Surah An-Nur Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nur Ayat 20-21

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nur Ayat 20-21 ini, menerangkan bahwa larangan-Nya terhadap penyebaran pornografi dan perzinaan adalah karena kasih sayang-Nya terhadap umat manusia. Allah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada mereka penyebar berita bohong, yang masih memberi kepada mereka hidup dengan segala kelengkapannya. Dan sekiranya Dia tidak Maha Penyantun dan Maha Penyayang, tentulah mereka itu sudah hancur binasa.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nur Ayat 20-21

Surah An-Nur Ayat 20
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Terjemahan: Dan sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).

Tafsir Jalalain: وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ (Dan sekiranya tidaklah karena karunia Allah kepada kalian) hai orang-orang yang menuduh وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ (dan rahmat-Nya, dan Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang) kepada kalian, niscaya Dia akan menyegerakan hukuman-Nya kepada kalian.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ (“Dan sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Mahapenyantun dan Mahapenyayang, [niscaya kamu akan ditimpa adzab yang besar],”) yakni kalaulah bukan karena itu semua, niscaya ceritanya sudah lain, akan tetapi Allah Mahapenyantun, dan Mahapenyayang kepada hamba-hamba-Nya.

Allah menerima taubat dari siapa yang bertaubat kepada-Nya dari masalah ini. Ada yang bersih karena hukum hudud yang ditegakkan atas mereka.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa larangan-Nya terhadap penyebaran pornografi dan perzinaan adalah karena kasih sayang-Nya terhadap umat manusia. Allah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada mereka penyebar berita bohong, yang masih memberi kepada mereka hidup dengan segala kelengkapannya.

Dan sekiranya Dia tidak Maha Penyantun dan Maha Penyayang, tentulah mereka itu sudah hancur binasa. Tetapi Dia senantiasa berbuat kepada hamba-Nya mana yang mendatangkan maslahat kepada mereka, sekalipun mereka itu telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dan dosa serta maksiat kepada-Nya. Berkat larangan itulah dunia masih selamat sampai sekarang, karena sebagian besar manusia terutama kaum Muslimin mematuhinya.

Tafsir Quraish Shihab: Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kalian, dan kalau bukan karena sifat iba dan kasihan-Nya kepada kalian, tentu Dia tidak akan menerangkan hukum-hukum itu kepada kalian. Tentu pula Dia akan menyegerakan hukuman kepada kalian di dunia karena kemaksiatan yang kalian lakukan.

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 53-54; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah An-Nuur Ayat 21
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.

Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Jalalain: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan) mengikuti godaan-godaannya. وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ (Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu) yakni yang diikutinya itu يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ (selalu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji) yakni perbuatan yang buruk وَالْمُنكَرِ (dan yang mungkar) menurut syariat, yaitu jika perbuatan itu diikuti.

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ (Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kalian bersih) hai orang-orang yang menuduh, disebabkan berita bohong yang kalian katakan itu أَبَدًا (selama-lamanya) tidak akan menjadi baik dan tidak akan menjadi bersih dari dosa ini hanya dengan bertobat daripadanya,

وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي (tetapi Allah membersihkan) menyucikan مَن يَشَاءُ (siapa yang dikehendaki-Nya) dari dosa, yaitu dengan menerima tobatnya. وَاللَّهُ سَمِيعٌ (Dan Allah Maha Mendengar) tentang apa yang telah kalian katakan عَلِيمٌ (lagi Maha Mengetahui) tentang apa yang kalian maksud.

Tafsir Ibnu Katsir: kemudian Allah berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ (“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan”) yakni jalan-jalan, cara-cara dan apa saja yang diperintahkannya.

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 83-89; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ (“Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaithan, maka sesungguhnya syaithan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan munkar.”) ini merupakan peringatan dengan ungkapan yang sangat tajam, ringkas dan baik.

‘Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas tentang firman Allah: khuthuwaatisy syaithaan (“Langkah-langkah setan”) yakni perbuatannya. ‘Ikrimah mengatakan: “Yakni gangguannya.” Qatadah mengatakan: “Setiap perbuatan maksiat, maka itulah langkah-langkah syaithan.”

Firman Allah: وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا (“Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih [dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu] selama-lamanya.”)

kalaulah Allah tidak memberi rizky kepada siapa yang dikehendaki-Nya untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya, dan kalaulah Allah tidak membersihkan jiwa dari noda syirik, kejahatan, kotoran dan akhlak-akhlak yang jelek, masing-masing sesuai dengan kondisinya, niscaya tidak seorang pun yang dapat bersih dan baik.

Firman Allah: وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَاءُ’ (“Tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya,”) dari makhluk-Nya. Dialah yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menjerumuskannya ke dalam kebinasaan, kesesatan dan penyimpangan.

وَاللَّهُ سَمِيعٌ (“Dan Allah Mahamendengar”) yakni mendengar perkataan hamba-hamba-Nya. Firman Allah: عَلِيمٌ (“lagi Mahamengetahui”) siapa saja yang berhak mendapatkan hidayah atau mendapat kesesatan.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, agar mereka itu jangan menuruti ajakan setan, mengikuti jejak dan langkahnya, seperti suka dan senang menyebarluaskan aib dan perbuatan keji di antara orang-orang yang beriman.

Barangsiapa yang senang mengikuti langkah-langkah setan, pasti ia akan terjerumus ke lembah kehinaan, berbuat yang keji dan mungkar, karena setan itu memang suka berbuat yang demikian. Oleh karena itu jangan sekali-kali mau mencoba-coba mengikuti jejak dan langkahnya.

Sekiranya Allah tidak memberikan karunia dan rahmat kepada hamba-Nya dan yang selalu membukakan kesempatan sebesar-besarnya untuk bertobat dari maksiat yang telah diperbuat mereka, tentunya mereka tidak akan bersih dari dosa-dosa mereka yang mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan, bahkan akan disegerakan azab yang menyiksa mereka itu di dunia ini, sebagaimana firman Allah:

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 22; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya Dia tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. (an- Nahl/16: 61)

Allah Yang mempunyai kekuasaan yang tertinggi, bagaimana pun juga, Dia tetap akan membersihkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari hamba-Nya, dengan menerima tobat mereka seperti halnya Hassan, Mistah bin Utsatsah dan lainnya.

Mereka itu telah dibersihkan dari penyakit nifak, sekalipun mereka itu telah berperang secara aktif di dalam penyebaran berita bohong yang dikenal dengan “haditsul-ifki”, Allah Maha Mendengar segala apa yang diucapkan yang sifatnya menuduh dan ketentuan kebersihan yang dituduh, Maha Mengetahui apa yang terkandung dan tersembunyi di dalam hati mereka yang senang menyebarkan berita-berita keji yang memalukan orang lain.

Tafsir Quraish Shihab: Hai orang-orang yang beriman, bentengilah diri kalian dengan keimanan. Jangan mengikuti langkah setan yang mengajak kalian menyebarkan isu busuk dan maksiat di kalangan kalian. Barangsiapa yang mengikuti setan, berarti telah berbuat maksiat, karena setan selalu menyuruh berbuat dosa besar dan durhaka. Akan tetapi Allah menyucikan orang yang mengarah kepada hal itu dengan memberikan petunjuk untuk tidak melakukan maksiat atau dengan memberi ampunan jika ia bertobat.

Dan Allah sungguh Maha Mendengar semua perkataan yang terucap dan Maha Mengetahui semua yang terjadi. Dia akan membalas kalian atas apa yang kalian lakukan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nuur Ayat 20-21 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S