Surah As-Saffat Ayat 180-182; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah As-Saffat Ayat 180-182

Pecihitam.org – Kandungan Surah As-Saffat Ayat 180-182 ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar bertasbih mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan kelemahan. Allah Mahaperkasa, tidak lemah sebagaimana pandangan kaum kafir itu, yang membutuhkan anak, teman hidup, dan tidak mampu memenangkan mereka yang beriman atau menjatuhkan azab segera.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Karena Ia Mahasuci dari sifat kekurangan dan kelemahan itu, maka ia pasti akan menghukum yang kafir dan jahat dan membahagiakan yang beriman dan berbuat baik.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah As-Saffat Ayat 180-182

Surah As-Saffat Ayat 180
سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ

Terjemahan: Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.

Tafsir Jalalain: سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ (Maha Suci Rabbmu Yang mempunyai keperkasaan) yakni kemenangan عَمَّا يَصِفُونَ (dari apa yang mereka katakan) yaitu, bahwa Dia memiliki anak.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Tabaaraka wa Ta’ala mensucikan diri-Nya sendiri Yang Mahamulia seraya membersihkan dan membebaskan diri-Nya dari apa yang dikatakan oleh orang-orang dhalim yang mendustakan sekaligus melampaui batas. Mahatinggi Allah, Mahabersih dan Mahasuci dari ucapan mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman:

سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ (“Mahasuci Rabb-mu Yang mempunyai keperkasaan.”) yakni yang mempunyai keperkasaan yang tidak dapat ditandingi, عَمَّا يَصِفُونَ (“Dari apa yang mereka katakan.”) yakni dari ucapan orang-orang yang melampaui batas lagi mengada-ada itu.

Tafsir Kemenag: Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar bertasbih mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan kelemahan. Allah Mahaperkasa, tidak lemah sebagaimana pandangan kaum kafir itu, yang membutuhkan anak, teman hidup, dan tidak mampu memenangkan mereka yang beriman atau menjatuhkan azab segera. Karena Ia Mahasuci dari sifat kekurangan dan kelemahan itu, maka ia pasti akan menghukum yang kafir dan jahat dan membahagiakan yang beriman dan berbuat baik.

Kepada para rasul dan pengikut mereka, khususnya kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, Allah memberikan selamat, yaitu memastikan bahwa mereka memperoleh kemenangan di dunia dan kebahagiaan nanti di akhirat, yaitu menjadi penghuni surga.

Baca Juga:  Surah At-Thalaq Ayat 12; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dengan hancurnya mereka yang membangkang dan diazabnya mereka di dalam neraka, dan menangnya mereka yang beriman dan masuknya mereka menjadi penghuni surga, berarti Allah Mahaadil dan Mahakuasa. Ia memberi ganjaran yang baik sesuai dengan kebaikannya dan membalas perbuatan yang jahat sesuai dengan kejahatannya. Dengan demikian terbuktilah bahwa Ia terpuji dan memang patut selalu dipuji.

Tafsir Quraish Shihab: Mahasuci Allah, Penciptamu dan Pencipta segala kekuatan dan keperkasaan, dari segala tuduhan palsu yang mereka sematkan kepada-Nya.

Surah As-Saffat Ayat 181
وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ

Terjemahan: Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul.

Tafsir Jalalain: وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ (Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul) yang menyampaikan ajaran tauhid dan syariat-syariat dari Allah swt.

Tafsir Ibnu Katsir: وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ (“dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul.”) kesejahteraan bagi mereka di dunia dan juga di akhirat karena kebenaran apa yang mereka katakan mengenai Rabb mereka, keshahihan dan hakekatnya.

Tafsir Kemenag: Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar bertasbih mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan kelemahan. Allah Mahaperkasa, tidak lemah sebagaimana pandangan kaum kafir itu, yang membutuhkan anak, teman hidup, dan tidak mampu memenangkan mereka yang beriman atau menjatuhkan azab segera. Karena Ia Mahasuci dari sifat kekurangan dan kelemahan itu, maka ia pasti akan menghukum yang kafir dan jahat dan membahagiakan yang beriman dan berbuat baik.

Kepada para rasul dan pengikut mereka, khususnya kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, Allah memberikan selamat, yaitu memastikan bahwa mereka memperoleh kemenangan di dunia dan kebahagiaan nanti di akhirat, yaitu menjadi penghuni surga.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 32; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Dengan hancurnya mereka yang membangkang dan diazabnya mereka di dalam neraka, dan menangnya mereka yang beriman dan masuknya mereka menjadi penghuni surga, berarti Allah Mahaadil dan Mahakuasa. Ia memberi ganjaran yang baik sesuai dengan kebaikannya dan membalas perbuatan yang jahat sesuai dengan kejahatannya. Dengan demikian terbuktilah bahwa Ia terpuji dan memang patut selalu dipuji.

Tafsir Quraish Shihab: Salam sejahtera tercurahkan kepada para rasul pilihan.

Surah As-Saffat Ayat 182
وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Terjemahan: Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.

Tafsir Jalalain: وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ (Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam) Yang menolong mereka dan yang membinasakan orang-orang yang kafir.

Tafsir Ibnu Katsir: وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ (“dan segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam.”) yakni bagi-Nya segala puji di dunia dan di akhirat dalam segala keadaan. Mengingat tasbih itu mengandung makna pembersihan dan penyucian dari segala macam sifat kekurangan sesuai dengan makna yang ditunjukkan kalimat tersebut, hal ini menunjukkan wajibnya menetapkan sifat kesempurnaan dan pembersihan dari segala sifat kekurangan, sedang al-hamd (pujian) menunjukkan kesesuaian penetapan sifat-sifat kesempurnaan, dalam hal ini menunjukkan wajibnya pembersihan dari segala macam kekurangan, maka dua lafadz itu disebutkan dalam Ayat ini dan juga disebutkan dalam beberapa Ayat al-Qur’an lainnya. Oleh karena itu, Allah berfirman:

سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ (“Mahasuci Rabb-mu Yang mempunyai keperkasaan. Dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul. Dan segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam.”)

Dan telah disebutkan beberapa hadits mengenai kaffarat majelis [penutup suatu pertemuan/ penghapus dosa apa yang terjadi di dalam majelis]:
subhaanakallaaHumma wa bihamdika laa ilaaHa illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika (“Mahasuci Engkau ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”)

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar bertasbih mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan kelemahan. Allah Mahaperkasa, tidak lemah sebagaimana pandangan kaum kafir itu, yang membutuhkan anak, teman hidup, dan tidak mampu memenangkan mereka yang beriman atau menjatuhkan azab segera. Karena Ia Mahasuci dari sifat kekurangan dan kelemahan itu, maka ia pasti akan menghukum yang kafir dan jahat dan membahagiakan yang beriman dan berbuat baik.

Kepada para rasul dan pengikut mereka, khususnya kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, Allah memberikan selamat, yaitu memastikan bahwa mereka memperoleh kemenangan di dunia dan kebahagiaan nanti di akhirat, yaitu menjadi penghuni surga.

Dengan hancurnya mereka yang membangkang dan diazabnya mereka di dalam neraka, dan menangnya mereka yang beriman dan masuknya mereka menjadi penghuni surga, berarti Allah Mahaadil dan Mahakuasa. Ia memberi ganjaran yang baik sesuai dengan kebaikannya dan membalas perbuatan yang jahat sesuai dengan kejahatannya. Dengan demikian terbuktilah bahwa Ia terpuji dan memang patut selalu dipuji.

Tafsir Quraish Shihab: Segala puji bagi Allah semata, Pencipta alam semesta dan Pengatur semua makhluk.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah As-Saffat Ayat 180-182 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S