Surah At-Taghabun Ayat 7-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah At-Taghabun Ayat 7-10

Pecihitam.org – Kandungan Surah At-Taghabun Ayat 7-10 ini, Allah menerangkan bahwa orang musyrik beranggapan tidak akan ada hari kebangkitan, hari perhitungan, dan hari pembalasan. Anggapan orang musyrik yang salah itu ditolak Allah dengan tegas. Allah menyatakan bahwa hari kebangkitan dan hari pembalasan itu pasti ada, dan semua manusia dihidupkan kembali pada hari itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah menjelaskan bahwa pada hari Kiamat nanti Dia akan mengumpulkan orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian di suatu lapangan, sebagaimana firman-Nya: Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk).

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah At-Taghabun Ayat 7-10

Surah At-Taghabun Ayat 7
زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن لَّن يُبۡعَثُواْ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلۡتُمۡ وَذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Terjemahan: “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Tafsir Jalalain: زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن (Orang-orang yang kafir menduga, bahwa sesungguhnya) mereka. Lafal An di sini adalah bentuk Takhfif dari Anna sedangkan yang menjadi Isimnya tidak disebutkan, yakni sesungguhnya mereka لَّن يُبۡعَثُواْ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلۡتُمۡ وَذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ (sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, “Memang demi Rabbku, benar-benar kalian akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya mengabarkan tentang orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang atheis, dimana mereka mengaku bahwa mereka tidak akan dibangkitkan: زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن لَّن يُبۡعَثُواْ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلۡتُمۡ (“Tidak demikian, demi Rabbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”) maksudnya seluruh amal perbuatan kalian pasti akan diberitahukan kepada kalian, amalan baik maupun buruk, kecil maupun besar.

وَذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ (“yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”) maksudnya pembangkitan diri kalian dan pemberian balasan terhadap kalian [adalah mudah bagi-Nya].

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang musyrik beranggapan tidak akan ada hari kebangkitan, hari perhitungan, dan hari pembalasan. Anggapan mereka ini diungkapkan juga dalam ayat yang berbunyi: Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru? (ar-Ra’d/13: 5) Firman Allah:

Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh? (Yasin/36: 78) Anggapan orang musyrik yang salah itu ditolak Allah dengan tegas. Allah menyatakan bahwa hari kebangkitan dan hari pembalasan itu pasti ada, dan semua manusia dihidupkan kembali pada hari itu.

Lalu diberitakan semua yang pernah mereka perbuat di dunia sampai kepada yang sekecil-kecilnya untuk dihisab dan diberi balasan. Yang demikian ini bagi Allah sangat mudah dan tidak ada kesulitan sama sekali. Firman Allah:

Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin/36:79) Dalam ayat yang lain Allah berfirman: Dan orang-orang yang kafir berkata, “Hari Kiamat itu tidak akan datang kepada kami.” Katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib, Kiamat itu pasti akan datang kepadamu. (Saba’/34: 3) .

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang kafir mendakwakan kepalsuan dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan kembali setelah mati. Wahai Muhammad, katakan kepada mereka, “Persoalannya tidak seperti yang kalian kira. Aku bersumpah, demi Tuhan, bahwa kalian pasti akan dibangkitkan setelah mati dan akan diberitahukan segala perbuatan kalian kemudian akan diberi balasannya. Kebangkitan, perhitungan dan pembalasan itu amatlah mudah bagi Allah.”

Surah At-Taghabun Ayat 8
فَـَٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلنُّورِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلۡنَا وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ

Terjemahan: “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tafsir Jalalain: فَـَٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلنُّورِ (Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan cahaya) yakni Alquran ٱلَّذِىٓ أَنزَلۡنَا وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ (yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman: فَـَٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلنُّورِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلۡنَا (“Maka berimanlahkamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya [al-Qur’an] yang telah Kami turunkan.”) yakni al-Qur’an. وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ (“Dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.”) maksudnya tidak ada sesuatu pun dari amal perbuatan kalian yang tersembunyi dari-Nya.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang-orang musyrik, sesudah ditegaskan bahwa hari kebangkitan itu pasti ada, agar beriman kepada-Nya, Rasul-Nya, dan cahaya Al-Qur’an yang telah diturunkan-Nya, yang akan memberi petunjuk dan membimbing manusia ke jalan yang benar. Amal perbuatan mereka itu tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Semua diketahui-Nya dan akan dibalas pada hari kebangkitan nanti, yang baik maupun yang buruk.

Tafsir Quraish Shihab: Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Ambillah petunjuk dari cahaya yang telah diturunkan-Nya. Sebab, persoalan kebangkitan yang tidak diragukan lagi terjadinya itu telah jelas bagi kalian. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan yang kalian lakukan.

Surah At-Taghabun Ayat 9
يَوۡمَ يَجۡمَعُكُمۡ لِيَوۡمِ ٱلۡجَمۡعِ ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلتَّغَابُنِ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ وَيَعۡمَلۡ صَٰلِحًا يُكَفِّرۡ عَنۡهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٍ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

Terjemahan: “(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.

Tafsir Jalalain: Ingatlah يَوۡمَ يَجۡمَعُكُمۡ لِيَوۡمِ ٱلۡجَمۡعِ (hari yang di waktu itu Allah mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan) yakni hari kiamat ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلتَّغَابُنِ (itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan) maksudnya orang-orang mukmin pada hari itu memperoleh keuntungan yang besar dari orang-orang kafir, karena orang-orang mukmin mengambil tempat-tempat tinggal dan istri-istri mereka di surga, seandainya mereka beriman. َ

مَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ وَيَعۡمَلۡ صَٰلِحًا يُكَفِّرۡ عَنۡهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُدۡخِلۡهُ (Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya) menurut suatu qiraat lafal yukaffir dan yudkhilhu dibaca nukaffir dan nudkhilhu جَنَّٰتٍ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar).

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 79; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: يَوۡمَ يَجۡمَعُكُمۡ لِيَوۡمِ ٱلۡجَمۡعِ (“[ingatlah] hari [yang diwaktu itu] Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan.”) itulah hari kiamat. Disebut demikian karena pada hari itu semua orang yang hidup pertama maupun terakhir dikumpulkan dalam satu tempat, sehingga mereka bisa mendengar seruan dan dapat dijangkau oleh pandangan mata.
Dzaalika yaumut taghaabun ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلتَّغَابُنِ (“Itulah hari at-taghaabun [ditampakkan kesalahan-kesalahan].”)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa pada hari Kiamat nanti Dia akan mengumpulkan orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian di suatu lapangan, sebagaimana firman-Nya: Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk). (Hud/11: 103)

Firman Allah dalam ayat lain: Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian, pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.” (al-Waqi’ah/56: 49-50) Pada hari itulah nanti akan diteliti dan dibalas amal yang telah dilakukan setiap manusia di dunia ini. Semua amal, baik berupa kesalahan atau kebenaran, akan terungkap pada hari itu. Hari itulah yang dinamakan hari “tagabun”.

Orang-orang kafir yang telah menukar kehidupan akhirat dengan dunia yakni memilih kelezatan dunia dari kenikmatan akhirat, akan merugi dan tidak memperoleh keuntungan sedikit pun. Sedangkan orang-orang mukmin yang telah mengorbankan dirinya untuk memperoleh surga, mereka itulah yang beruntung dan tak akan merugi sedikit pun.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan: Tidak seseorang masuk surga melainkan diperlihatkan kepadanya tempat (yang pernah disediakan baginya) di neraka, seandainya ia berbuat keburukan agar menambah kesyukuran. Dan tidaklah seseorang masuk neraka melainkan diperlihatkan kepadanya tempat (yang pernah disediakan baginya) di surga, seandainya ia berbuat kebaikan agar penyesalannya bertambah. (Riwayat Ahmad dan al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Orang-orang yang percaya kepada Allah dan taat kepada perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, niscaya dihapus semua kesalahan dan dosanya, serta diampuni dan dimasukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya, tidak akan mati, dan tidak akan keluar dari sana. Yang demikian itu adalah satu keuntungan dan kebahagiaan yang tiada taranya, karena telah terhindar dari kebinasaan dan kehancuran.

Allah berfirman dalam ayat lain: Tetapi barang siapa datang kepada-Nya dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan kebajikan, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga-surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri. (thaha/20: 75-76) .

Tafsir Quraish Shihab: Saat Allah mengumpulkan kalian, pada hari dikumpulkannya orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian, Dia akan membalas segala perbuatan kalian. Itulah hari penampakan segala kesalahan: kesalahan orang-orang kafir karena mereka tidak beriman dan kesalahan orang-orang Mukmin yang meremehkan persoalan berbuat taat.

Baca Juga:  Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 196-203; Tentang Ibadah Haji

Barangsiapa beriman kepada Allah dan melakukan kebaikan, maka segala dosa-dosanya akan dihapus dan ia akan dimasukkan ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai untuk tinggal di situ selama-lamanya. Balasan itu adalah suatu keberuntungan yang besar.

Surah At-Taghabun Ayat 10
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ

Terjemahan: “Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Tafsir Jalalain: وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَآ (Dan orang-orang yang kafir mendustakan ayat-ayat Kami) yakni Alquran ُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (mereka itulah penghuni-penghuni neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali) yakni neraka itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu ‘Abbas mengatakan: “At taghaabun merupakan salah satu nama hari Kiamat. Yang demikian itu karena penghuni surga menampakkan kesalahan para penghuni neraka.” demikian pula yang dikemukakan oleh Qatadah dan Mujahid. Sedangkan Muqatil bin Hayyan mengatakan: “Kejadian pada hari itu [yaitu penampakan kesalahan-kesalahan manusia] adalah lebih besar daripada masuknya penghuni surga ke dalam surga dan masuknya para penghuni neraka ke dalam neraka.”

Berkenaan dengan hal di atas, Ibnu Katsir mengatakan bahwa hal tersebut telah ditafsirkan melalui firman Allah yang artinya: “…dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.

Itulah keberuntungan yang besar. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka Itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalmnya. dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (at-Taghaabun: 9-10)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang mengingkari keesaan-Nya, dan mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad, adalah penghuni neraka. Mereka akan tinggal kekal di dalamnya, sebagaimana Allah berfirman:

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (al-Baqarah/2: 39) Dalam ayat yang lain Allah berfirman: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. (al-Ma’idah/5: 10)

Alangkah ruginya penghuni neraka karena tempat itu adalah seburuk-buruk tempat kembali, dan sejahat-jahat tempat tinggal, sebagaimana Allah berfirman: Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (al-Furqan/25: 66).

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang yang tidak beriman dan mendustakan mukjizat para rasul Kami, mereka adalah penghuni neraka yang akan kekal di dalamnya. Tempat mereka seburuk-buruk tempat.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah At-Taghabun Ayat 7-10 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S