Surah As-Saffat Ayat 20-26; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah As-Saffat Ayat 20-26

Pecihitam.org – Kandungan Surah As-Saffat Ayat 20-26 ini, menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan hari Kiamat. Ketika mereka melihat azab yang akan menimpanya, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah melalui lisan para rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatannya ketika di dunia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kepada malaikat diperintahkan supaya menahan mereka di tempat pemberhentian dan menanyakan tentang apa yang mereka usahakan, serta dosa dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah As-Saffat Ayat 20-26

Surah As-Saffat Ayat 20
وَقَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا هَٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Aduhai celakalah kita!” Inilah hari pembalasan.

Tafsir Jalalain: وَقَالُواْ (Dan mereka berkata) yakni orang-orang kafir, (“Aduhai!) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih يَٰوَيۡلَنَا (celakalah kita”) binasalah kita. Lafal Al-Wail merupakan bentuk Mashdar yang tidak mempunyai kata kerja dari lafalnya sendiri. Kemudian para malaikat berkata kepada orang-orang kafir itu. هَٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ (Inilah hari pembalasan) hari penghisaban amal perbuatan dan pembalasannya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberikan kabar tentang sesuatu yang dikatakan oleh orang-orang kafir pada hari kiamat, dimana mereka mencela diri mereka sendiri serta mengakui bahwa dahulu mereka mendhalimi diri mereka sendiri di dunia. Saat mereka menyaksikan huru-hara hari kiamat, niscaya mereka akan menyesal ketika penyesalan tidak lagi bermanfaat bagi mereka. وَقَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا هَٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ (“Dan mereka berkata: ‘Aduhai celakalah kita. Inilah hari pembalasan.’”)

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan hari Kiamat. Ketika mereka melihat azab yang akan menimpanya, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah melalui lisan para rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatannya ketika di dunia.

Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada hari Kiamat mereka menyesali perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang.

Pada hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebajikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya.

Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na’im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman Allah:

Dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. (al-Muddatstsir/74: 27-29)

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang musyrik berkata, “Wah, binasalah kita! Inilah hari perhitungan dan pembalasan terhadap semua amal perbuatan.”

Surah As-Saffat Ayat 21
هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

Terjemahan: Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.

Tafsir Jalalain: هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ (Inilah hari keputusan) di antara para makhluk semuanya ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (yang kalian selalu mendustakannya.).

Tafsir Ibnu Katsir: Maka para malaikat dan orang-orang yang beriman berkata kepada mereka: هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.”) hal ini dikatakan kepada mereka sebagai ejekan dan hinaan.

Allah Ta’ala memerintahkan kepada para malaikat untuk membedakan kedudukan orang-orang kafir dari orang-orang yang beriman di tempat berkumpul dan kebangkitan mereka.

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan hari Kiamat. Ketika mereka melihat azab yang akan menimpanya, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah melalui lisan para rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatannya ketika di dunia.

Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada hari Kiamat mereka menyesali perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang.

Baca Juga:  Surah As-Saffat Ayat 180-182; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Pada hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebajikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya.

Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na’im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman Allah:

Dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. (al-Muddatstsir/74: 27-29)

Tafsir Quraish Shihab: Mereka dijawab, “Inilah hari keputusan dan penentuan terhadap amal perbuatan yang selalu kalian dustakan di dunia.”

Surah As-Saffat Ayat 22
ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَأَزۡوَٰجَهُمۡ وَمَا كَانُواْ يَعۡبُدُونَ

Terjemahan: (kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,

Tafsir Jalalain: Kemudian diperintahkan kepada para malaikat itu, ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ (“Kumpulkanlah orang-rang yang zalim) yaitu orang-orang yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri karena mereka telah berbuat kemusyrikan وَأَزۡوَٰجَهُمۡ (beserta teman sejawat mereka) teman-teman karib mereka, yaitu setan-setan وَمَا كَانُواْ يَعۡبُدُونَ (dan sesembahan-sesembahan yang selalu mereka sembah.).

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَأَزۡوَٰجَهُمۡ (“Kumpulkanlah orang-orang yang dhalim bersama teman sejawat mereka.”) an-Nu’man bin Basyir ra. berkata: وَأَزۡوَٰجَهُمۡ adalah orang-orang yang serupa dan sejenis mereka.”) demikian pula yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah, Mujahid, as-Suddi, Abu Shalih, Abul ‘Aliyah dan Zaid bin Aslam.

Sufyan ats-Tsauri dan Syuraik berkata dari Samak, bahwa an-Nu’man berkata: Aku mendengar ‘Umar berkata: “Bahwa ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَأَزۡوَٰجَهُمۡ (“Kumpulkanlah orang-orang yang dhalim bersama teman sejawat mereka.”) yaitu orang-orang yang serupa dengan mereka.”)

pelaku zina akan datang bersama pelaku zina, pelaku riba akan datang bersama pelaku riba dan peminum khamr akan datang bersama pelaku peminum khamr. Khushaif berkata dari Miqsam, bahwa Ibnu ‘Abbas berkata: وَأَزۡوَٰجَهُمۡ adalah istri-istri mereka.” Ini merupakan pendapat yang asing. Sedangkan pendapat yang masyhur dari beliau adalah pendapat yang pertama. sebagaimana yang diriwAyatkan oleh Mujahid dan Sa’id bin Jubair dari beliau bahwa: azwaajaHum, adalah teman sejawat mereka.

Tafsir Kemenag: Kemudian pada hari itu diperintahkan kepada malaikat Zabaniyah untuk mengumpulkan orang-orang yang telah berbuat zalim, agar pergi ke tempat hukuman menurut kelompok perbuatan dosa mereka masing-masing, yaitu para pezina sesama pezina, pemakan riba sesama pemakan riba, demikianlah seterusnya. Demikian pula penyembah-penyembah berhala dikumpulkan bersama berhalanya agar mereka tambah merasa malu dan sedih. Lalu mereka digiring menuju neraka Jahim. Allah berfirman:

Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka. (al-Isra’/17: 97).

Tafsir Quraish Shihab: Kumpulkanlah, hai para malaikat-Ku, orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kekafiran bersama istri-istri mereka yang kafir dan tuhan-tuhan selain Allah yang selalu mereka sembah seperti berhala dan sekutu! Tunjukilah mereka jalan ke neraka untuk mereka lalui!

Surah As-Saffat Ayat 23
مِن دُونِ ٱللَّهِ فَٱهۡدُوهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡجَحِيمِ

Terjemahan: selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.

Tafsir Jalalain: مِن دُونِ ٱللَّهِ (Selain Allah) yaitu berhala-berhala فَٱهۡدُوهُمۡ (maka tunjukkanlah kepada mereka) dan giringlah mereka إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡجَحِيمِ (ke jalan jahim) atau jalan ke neraka.

Baca Juga:  Surah As-Saffat Ayat 171-179; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: مِن دُونِ ٱللَّهِ (“selain Allah.”) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan akan dikumpulkan bersama mereka di tempat masing-masing. Firman Allah: فَٱهۡدُوهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡجَحِيمِ (“Maka, tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.”) yaitu arahkan mereka ke neraka jahannam.

Tafsir Kemenag: Kemudian pada hari itu diperintahkan kepada malaikat Zabaniyah untuk mengumpulkan orang-orang yang telah berbuat zalim, agar pergi ke tempat hukuman menurut kelompok perbuatan dosa mereka masing-masing, yaitu para pezina sesama pezina, pemakan riba sesama pemakan riba, demikianlah seterusnya.

Demikian pula penyembah-penyembah berhala dikumpulkan bersama berhalanya agar mereka tambah merasa malu dan sedih. Lalu mereka digiring menuju neraka Jahim. Allah berfirman:

Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka. (al-Isra’/17: 97).

Tafsir Quraish Shihab: Kumpulkanlah, hai para malaikat-Ku, orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kekafiran bersama istri-istri mereka yang kafir dan tuhan-tuhan selain Allah yang selalu mereka sembah seperti berhala dan sekutu! Tunjukilah mereka jalan ke neraka untuk mereka lalui!

Surah As-Saffat Ayat 24
وَقِفُوهُمۡ إِنَّهُم مَّسۡـُٔولُونَ

Terjemahan: Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya:

Tafsir Jalalain: وَقِفُوهُمۡ (Dan tahanlah mereka) di tempat perhentian atau Ash-Shirat إِنَّهُم مَّسۡـُٔولُونَ (karena sesungguhnya mereka akan ditanya”) mengenai semua perkataan dan perbuatan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: وَقِفُوهُمۡ إِنَّهُم مَّسۡـُٔولُونَ (“Dan tahanlah mereka [di tempat perhentian], karena sesungguhnya mereka akan ditanya.”) yaitu tahanlah mereka sehingga mereka dimintai pertanggungjawabannya tentang amal-amal dan perkataan-perkataan mereka di dunia. Sebagaimana dikatakan oleh adh-Dhahhak dari Ibnu ‘Abbas: “Yaitu tahanlah mereka karena mereka akan dihisab [diperhitungkan].”)

Abdullah bin al-Mubarak berkata: “Aku mendengar ‘Utsman bin Za-idah berkata: ‘Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan kepada seseorang adalah teman duduknya.’”

Tafsir Kemenag: Kepada malaikat diperintahkan supaya menahan mereka di tempat pemberhentian dan menanyakan tentang apa yang mereka usahakan, serta dosa dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Pada waktu itu juga ditanyakan tentang akidah-akidah palsu yang diajarkan oleh setan yang menyesatkan hidup mereka. persoalan ini dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

Abu Hurairah meriwAyatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat sebelum dia ditanya empat perkara: tentang umur dihabiskannya untuk apa, tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa, lalu tentang harta yang dimilikinya diperoleh dari mana, dan dipergunakan untuk apa, lalu tentang ilmu sampai sejauh mana diamalkannya. (RiwAyat at-Tirmidzi)

Pada waktu itu orang-orang kafir bisa saling menolong satu sama lain sebagaimana mereka perkirakan di dunia dulu. Tetapi nyatanya hal itu tidak dapat dilakukan, dan mereka benar-benar ditimpa azab setimpal dengan perbuatannya. Allah berfirman:

(Yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. (ad-Dukhan/44: 41)

Tafsir Quraish Shihab: Tahanlah mereka di tempat tersebut. Sesungguhnya mereka akan ditanya tentang keyakinan dan perbuatan mereka.

Surah As-Saffat Ayat 25
مَا لَكُمۡ لَا تَنَاصَرُونَ

Terjemahan: “Kenapa kamu tidak tolong menolong?”

Tafsir Jalalain: Dikatakan kepada mereka dengan nada yang mengandung penghinaan dan cemoohan, مَا لَكُمۡ لَا تَنَاصَرُونَ (“Kenapa kalian tidak tolong-menolong”) maksudnya mengapa sebagian di antara kalian tidak menolong kepada sebagian yang lain sebagaimana keadaan kalian waktu di dunia? Dan dikatakan pula kepada mereka:.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian dikatakan kepada mereka dengan cara mencela dan menghina: مَا لَكُمۡ لَا تَنَاصَرُونَ (“Kenapa kamu sekalian tidak tolong-menolong?”) yaitu sebagaimana kalian menyangka bahwa kalian seluruhnya menang?

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 19; Seri Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Kemenag: Kepada malaikat diperintahkan supaya menahan mereka di tempat pemberhentian dan menanyakan tentang apa yang mereka usahakan, serta dosa dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Pada waktu itu juga ditanyakan tentang akidah-akidah palsu yang diajarkan oleh setan yang menyesatkan hidup mereka. persoalan ini dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

Abu Hurairah meriwAyatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat sebelum dia ditanya empat perkara: tentang umur dihabiskannya untuk apa, tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa, lalu tentang harta yang dimilikinya diperoleh dari mana, dan dipergunakan untuk apa, lalu tentang ilmu sampai sejauh mana diamalkannya. (RiwAyat at-Tirmidzi)

Pada waktu itu orang-orang kafir bisa saling menolong satu sama lain sebagaimana mereka perkirakan di dunia dulu. Tetapi nyatanya hal itu tidak dapat dilakukan, dan mereka benar-benar ditimpa azab setimpal dengan perbuatannya. Allah berfirman:

(Yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. (ad-Dukhan/44: 41)

Tafsir Quraish Shihab: Hai orang-orang musyrik, mengapa sekarang kalian tidak saling menolong seperti ketika kalian di dunia dulu?

Surah As-Saffat Ayat 26
بَلۡ هُمُ ٱلۡيَوۡمَ مُسۡتَسۡلِمُونَ

Terjemahan: Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.

Tafsir Jalalain: بَلۡ هُمُ ٱلۡيَوۡمَ مُسۡتَسۡلِمُونَ (“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri) atau mereka itu tunduk dalam keadaan penuh kehinaan.

Tafsir Ibnu Katsir: بَلۡ هُمُ ٱلۡيَوۡمَ مُسۡتَسۡلِمُونَ (“Bahkan, mereka pada hari itu menyerahkan diri”) yaitu tunduk kepada perintah Allah, tidak menyelisihi dan tidak pula keluar darinya. wallaaHu a’lam.

Tafsir Kemenag: Kepada malaikat diperintahkan supaya menahan mereka di tempat pemberhentian dan menanyakan tentang apa yang mereka usahakan, serta dosa dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Pada waktu itu juga ditanyakan tentang akidah-akidah palsu yang diajarkan oleh setan yang menyesatkan hidup mereka. persoalan ini dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

Abu Hurairah meriwAyatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat sebelum dia ditanya empat perkara: tentang umur dihabiskannya untuk apa, tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa, lalu tentang harta yang dimilikinya diperoleh dari mana, dan dipergunakan untuk apa, lalu tentang ilmu sampai sejauh mana diamalkannya. (RiwAyat at-Tirmidzi)

Pada waktu itu orang-orang kafir bisa saling menolong satu sama lain sebagaimana mereka perkirakan di dunia dulu. Tetapi nyatanya hal itu tidak dapat dilakukan, dan mereka benar-benar ditimpa azab setimpal dengan perbuatannya. Allah berfirman:

(Yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. (ad-Dukhan/44: 41)

Tafsir Quraish Shihab: Pada hari itu, mereka memang tidak dapat saling menolong. Bahkan mereka pasrah dan menyerah kepada keputusan Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah As-Saffat Ayat 20-26 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S