yang tidak ternilai harganya. Setelah para utusan itu menghadap Sulaiman maka ia berkata kepada mereka, “Hai para utusan Ratu Balqis, apakah kamu bermaksud memberikan harta-hartamu kepadaku.

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 87-90; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Aku tidak akan mencari dan meminta kesenangan dan kekayaan duniawi. Aku hanya menginginkan kamu semua beserta rakyatmu mengikuti agamaku dam menyembah Allah semata, Tuhan Yang Maha Esa, tidak menyembah matahari, sebagaimana yang kamu lakukan.

Allah telah menganugerahkan kepadaku nikmat-nikmat yang tak terhingga banyaknya seperti nikmat kenabian, ilmu pengetahuan, dan kerajaan yang besar. Karena nikmat itu aku dapat menguasai jin, berbicara dengan binatang-binatang, menguasai angin dan banyak lagi pengetahuan yang telah dianugerahkan Allah kepadaku.

Jika aku bandingkan nikmat yang aku peroleh dengan nikmat yang kamu peroleh, maka nikmat yang kamu peroleh itu tidak ada artinya bagiku sedikit pun. Karena kamu tidak mengetahui agama Allah, maka kamu anggap bahwa harta yang banyak dan kesenangan duniawi itu dapat memuaskan hatimu.

Bagiku harta itu tidak ada artinya dan tidak akan memuaskan hatiku. Kesenangan dan kebahagiaan yang aku cari ialah kesenangan dan kebahagiaan yang abadi, sesuai dengan yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang saleh.”

Selanjutnya Sulaiman menyatakan kepada para utusan Ratu Balqis, “Jika kamu sekalian tidak memenuhi seruanku, maka kembalilah kamu kepada kaummu. Kami akan datang membawa pasukan tentara yang lengkap yang terdiri atas manusia, jin, dan binatang-binatang yang kamu tidak akan sanggup melawannya. Kami akan mengusir setiap orang yang menghalangi tentaraku dari negeri dan kampung halaman mereka, dan mereka akan dijadikan orang-orang yang hina, sebagai tawanan atau dijadikan budak.”.

Tafsir Quraish Shihab: Kembalilah kepada kaummu, kata Sulayman kepada mereka melanjutkan. “Demi Allah, kami akan mendatangi kalian dengan pasukan tentara yang tak seorang pun dapat menghadapinya. Kami akan mengusir kalian dari bumi Saba’ dalam keadaan hina dan secara tidak terhormat.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Naml Ayat 36-37 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S