Surah Ar-Rum Ayat 11-16; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Rum Ayat 11-16

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Rum Ayat 11-16 ini, menerangkan bahwa Allah menciptakan makhluk sejak dari permulaan, kemudian mematikannya, dan lalu menghidupkannya kembali. Ayat ini merupakan ancaman bagi orang-orang musyrik yang mengingkari hari kebangkitan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka tidak mau menerima kebenaran tentang adanya hari kebangkitan. Orang berdosa itu tidak akan mendapat syafaat yang akan melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah. Segala sesuatu yang mereka sembah selain Allah telah menyesatkan mereka, sebelum mereka benar-benar yakin bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu akan mendekatkan diri mereka kepada Allah.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 11-16

Surah Ar-Rum Ayat 11
اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Terjemahan: Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali; kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan

Tafsir Jalalain: اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ (Allah menciptakan dari permulaan) Dia menciptakan manusia dari permulaan ثُمَّ يُعِيدُهُ (kemudian mengembalikannya kembali) Dia menghidupkan mereka kembali sesudah mereka mati ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal ini dapat dibaca turja’uuna dan yurja’uuna.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ (“Allah menciptakan [manusia] dari permulaan, kemudian mengembalikan [menghimpunnya] kembali.”) yaitu sebagaimana Dia Mahakuasa menciptakan manusia dari permulaan, maka Dia pun Mahakuasa mengembalikannya kembali. ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (“Kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan.”) yaitu pada hari kiamat, dimana setiap pelaku akan dibalas sesuai dengan amalnya.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan makhluk sejak dari permulaan, kemudian mematikannya, dan lalu menghidupkannya kembali. Semua itu merupakan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dibantah kebenarannya.

Ayat ini mengemukakan suatu perumpamaan yang mudah ditangkap manusia, dan sekaligus dapat dijadikan bukti adanya hari kebangkitan nanti. Perumpamaannya ialah jika Allah dapat mewujudkan sesuatu dari tidak ada sama sekali menjadi ada, tentu mengulangi penciptaan itu kembali atau membangkitkannya lebih mudah bagi-Nya daripada menciptakan makhluk itu pada pertama kalinya.

Kehidupan di dunia ini dan hari kebangkitan adalah dua kejadian yang tidak dapat dipungkiri kebenarannya, keduanya saling berhubungan. Akhirnya kepada Allah, Tuhan semesta alam, manusia akan kembali.

Allah yang menciptakan kehidupan di dunia dan di akhirat, tujuannya untuk mendidik hamba-hamba-Nya bahwa Allah akan memberi ganjaran kepada mereka yang telah berbuat baik dengan ganjaran surga, dan yang berbuat jahat dengan ganjaran siksa.

Tafsir Quraish Shihab: Allah menciptakan manusia sejak permulaan, kemudian mengembalikan penciptaan itu setelah mereka mati, lalu hanya kepada-Nya mereka kembali untuk dihitung dan diberi balasan.

Surah Ar-Rum Ayat 12
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُونَ

Terjemahan: Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa.

Tafsir Jalalain: وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُونَ (Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang zalim terdiam berputus asa) orang-orang musyrik diam karena mereka sudah tidak mempunyai alasan lagi.

Tafsir Ibnu Katsir: وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُونَ (“Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa.”) Ibnu ‘Abbas berkata: “Orang-orang yang berdosa berputus asa.” Mujahid berkata: “Orang-orang yang berdosa dibuka rahasianya.” Sedangkan dalam satu riwAyat: “Orang-orang yang berdosa dicatat.”

Tafsir Kemenag: Kedua Ayat ini merupakan ancaman bagi orang-orang musyrik yang mengingkari hari kebangkitan. Mereka tidak mau menerima kebenaran tentang adanya hari kebangkitan seperti tersebut di atas. Dengan demikian, mereka disebut orang-orang berdosa. Walaupun merasa tenteram dengan kehidupan dunia, namun mereka pasti akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. Di kala itu, mereka tidak akan mendapatkan alasan apa pun untuk membela nasib sehingga mereka terdiam dan putus asa.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 43-45; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Orang berdosa itu tidak akan mendapat syafaat yang akan melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah. Segala sesuatu yang mereka sembah selain Allah telah menyesatkan mereka, sebelum mereka benar-benar yakin bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu akan mendekatkan diri mereka kepada Allah, seperti diterangkan dalam firman-Nya:

Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan itu. (Yunus/10: 18)

Orang-orang musyrik itu di akhirat mengingkari berhala-berhala yang mereka sembah di dunia, padahal dengan berhala-berhala itulah mereka mempersekutukan Tuhan semesta alam di dunia.

Tafsir Quraish Shihab: Pada hari ketika kiamat telah datang, orang-orang kafir merasa putus asa untuk membela diri mereka.

Surah Ar-Rum Ayat 13
وَلَمْ يَكُن لَّهُم مِّن شُرَكَائِهِمْ شُفَعَاءُ وَكَانُوا بِشُرَكَائِهِمْ كَافِرِينَ

Terjemahan: Dan sekali-kali tidak ada pemberi syafa’at bagi mereka dari berhala-berhala mereka dan adalah mereka mengingkari berhala mereka itu.

Tafsir Jalalain: وَلَمْ يَكُن (Dan sekali-kali tidak ada) لَّهُم مِّن شُرَكَائِهِمْ (bagi mereka dari sekutu-sekutu mereka) yang mereka sekutukan dengan Allah, yaitu berhala-berhala yang mereka harapkan untuk dapat memberi syafaat kepada mereka شُفَعَاءُ وَكَانُوا (yang memberi syafaat dan adalah mereka) yakni mereka bakal بِشُرَكَائِهِمْ كَافِرِينَ (mengingkari sekutu-sekutu mereka itu) berlepas diri daripada berhala-berhala mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: وَلَمْ يَكُن لَّهُم مِّن شُرَكَائِهِمْ شُفَعَاءُ (“Dan sekali-sekali tidak ada pemberi syafaat bagi mereka dari berhala-berhala mereka.”) yaitu ilah-ilah yang mereka sembah selain Allah tidak akan memberi syafaat, mereka ditolak dan dikhianati, sedang keadaan sangat butuh kepada mereka.

Tafsir Kemenag: Kedua Ayat ini merupakan ancaman bagi orang-orang musyrik yang mengingkari hari kebangkitan. Mereka tidak mau menerima kebenaran tentang adanya hari kebangkitan seperti tersebut di atas. Dengan demikian, mereka disebut orang-orang berdosa.

Walaupun merasa tenteram dengan kehidupan dunia, namun mereka pasti akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. Di kala itu, mereka tidak akan mendapatkan alasan apa pun untuk membela nasib sehingga mereka terdiam dan putus asa.

Orang berdosa itu tidak akan mendapat syafaat yang akan melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah. Segala sesuatu yang mereka sembah selain Allah telah menyesatkan mereka, sebelum mereka benar-benar yakin bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu akan mendekatkan diri mereka kepada Allah, seperti diterangkan dalam firman-Nya:

Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan itu. (Yunus/10: 18)

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 199-200; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Orang-orang musyrik itu di akhirat mengingkari berhala-berhala yang mereka sembah di dunia, padahal dengan berhala-berhala itulah mereka mempersekutukan Tuhan semesta alam di dunia.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka tidak mempunyai penolong-penolong yang dahulu mereka sembah dan menjadikan mereka kafir.

Surah Ar-Rum Ayat 14
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ

Terjemahan: Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan.

Tafsir Jalalain: وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ (Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu) lafal yaumaidzin berfungsi sebagai taukid atau mengukuhkan makna yauma يَتَفَرَّقُونَ (mereka bergolong-golongan) yakni golongan orang-orang Mukmin dan golongan orang-orang kafir.

Tafsir Ibnu Katsir: وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ (“Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka [manusia] bergolong-golongan.”) Qatadah berkata: “Demi Allah, itulah golongan yang tidak ada pertemuan selain hari kiamat. Yaitu jika satu kelompok sudah diangkat ke derajat yang tinggi dan satu golongan yang lain telah dijerumuskan ke derajat yang paling rendah, maka itulah akhir di antara keduanya.

Tafsir Kemenag: Apabila di dunia ini ada kesetiaan antara kaum musyrik dengan berhala-berhala mereka, kesetiaan pengikut dengan pemimpinnya, dan kesetiaan antara mereka sendiri untuk berkumpul dan berserikat guna menyembah serta mempertahankan berhala-berhala itu, maka di akhirat kelak segala macam hubungan akan terputus semuanya. Yang disembah tidak akan memperhatikan kepada yang menyembah.

Begitu pula yang menyembah tidak akan melihat kepada kawannya atau berhala yang disembah. Pada waktu itu, masing-masing pribadi mengurus dirinya sendiri, seperti firman Allah: Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. (‘Abasa/80: 37)

Pada hari Kiamat kaum Muslimin dan orang-orang kafir terpisah. Mereka mempunyai urusan sendiri-sendiri seperti yang akan diterangkan pada Ayat-Ayat berikut ini.

Tafsir Quraish Shihab: Dan pada hari ketika kiamat datang, setiap kelompok pergi menuju ke tempat kembali mereka yang abadi.

Surah Ar-Rum Ayat 15
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ

Terjemahan: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.

Tafsir Jalalain: فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ (Adapun orang-orang yang beriman mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman) surga يُحْبَرُونَ (bergembira) merasa bahagia.

Tafsir Ibnu Katsir: فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ (“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, maka mereka di dalam taman [surga] bergembira.”) Mujahid dan Qatadah berkata: “Mereka mendapatkan kenikmatan.” Sedangkan Yahya bin Abi Katsir berkata: “Yaitu mendengarkan senandung lagu.”

Tafsir Kemenag: Orang-orang yang beriman dan beramal saleh tidak akan bersedih pada hari Kiamat. Perpisahan tidak akan merugikan mereka, sebab setiap orang muslim ditemani oleh amal saleh yang senantiasa menghibur dan menenteramkan jiwanya.

Orang-orang mukmin pada waktu itu akan dijamu di tempat yang paling mulia, yaitu surga. Di sana mereka dihibur dengan segala macam hiburan yang telah di sediakan Allah, seperti nyanyian merdu yang belum pernah didengar manusia.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 58-60; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dari sebuah hadis yang diriwAyatkan oleh Abu Darda’ disebutkan bahwa Rasulullah pernah menerangkan tentang kesenangan di dalam surga. Kemudian seorang Badui bertanya, “Hai Rasulullah, apakah dalam surga itu ada nyanyian?” Rasulullah menjawab, “Betul hai Badui, sesungguhnya di surga itu ada sungai yang penuh dengan perawan. Mereka bernyanyi yang belum pernah didengar oleh para makhluk di dunia. Hal itu adalah sebaik-baik nikmat surga.”

Zamakhsyari juga meriwAyatkan bahwa di dalam surga itu ada pohon-pohon kayu tempat lonceng-lonceng yang terbuat dari perak bergelantungan. Apabila penduduk surga ingin mendengarkan nyanyiannya, maka Allah mengutus angin dari bawah singgasana, lalu angin itu melewati pohon itu dan menggerakkan lonceng-lonceng sehingga terdengar suara merdu. Kalau suara itu didengar oleh penduduk dunia, tentu mereka akan mati karena kegembiraan.

Tafsir Quraish Shihab: Adapun orang-orang yang beriman dan menggabungkan keimanan mereka itu dengan amal saleh, maka mereka berada di dalam surga yang di dalamnya terdapat pepohonan dan bunga-bunga. Bergembira dan senang.

Surah Ar-Rum Ayat 16
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ فَأُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ

Terjemahan: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan Ayat-Ayat Kami (Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).

Tafsir Jalalain: وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan Ayat-Ayat Kami) yaitu Alquran وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ (serta mendustakan menemui hari akhirat) yaitu hari berbangkit dan lain-lainnya فَأُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ (maka mereka tetap berada di dalam siksaan).

Tafsir Ibnu Katsir: وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ فَأُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan Ayat-Ayat Kami (Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).

Tafsir Kemenag: Golongan yang lain ialah golongan yang bersedih dan berduka cita. Mereka adalah orang-orang yang mengingkari Allah dan mendustakan bukti-bukti kebenaran ada-Nya. Mereka tidak percaya dengan hari kebangkitan, perhitungan, dan pembalasan. Oleh karena itu, mereka tidak mempersiapkan sesuatu untuk hari itu. Maka bagi mereka neraka Jahanam.

Pada hari itu, mereka ingin lari dari azab neraka, tetapi sayang mereka tak dapat menghindar dan melarikan diri. Setiap mereka hendak keluar, mereka didorong dan digiring masuk ke dalamnya dengan kekuatan yang luar biasa yang tidak dapat mereka lawan.

Tafsir Quraish Shihab: Sedangkan orang-orang yang kafir dan mengingkari Ayat-Ayat Kami, kebangkitan serta perhitungan, maka mereka akan berada di dalam siksa. Mereka hidup di dalamnya dan tidak akan meninggalkannya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Rum Ayat 11-16 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S