Surah Ar-Rum Ayat 58-60; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Rum Ayat 58-60

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Rum Ayat 58-60 ini, menjelaskan bahwa Allah telah menyampaikan berbagai penjelasan tentang bukti bahwa Ia ada dan Mahakuasa. Di antaranya adalah bagaimana umat-umat terdahulu beserta peradabannya hancur karena melanggar ketentuan-ketentuan Allah,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

bagaimana Dia menurunkan hujan yang amat besar pengaruhnya bagi kesuburan dan kemakmuran, dan bagaimana Dia menentukan perjalanan hidup manusia sampai mati dan dibangkitkan kembali di akhirat.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 58-60

Surah Ar-Rum Ayat 58
وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ وَلَئِن جِئْتَهُم بِـَٔايَةٍ لَّيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا مُبْطِلُونَ

Terjemahan: “Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka”.

Tafsir Jalalain: وَلَقَدْ ضَرَبْنَا (Dan sesungguhnya telah Kami buatkan) telah Kami jadikan لِلنَّاسِ فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ (di dalam Alquran ini segala macam perumpamaan untuk manusia) sebagai peringatan buat mereka. وَلَئِن (Dan sesungguhnya jika) lam di sini bermakna qasam جِئْتَهُم (kamu mendatangi mereka) hai Muhammad بِـَٔايَةٍ (dengan membawa suatu ayat) mukjizat seperti tongkat dan tangan Nabi Musa لَّيَقُولَنَّ (pastilah akan berkata) dari lafal layaqulunna terbuang nun rafa’, alasannya, karena berturut-turutnya beberapa nun, sedangkan wau-nya ikut dibuang pula, yaitu wau dhamir jamak, dengan alasan bukan karena bertemu dua huruf yang disukunkan.

ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ (orang-orang yang kafir itu) sebagian dari mereka pasti mengatakan: إِنْ (“Tidak lain) أَنتُمْ (kalian) yakni Nabi Muhammad dan para sahabatnya إِلَّا مُبْطِلُونَ (hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka”) orang-orang yang mendatangkan kebatilan-kebatilan.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ (“Dan sesungguhnya telah Kami buat dalam al-Qur’an ini segala macam perumpamaan untuk manusia.”) yaitu sesungguhnya Kami telah menjelaskan dan menegaskan kebenaran kepada mereka serta membuat perumpamaan-perumpamaan di dalamnya agar kebenaran itu tampak bagi mereka dan mereka mau mengikutinya.

وَلَئِن جِئْتَهُم بِـَٔايَةٍ لَّيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا مُبْطِلُونَ (“Dan sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang kafir itu berkata: ‘Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka.’”) yaitu seandainya mereka melihat apa saja ayat yang ada, baik dengan buatan mereka sendiri atau yang lainnya, niscaya mereka tidak akan mengimaninya serta meyakini hal tersebut sebagai sihir yang bathil, sebagaimana yang mereka katakan tentang terbelahnya bulan dan mukjizat sejenisnya,

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 43-45; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini dinyatakan bahwa Allah telah menyampaikan berbagai penjelasan tentang bukti bahwa Ia ada dan Mahakuasa. Di antaranya adalah bagaimana umat-umat terdahulu beserta peradabannya hancur karena melanggar ketentuan-ketentuan Allah, bagaimana Dia menurunkan hujan yang amat besar pengaruhnya bagi kesuburan dan kemakmuran, dan bagaimana Dia menentukan perjalanan hidup manusia sampai mati dan dibangkitkan kembali di akhirat.

Semuanya itu menunjukkan Allah Mahakuasa, dan sekaligus menunjukkan bahwa kehidupan kembali di akhirat itu ada. Akan tetapi, mereka yang tidak mau beriman mengingkari semua itu sebagai tanda adanya Allah dan kemahakuasaan-Nya. Bahkan mereka menuduh orang yang beriman telah menyampaikan ketidakbenaran dan melakukan kebohongan.

Tafsir Quraish Shihab: Kami telah menjelaskan di dalam al-Qur’ân ini segala macam permisalan untuk memberi petunjuk kepada manusia dan membimbing mereka kepada jalan petunjuk. Dan apabila kamu mendatangkan kepada mereka mukjizat apa pun, maka orang-orang kafir, karena mereka terlalu membangkang dan hati mereka terlalu keras pasti akan mengatakan, “Kamu dan pengikut-pengikutmu tidak lain hanya membawa kepalsuan dalam seruan kalian itu.

Surah Ar-Rum Ayat 59
كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Terjemahan: “Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.

Tafsir Jalalain: كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak mau memahami) ketauhidan, sebagaimana Dia mengunci mati hati orang-orang itu, maka Dia pun mengunci mati hati mereka yang mengatakan hal demikian terhadap Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Tafsir Ibnu Katsir: Untuk itu dalam ayat ini Allah berfirman: كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak [mau] memahami.”) yaitu sabarlah atas pengingkaran dan pembangkangan mereka.

sesungguhnya Allah akan merealisasikan apa yang dijanjikan-Nya kepadamu dengan memberi pertolongan-Nya untukmu atas mereka serta menjadikan akibat yang baik bagimu dan orang-orang yang mengikutmu di dunia dan di akhirat.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 8-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Penolakan orang kafir terhadap setiap penjelasan dari Allah yang disampaikan Nabi Muhammad itu adalah karena hati mereka telah ditutup oleh Allah. Penutupan hati itu terjadi karena mereka sendiri yang selalu menutupnya terhadap setiap ayat atau kebenaran yang disampaikan kepada mereka, akhirnya hati itu benar-benar tertutup.

Mereka tidak mau mengerti dan tidak mau memahami hakikat kebenaran yang disampaikan kepada mereka dan menyombongkan diri, akhirnya mereka kafir.

Tafsir Quraish Shihab: Dengan tutup seperti itulah, Allah menutup kalbu-kalbu orang-orang bodoh yang tidak mendapatkan tauhid.

Surah Ar-Rum Ayat 60
فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ ٱلَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ

Terjemahan: “Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.

Tafsir Jalalain: فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ (Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah) yang akan menolongmu atas mereka حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ ٱلَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ (adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini itu membuat kamu gelisah) yakni orang-orang yang tidak meyakini adanya hari berbangkit. Janganlah kamu menjadi gelisah dan membabi buta melihat tingkah mereka itu, tetaplah pada kesabaranmu, jangan hiraukan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ (“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak [mau] memahami. Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar.”) yaitu sabarlah atas pengingkaran dan pembangkangan mereka.

sesungguhnya Allah akan merealisasikan apa yang dijanjikan-Nya kepadamu dengan memberi pertolongan-Nya untukmu atas mereka serta menjadikan akibat yang baik bagimu dan orang-orang yang mengikutmu di dunia dan di akhirat.

وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ ٱلَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ (“Dan sekali-sekali janganlah orang-orang yang tidak meyakini [kebenaran ayat-ayat Allah] itu menggelisahkanmu.”) akan tetapi, kokohlah di atas risalah yang dengannya engkau diutus oleh Allah. Karena itulah, kebenaran yang tidak mengandung keraguan dan tidak ada yang menandinginya. Tidak ada lagi hidayah yang dapat diikuti selainnya, bahkan seluruh kebenaran hanya terbatas di dalamnya.

Imam Ahmad meriwayatkan dari salah seorang shahabat Rasulullah saw: Bahwa Rasulullah saw. shalat shubuh bersama mereka, lalu beliau membaca surah ar-Ruum di dalamnya. Kemudian beliau tersamar dalam bacaannya. Maka tatkala selesai beliau bersabda:

Baca Juga:  Lagu yang Diperbolehkan dalam Membaca Al Quran

“Sesungguhnya al-Qur’an tersamar bagi kami. Lalu, sesungguhnya satu kaum di antara kalian melaksanakan shalat bersama kami dengan tidak memperbaiki wudlu. Barangsiapa di antara kalian yang melaksanakan shalat bersama kami, maka hendaknya ia memperbaiki wudlu-nya.”

Hadits ini isnadnya hasan dan matannya bagus serta mengandung rahasia yang menakjubkan dan berita yang aneh. Yaitu Rasulullah saw. mendapatkan pengaruh oleh kekurang sempurnaan wudlu orang yang bermakmum dengan beliau.

Atas dasar ini, shalat seorang makmum berkaitan erat dengan shalat seorang imam. Menurut Syaikh al-Albani dalam kitab al-Misykaat [295] hadits ini dla’if.

Tafsir Kemenag: Nabi Muhammad diminta Allah agar bersabar menghadapi orang-orang kafir yang telah tertutup hatinya, yang mengingkari Allah dan hari akhirat, serta menuduh kaum beriman telah menyampaikan dan melakukan kebohongan.

Hal itu karena janji Allah benar, hari akhirat pasti ada, dan mereka yang kafir dan syirik pasti akan dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, Nabi dan kaum muslimin tidak boleh dibuat bingung dan gelisah oleh keingkaran dan bantahan orang-orang kafir tersebut. Nabi diminta untuk tabah dan jangan terhenti dari menyampaikan dakwah dan melaksanakan kebenaran Al-Qur’an.

Tafsir Quraish Shihab: Maka bersabarlah, wahai Nabi, atas siksaan mereka. Sesungguhnya janji Allah dengan menolongmu dari musuh-musuhmu dan memberikan kemenangan kepada Islam atas seluruh agama adalah benar. Dia, selamanya, tidak pernah mengingkari janji-Nya. Dan jangan sampai orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya itu membuatmu gelisah dan kehilangan kesabaran.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Ar-Rum Ayat 58-60 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S