Surah Ar-Ra’d Ayat 5; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 5

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 5 ini berusaha menghibur Rasulullah Saw dengan mengatakan, wahai Muhammad janganlah engkau heran jika mereka tidak percaya kepadamu, meskipun sebenarnya hal ini sangat mengherankan. Namun yang paling mengherankan adalah pengingkaran mereka terhadap kekuasaan Allah Swt.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Orang kafir berkata, bagaimana Allah Swt mampu membangkitkan serta menghidupkan kembali manusia yang sudah lebur menjadi tanah ? Allah Swt kemudian mengisyaratkan sebab pengingkaran mereka dan mengatakan, pengingkaran kepada kebenaran membuat mereka tidak mempercayai Allah Swt. Sudah sepantasnya manusia yang tidak beriman kepada Tuhan, mereka juga mengingkari kenabian dan hari pembalasan.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 5

وَإِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Terjemahan: Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Tafsir Jalalain: وَإِنْ تَعْجَبْ (Dan jika kamu merasa heran) hai Muhammad, tentang pendustaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap dirimu. فَعَجَبٌ (maka yang patut mengherankan) lebih berhak untuk ditakjubi قَوْلُهُمْ (adalah ucapan mereka) orang-orang yang mengingkari adanya hari berbangkit.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ (“Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan menjadi makhluk yang baru?”) karena sesungguhnya Dzat yang mampu menciptakan makhluk dan hal-hal yang telah disebutkan tadi yang tanpa tandingan mampu pula untuk mengembalikan mereka menjadi hidup kembali.

Sehubungan dengan kedua huruf hamzah pada dua tempat dalam ayat ini, yaitu a-idzaa dan a-innaa dengan menyebutkan secara jelas keduanya.

Dan dapat pula dibaca secara nyata pada yang pertama sedangkan pada yang kedua diringankan kemudian dimasukkan huruf alif di antara keduanya sebagaimana boleh pula huruf alif tidak dimasukkan.

Akan tetapi menurut suatu qiraat, pada tempat yang pertama memakai huruf istifham sehingga menjadi a-idzaa sedangkan pada yang kedua dibaca dalam bentuk kalimat berita sehingga bacaannya menjadi innaa lafii khalqin jadiid. Dan menurut qiraat yang lainnya lagi dibaca secara kebalikannya sehingga menjadi idzaa kunnaa turaaban a-innaa lafii khalqin jadiid

وَأُولَٰئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (orang-orang itulah yang kafir kepada Rabb mereka dan orang-orang itulah yang diletakkan belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.)

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 60-61; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya, Muhammad saw: وَإِنْ تَعْجَبْ (“Dan jika [ada sesuatu] yang kamu herankan.”) Disebabkan oleh pendustaan yang dilakukan orang-orang musyrik terhadap hari Kiamat, padahal tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka saksikan dan petunjuk-petunjuk yang terdapat pada makhluk-Nya menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa melakukan apa yang dikehendaki.

Dan mereka juga tahu bahwa Allah-lah yang telah menciptakan makhluk ini dari tiada menjadi ada, tetapi setelah itu mereka mendustakan apa yang disampaikan bahwa Allah akan menciptakannya kembali, dan mereka telah mengakui dan menyaksikan apa yang lebih mengherankan lagi dari apa yang mereka dustakan.

Maka yang patut mengherankan yaitu ucapan mereka: أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ (“Apabila kami telah menjadi tanah, apakah benar kami sesungguhnya akan dikembalikan menjadi makhluk yang baru?”)

Kemudian Allah menyebutkan orang-orang yang mendustakan hal itu dengan firman-Nya: أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ (“Orang-orang itulah yang kafir kepada Rabb mereka, dan orang-orang itulah yang dipasangkan belenggu di lehernya.”) Yakni mereka akan diseret dengan belenggu itu ke dalam neraka.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 34-35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (“Dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”) Maksudnya, mereka tinggal di sana selama-lamanya, mereka tidak dipindah dan tidak dapat musnah.

Tafsir Quraish Shihab: Keadaan orang-orang musyrik dalam menghadapi bukti-bukti yang nyata dan jelas itu sungguh aneh! Kalau kamu merasa heran, wahai Muhammad, maka yang sebenarnya mengherankan adalah ucapan mereka yang mengatakan;

“Apakah, setelah kami mati dan menjadi tanah, kami akan hidup kembali?” Itu adalah sikap orang yang kafir terhadap Sang Pencipta. Akal mereka telah sesat dan tempat kembali mereka adalah neraka yang akan hidup kekal di dalamnya. Padahal, Tuhan yang mampu menciptakan tentu mampu pula mengembalikan penciptaan-Nya.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 5 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S