Pecihitam.org – Kandungan Surah As-Saffat Ayat 71-74 ini, menerangkan bahwa sebagian besar umat-umat zaman dahulu sebelum Nabi Muhammad saw telah sesat. Mereka menyembah berhala dan mempersekutukannya dengan Tuhan dan seringkali berbuat kerusakan di atas bumi dengan mengadakan peperangan.
Hidup mereka didasarkan atas hawa nafsu dan angkara murka. Lalu Allah mengutus kepada umat-umat dahulu itu nabi-nabi dan rasul-rasul untuk menegakkan agama tauhid, menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi-nabi itu merupakan pemberi peringatan yang berjuang untuk meluruskan jalan hidup manusia yang menyimpang dari fitrah kejadiannya.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah As-Saffat Ayat 71-74
Surah As-Saffat Ayat 71
وَلَقَدۡ ضَلَّ قَبۡلَهُمۡ أَكۡثَرُ ٱلۡأَوَّلِينَ
Terjemahan: Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
Tafsir Jalalain: وَلَقَدۡ ضَلَّ قَبۡلَهُمۡ أَكۡثَرُ ٱلۡأَوَّلِينَ (Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka sebagian besar dari orang-orang yang dahulu) umat-umat yang terdahulu.
Tafsir Ibnu Katsir: وَلَقَدۡ ضَلَّ قَبۡلَهُمۡ أَكۡثَرُ ٱلۡأَوَّلِينَ (Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,) Allah Ta’ala mengabarkan tentang umat-umat terdahulu bahwa mayoritas mereka berada dalam kesesatan dengan menjadikan tuhan-tuhan lain bersama Allah.
Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini Allah menerangkan bahwa sebagian besar umat-umat zaman dahulu sebelum Nabi Muhammad saw telah sesat. Mereka menyembah berhala dan mempersekutukannya dengan Tuhan dan seringkali berbuat kerusakan di atas bumi dengan mengadakan peperangan.
Hidup mereka didasarkan atas hawa nafsu dan angkara murka. Pemimpin-pemimpin mereka dan pembesar-pembesar negara berlaku aniaya dan menindas rakyat dengan kerja paksa membangun istana-istana dan kuil-kuil tempat penyembahan berhala dan makam-makam raja.
Bahkan ada di antara mereka yang mengaku Tuhan dan rakyat dipaksa menyembah mereka. Demikianlah kisah-kisah umat-umat zaman dahulu seperti kaum ‘Ad, Samud, raja Namrud, Fir’aun, dan lain-lainnya.
Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya, sebelum orang-orang musyrik Mekah itu, sebagian besar umat terdahulu pun telah sesat pula dari jalan kebenaran dan keimanan.
Surah As-Saffat Ayat 72
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا فِيهِم مُّنذِرِينَ
Terjemahan: dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.
Tafsir Jalalain: وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا فِيهِم مُّنذِرِينَ (Dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan di kalangan mereka) yakni rasul-rasul yang memberi peringatan kepada mereka.
Tafsir Ibnu Katsir: وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا فِيهِم مُّنذِرِينَ (dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.) Dan Allah menyebutkan bahwa Dia telah mengutus kepada mereka para Rasul pembawa peringatan yang memberikan peringatan kepaad manusia tentang hukuman Allah, memperingatkan mereka akan siksaan Allah, dan memperingatkan mereka akan kekuatan dan kemarahan [siksa] Allah bagi orang yang kufur dan menyembah selain-Nya.
Mereka tetap bersikukuh menyelisihi para Rasul serta mendustakan mereka. Lalu Allah membinasakan dan menghancurkan orang-orang yang mendustakan mereka [para Rasul] serta menyelamatkan, menolong dan memenangkan orang-orang yang beriman.
Tafsir Kemenag: Lalu Allah mengutus kepada umat-umat dahulu itu nabi-nabi dan rasul-rasul untuk menegakkan agama tauhid, menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi-nabi itu merupakan pemberi peringatan yang berjuang untuk meluruskan jalan hidup manusia yang menyimpang dari fitrah kejadiannya.
Mereka menunjukkan kepada kaumnya jalan yang hak dan yang batil, jalan yang baik dan yang buruk, serta mengingatkan kepada mereka azab yang akan menimpa bila mereka tidak mau meninggalkan kesesatan dan tidak mau tunduk kepada kebenaran yang dibawa rasul-rasul.
Tetapi nabi-nabi dan rasul-rasul itu ditentang, didustakan dan dimusuhi, bahkan ada di antara mereka yang dianiaya sampai dibunuh. Kehadiran para rasul di tengah-tengah mereka itu dipandang sebagai gangguan bagi kemantapan kehidupan mereka, karena itu mereka tetap dalam kesesatan dan kegelapan. Kesudahannya datanglah azab Tuhan menimpa mereka sebagaimana diterangkan Allah dalam firman-Nya:
Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. (al-haqqah/69: 5-6)
Tafsir Quraish Shihab: Kepada umat-umat terdahulu itu, Kami telah mengutus para rasul yang memperingatkan mereka dari azab Allah. Tetapi mereka mendustakan rasul-rasul itu.
Surah As-Saffat Ayat 73
فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُنذَرِينَ
Terjemahan: Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
Tafsir Jalalain: فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُنذَرِينَ (Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu) yakni orang-orang kafir itu, kesudahan mereka mendapat azab.
Tafsir Ibnu Katsir: فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُنذَرِينَ (Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.)
Tafsir Kemenag: (73-74) Pada Ayat ini Allah menyerukan kepada Rasulullah saw dan umatnya untuk memperhatikan nasib kaum-kaum yang mendustakan rasul-rasul itu. Bekas-bekas kehancuran mereka itu masih dapat disaksikan berupa peninggalan purbakala. Dengan memperhatikan sejarah umat dahulu, mereka akan memperoleh pelajaran untuk merenungkan peringatan-peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Tidaklah semua orang yang berada dalam kaum itu mengingkari utusan Tuhan yang datang kepada mereka dan mengalami siksaan sebagai balasan terhadap keingkaran kaum itu. Tetapi di antara mereka terdapat hamba-hamba Allah yang beriman kepada-Nya dengan setulus hati beramal saleh, menaati segala perintah dan larangan-Nya. Mereka diselamatkan dari siksaan dan dianugerahi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tafsir Quraish Shihab: Maka perhatikanlah, wahai orang yang dapat memperhatikan, bagaimana nasib orang-orang yang telah diperingatkan oleh para rasul tersebut. Sesungguhnya mereka telah dibinasakan. Mereka dapat dijadikan pelajaran bagi manusia.
Surah As-Saffat Ayat 74
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ
Terjemahan: Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).
Tafsir Jalalain: إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan -dari dosa-dosa-) yakni kaum mukminin, sesungguhnya mereka selamat dari azab, karena keikhlasan mereka dalam beribadah kepada Allah. Atau karena Allah telah membersihkan mereka dari dosa-dosanya, makna ini berdasar qiraat yang membacanya Mukhlashiina.
Tafsir Ibnu Katsir: إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).
Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini Allah menyerukan kepada Rasulullah saw dan umatnya untuk memperhatikan nasib kaum-kaum yang mendustakan rasul-rasul itu. Bekas-bekas kehancuran mereka itu masih dapat disaksikan berupa peninggalan purbakala. Dengan memperhatikan sejarah umat dahulu, mereka akan memperoleh pelajaran untuk merenungkan peringatan-peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Tidaklah semua orang yang berada dalam kaum itu mengingkari utusan Tuhan yang datang kepada mereka dan mengalami siksaan sebagai balasan terhadap keingkaran kaum itu. Tetapi di antara mereka terdapat hamba-hamba Allah yang beriman kepada-Nya dengan setulus hati beramal saleh, menaati segala perintah dan larangan-Nya. Mereka diselamatkan dari siksaan dan dianugerahi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tafsir Quraish Shihab: Namun demikian, terdapat orang-orang Mukmin yang telah dibuat ikhlas oleh Allah dalam beribadah kepada-Nya, agar memperoleh karunia kemuliaan-Nya. Mereka memperoleh kemenangan berupa pahala dan keselamatan dari azab Allah.
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah As-Saffat Ayat 71-74 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020