Surah Ar-Ra’d Ayat 3-4; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 3-4

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 3-4 ini mengisyaratkan penciptaan bumi, daratan, gunung-gunung, dan sungai. Ayat ini menerangkan, Allah Swt menjadikan siang dan malam bagi kalian, supaya kalian bisa saling bersilaturahmi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kemudian Dia menyiapkan kesempatan bagi kalian untuk bekerja dan beristirahat. Dia juga menjadikan siang dan malam sebagai kesempatan bagi tanaman dan pepohonan untuk tumbuh dan berkembang. Dan juga berbagai hasil bumi berupa tumbuh-tumbuhan, pepohonan yang menghasilkan aneka ragam buah untuk manusia.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 3-4

Surah Ar-Ra’d Ayat 3
وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا ۖ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ ۖ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Terjemahan: Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Tafsir Jalalain: وَهُوَ الَّذِي مَدَّ (Dan Dialah yang membentangkan) menghamparkan الْأَرْضَ وَجَعَلَ (bumi dan menjadikan) membuat فِيهَا رَوَاسِيَ (gunung-gunung padanya) gunung-gunung yang kokoh

وَأَنْهَارًا (dan sungai-sungai). وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ (Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan) dari setiap jenis yang ada.

يُغْشِي (Allah menutupkan) menutup اللَّيْلَ (malam) dengan kegelapannya النَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ (kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu) dalam hal yang telah disebutkan itu

لَآيَاتٍ (terdapat tanda-tanda) bukti-bukti yang menunjukkan akan keesaan Allah swt. لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (bagi kaum yang memikirkan) tentang ciptaan Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Setelah Allah menyebutkan bagian alam atas, kemudian menyebutkan kekuasaan, hikmah dan penciptaan-Nya terhadap alam bawah (bumi),dengan firman-Nya: وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ (“Dan Allahlah yang telah membentangkan bumi.”)

Yaitu, menjadikannya membentang luas, panjang dan lebar, didirikan padanya gunung-gunung yang tinggi menjulang, dan dialirkan bumi ini sungai-sungai, parit-parit dan berbagai mata air untuk menyirami apa yang ada padanya seperti buah-buahan yang beraneka macam warna, bentuk, rasa, dan baunya.

وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ (“Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang pasangan.”) Maksudnya, terdapat dua macam pada setiap bentuk.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ (“Allah menutupkan malam pada siang”) maksudnya masing-masing membutuhkan yang lain, yang mengikutinya dengan cepat. Bila yang satu telah pergi, maka ditutup oleh yang lain, jika yang satu sudah habis waktunya datanglah yang lain, maka Allah berkuasa mengatur dalam segi waktu (zaman), sebagaimana berkuasa mengatur dalam segi tempat dan penghuninya.

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (“Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda [kebesaran Allah] bagi kaum yang mmikirkan. Maksudnya, dalam anugerah, kebijaksanaan, dan petunjuk Allah itu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya., masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.”) ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah, matahari dan bulan itu berjalan terus sampai berhenti karena terjadi [hari] kiamat.

Tafsir Quraish Shihab: Allahlah yang membentangkan bumi dan menjadikannya takluk, hingga kalian dapat berjalan di atasnya ke timur dan ke barat. Allah menciptakan pula gunung yang menancap dan sungai yang mengalirkan air tawar. Dari air itu, Dia menumbuhkan bermacam-macam jenis buah yang beranak pinak.

Berbagai jenis buah itu diciptakan berpasangan. Ada yang manis, ada pula yang masam; ada yang putih, ada pula yang hitam. Selain itu, Allah Swt. menutup siang dengan malam. Di dalam keajaiban alam raya ini sungguh terdapat bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kemahakuasaan dan kemahaesaan Allah Swt. bagi orang-orang yang mau berfikir dan merenungkan ciptaan-Nya(1).

(1) Segala macam jenis bunga yang menghasilkan buah hanya dapat berproduksi bila ada perkawinan antara unsur jantan dan unsur betina, baik yang berasal dari bunga itu sendiri maupun dari dua jenis bunga yang berbeda.

Surah Ar-Ra’d Ayat 4
وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Terjemahan: Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 40-42; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Jalalain: وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ (Dan di bumi terdapat bagian-bagian) berbagai macam daerah مُتَجَاوِرَاتٌ (yang berdampingan) yang saling berdekatan; di antaranya ada yang subur dan ada yang tandus; dan di antaranya lagi ada yang kekurangan air dan yang banyak airnya; hal ini merupakan bukti-bukti yang menunjukkan kepada kekuasaan-Nya.

وَجَنَّاتٌ (dan kebun-kebun) ladang-ladang مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ (anggur, tanam-tanaman) dibaca rafa’, yaitu zar’un karena diathafkan kepada lafal jannatun. Kalau dibaca jar, yaitu zar’in diathafkan kepada lafal a’naabin, demikian pula firman-Nya:

وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ (dan pohon kurma yang bercabang) lafal shinwaanun adalah bentuk jamak dari kata tunggal shinwun, artinya pohon kurma yang banyak cabangnya.

وَغَيْرُ صِنْوَانٍ (dan yang tidak bercabang) pohon kurma yang tidak banyak cabangnya يُسْقَىٰ (disirami) kalau dibaca tusqaa, artinya kebun-kebun dan pohon-pohon yang ada padanya disirami. Dan kalau dibaca yusqa, artinya hal tersebut disirami بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ (dengan air yang sama. Kami melebihkan) dapat dibaca nufadhdhilu dan yufadhdhilu

بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ (sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya) dapat dibaca al-ukuli dan al-ukli, artinya dalam hal rasa; yaitu ada yang manis dan ada yang masam. Hal ini merupakan tanda yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah swt.

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (Sesungguhnya pada yang demikian itu) dalam hal tersebut (terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir) yaitu bagi orang-orang yang mau memikirkannya.

Tafsir Ibnu Katsir: وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ (“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdarnpingan.”) Maksudnya, tanah-tanah yang berdekatan antara satu dengan yang lain, pada bagian ini tanahnya baik, menumbuhkan tanaman yang berguna bagi manusia, sedang di bagian yang lain tanahnya berpasir asin tidak menumbuhkan sesuatu dari tanaman.

وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ (“Dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma.”) Kedua kata zar’un dan nakhiilun’ dapat di-athaf-kan kepada kata jannaatun, jadi dibaca marfu’, dan dapat diathafkan kepada a’naabin, jadi dibaca majrur. Karena itu ada sekelompok ulama yang membaca dengan kedua bacaan tersebut.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ (“Yang bercabang dan yang tidak bercabang.”) Shinwaan adalah pokok yang berkumpul pada satu tempat tumbuh, seperti pohon delima dan tiin dan sebagian pohon kurma dan lain-lain, sedangkan ghairu shinwaan adalah yang tumbuh pada satu pokok seperti kebanyakan pohon.

يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ (“Disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman sebagian yang lain tentang rasanya.”)

Hal itu termasuk tanda-tanda yang sangat besar yang menunjukkan adanya Pelaku yang bebas berbuat, yang dengan kekuasaan-Nya dapat berbuat sesuatu yang beraneka ragam dan menjadikannya sesuai dengan keinginan-Nya. Oleh sebab itu Allah berfirman:

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (“Sesungguhnya pada hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda [kebesaran Allah] bagi yang berfikir.”)

Tafsir Quraish Shihab: Bumi juga mengandung berbagai keajaiban. Ada kepingan-kepingan tanah yang saling berdekatan. Meskipun demikian, jenis tanahnya dapat berbeda-beda. Ada yang kering tandus, ada pula yang basah subur. Ada pula tanah yang, kalaupun jenisnya sama, menjadi lahan perkebunan anggur, lahan persawahan, dan lahan perkebunan korma.

Kebun-kebun itu ada yang berkumpul di atas satu area, ada pula yang tumbuh berpisah-pisah. Selain itu, meskipun kebun-kebun itu disiram dan tumbuh dari sumber air yang sama, rasa yang dihasilkan oleh buah-buahannya beraneka ragam. Sungguh, di dalam keajaiban alam itu, benar-benar terdapat bukti yang jelas atas kemahakuasaan Allah bagi orang yang memiliki akal dan mau berfikir.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 3-4 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S