Surah Az-Zukhruf Ayat 21-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Az-Zukhruf Ayat 21-25

Pecihitam.org – Kandungan Surah Az-Zukhruf Ayat 21-25 ini, menjelaskan Allah menghibur Nabi Muhammad saw bahwa tidak seorang rasul pun yang diutus ke suatu negeri sebelum Muhammad saw mendapat sambutan dengan kata-kata yang menyenangkan hati.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka semua mendapat jawaban yang tidak enak didengar dan sangat menjengkelkan hati. Sikap yang demikian berasal dari orang-orang yang terbiasa hidup mewah, sombong dan angkuh.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Az-Zukhruf Ayat 21-25

Surah Az-Zukhruf Ayat 21
وَجَعَلُواْ لَهُۥ مِنۡ عِبَادِهِۦ جُزۡءًا إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌأَمۡ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ كِتَٰبًا مِّن قَبۡلِهِۦ فَهُم بِهِۦ مُسۡتَمۡسِكُونَ

Terjemahan: “Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Quran, lalu mereka berpegang dengan kitab itu?

Tafsir Jalalain: أَمۡ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ كِتَٰبًا مِّن قَبۡلِهِۦ (Atau adakah Kami memberikan sebuah Kitab kepada mereka sebelumnya) sebelum Alquran yang di dalamnya terdapat anjuran untuk menyembah selain Allah فَهُم بِهِۦ مُسۡتَمۡسِكُونَ (lalu mereka berpegang dengan kitab itu?) hal tersebut tentu saja tidak akan terjadi.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman mengingkari orang-orang musyrik dalam penyembahan mereka kepada selain Allah tanpa bukti, dalil dan hujjah. أَمۡ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ كِتَٰبًا مِّن قَبۡلِهِ (“Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya.”) yaitu sebelum kesyirikan mereka. فَهُم بِهِۦ مُسۡتَمۡسِكُونَ (“Lalu mereka berpegang dengan kitab itu.”) yaitu pada perbuatan mereka. Artinya, perkaranya tidaklah demikian, seperti firman Allah:

(“Atau pernahkah kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan [kebenaran] apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Rabb?” (ar-Ruum: 35) artinya, tidak demikian adanya.

Tafsir Kemenag: Allah menambahkan penjelasan dalam rangka penolakan-Nya terhadap anggapan orang-orang musyrik bahwa mereka menyembah malaikat karena kehendak Allah, dengan firman-Nya, “Apakah memang pernah kami memberikan kepada mereka sebuah kitab sebelum Al-Qur’an, lalu mereka berpegang teguh kepada kitab itu?

Tidak, sama sekali tidak. Pendirian mereka hanya didasarkan atas dugaan dan sangkaan yang mengandung dusta, firman Allah: Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (al-An’am/6: 116).

Tafsir Quraish Shihab: Lebih dari itu, apakah Kami telah memberikan kitab suci kepada mereka, sebelum al-Qur’ân ini, yang memperkuat alasan mereka sehingga mereka sangat berpegang kepadanya? Tidak, Kami tidak pernah menurunkan apa-apa kepada mereka. Mereka tidak memiliki bukti dari kitab suci!

Surah Az-Zukhruf Ayat 22
بَلۡ قَالُوٓاْ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّهۡتَدُونَ

Terjemahan: “Bahkan mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka”.

Tafsir Jalalain: بَلۡ قَالُوٓاْ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ (Bahkan mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama) yang diyakininya وَإِنَّا (dan sesungguhnya kami) berjalan atau mengikuti عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّهۡتَدُونَ (jejak-jejak mereka sebagai petunjuk kami’)” dan bapak-bapak kami itu menyembah selain Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: بَلۡ قَالُوٓاْ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّهۡتَدُونَ (“Bahkan mereka berkata: Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan [mengikuti] jejak mereka.”) yaitu mereka tidak mempunyai sandaran dalam kesyirikan mereka melainkan ikut-ikutan dengan bapak-bapak dan kakek-kakek mereka, karena mereka adalah satu umat. Yang dimaksud adalah satu agama, juga dalam firman Allah (“Sesungguhnya [agama tauhid] ini adalah agama kamu semua; agama yang satu.”)(al-Ambiyaa’: 92)

Baca Juga:  Surah Ar-Rahman Ayat 46-53; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa apa yang disangka sebagai alasan untuk mempersekutukan Allah, sama sekali tidak benar, dan tidak mempunyai alasan yang dapat diandalkan. Mereka semata-mata hanya bertaklid mengikuti dan berpegang teguh kepada apa yang telah diperbuat oleh nenek moyang mereka, karena mereka yakin bahwa nenek moyang mereka berpengetahuan luas, dan tidak akan menyesatkan orang-orang yang mengikutinya, malahan mereka akan mendapat petunjuk.

Mereka memutarbalikkan keadaan, karena sebenarnya mereka telah sesat, tidak mendapat petunjuk, sebagaimana firman Allah: Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk. (al-An’am/6: 140).

Tafsir Quraish Shihab: Lebih dari itu lagi, tatkala kehabisan semua alasan, orang-orang musyrik malah berkata, “Kami mendapati leluhur-leluhur kami menganut suatu kepercayaan. Dan kami hanya mengikuti jejak mereka.”

Surah Az-Zukhruf Ayat 23
وَكَذَٰلِكَ مَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ فِى قَرۡيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ

Terjemahan: “Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”.

Tafsir Jalalain: وَكَذَٰلِكَ مَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ فِى قَرۡيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ (Dan demikianlah Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata) yakni mereka yang bergelimang di dalam kemewahan hidup pasti mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh kaummu,

إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ (“Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama) suatu tuntunan وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ (dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”) mengikuti jejak-jejak mereka.

Tafsir bnu Katsir: Dan perkataan mereka: إِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم (“Sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.”) yaitu berada di belakang mereka. muHtaduun (“Orang-orang yang mendapat petunjuk.”) sebuah pengakuan tanpa dalil. Kemudian Allah menjelaskan bahwa perkataan mereka telah didahului oleh orang-orang seperti mereka sebelumnya di antara umat-umat yang mendustakan para Rasul, dimana hati mereka pun pasti sama. Maka, mereka mengucapkan perkataan seperti apa yang mereka katakan.

“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya Kami mendapati bapak- bapak Kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.”

Baca Juga:  Surah Az-Zukhruf Ayat 81-89; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad saw bahwa tidak seorang rasul pun yang diutus ke suatu negeri sebelum Muhammad saw mendapat sambutan dengan kata-kata yang menyenangkan hati. Mereka semua mendapat jawaban yang tidak enak didengar dan sangat menjengkelkan hati.

Sikap yang demikian berasal dari orang-orang yang terbiasa hidup mewah, sombong dan angkuh. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapatkan nenek moyang kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak mereka.” Jadi, kalau Muhammad saw mendapat jawaban seperti itu tidak perlu gusar dan merasa sesak dada.

Apa yang dikatakan kepada Muhammad saw telah dikatakan pula kepada rasul-rasul sebelumnya, sebagaimana firman Allah: Apa yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu tidak lain adalah apa yang telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelummu. (Fussilat/41: 43)

Begitu pula kalau dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw tukang sihir, atau gila oleh kaumnya, itu pun karena rasul-rasul sebelumnya telah dituduh seperti itu juga oleh kaumnya, firman Allah: Demikianlah setiap kali seorang rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu pesihir atau orang gila.” (adh-dzariyat/51: 52).

Tafsir Quraish Shihab: Mereka beranggapan demikian. Padahal, apabila salah seorang di antara mereka mendapat kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam pekat karena merasa sangat sedih dengan kelahiran itu.

Surah Az-Zukhruf Ayat 24
قَٰلَ أَوَلَوۡ جِئۡتُكُم بِأَهۡدَىٰ مِمَّا وَجَدتُّمۡ عَلَيۡهِ ءَابَآءَكُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ

Terjemahan: “(Rasul itu) berkata: “Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.

Tafsir Jalalain: قَٰلَ (Rasul itu berkata) kepada mereka, أَوَلَوۡ (“Apakah) kalian akan mengikutinya juga جِئۡتُكُم بِأَهۡدَىٰ مِمَّا وَجَدتُّمۡ عَلَيۡهِ ءَابَآءَكُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ (sekalipun aku membawa untuk kalian agama yang lebih nyata memberi petunjuk daripada apa yang kalian dapati bapak-bapak kalian menganutnya?” Mereka menjawab,

“Sesungguhnya kami terhadap agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya) yaitu yang disampaikan oleh kamu dan oleh rasul-rasul yang sebelum kamu كَٰفِرُونَ (adalah orang-orang yang ingkar”) maka Allah berfirman seraya mengancam mereka melalui firman selanjutnya:.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman: قَٰلَ (“Katakanlah”) hai Muhammad kepada orang-orang musyrik itu: أَوَلَوۡ جِئۡتُكُم بِأَهۡدَىٰ مِمَّا وَجَدتُّمۡ عَلَيۡهِ ءَابَآءَكُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ (“Apakah [kamu akan mengikuti juga] sekalipun aku membawa untukmu [agama] yang lebih [nyata] memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya? Mereka menjawab:

Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya.”) yaitu seandainya mereka mengetahui dan meyakini kebenaran apa yang engkau sampaikan kepada mereka, niscaya mereka tidak akan mematuhi hal tersebut, disebabkan keburukan tujuan mereka dan kesombongan mereka terhadap kebenaran dan penganutnya.

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad menghimbau kaumnya dengan ucapan, “Apakah kamu masih tetap mengikuti jejak nenek moyang kamu, sekalipun aku membawa untukmu suatu agama yang nyata dan lebih baik daripada apa yang telah dianut oleh nenek moyangmu itu?”

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 24-26; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Kaumnya menjawab dengan sombong, bahwa mereka akan tetap mengikuti jejak nenek moyang mereka dan tidak akan mengikuti agama yang dibawanya, yakni agama yang ditugaskan kepadanya untuk menyampaikannya, dan mereka tetap akan mengingkarinya, sebagaimana firman Allah: Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.” (al-A’raf/7: 76).

Tafsir Quraish Shihab: Pemberi peringatan itu berkata, “Apakah kalian tetap akan mengikuti jejak nenek moyang kalian, meskipun aku membawa ajaran yang lebih memasukkan kalian ke dalam petunjuk daripada kepercayaan yang kalian anut dari nenek moyang kalian itu?” Seraya menganggap bohong rasul itu dengan ajaran yang dibawanya, mereka menjawab, “Kami benar-benar mengingkari misi yang kalian bawa.”

Surah Az-Zukhruf Ayat 25
فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ

Terjemahan: “Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.

Tafsir Jalalain: فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ (Maka Kami binasakan mereka) orang-orang yang mendustakan rasul-rasul sebelum kamu itu فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ (maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu).

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ (“Maka Kami binasakan mereka.”) yaitu di antara umat-umat yang mendustakan itu dengan berbagai macam siksaan, sebagaimana dirinci oleh Allah dalam kisah-kisah mereka, فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ (“Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”) yaitu bagaimana mereka musnah dan binasa, serta bagaimana Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman.

Tasir Kemenag: Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tetap membangkang dan senantiasa mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka dan mengingkari ketuhanan Allah, akan dibinasakan sebagai akibat dari perbuatan mereka yang selalu mendustakan ayat-ayat Allah; kiranya hal itu dapat disaksikan dan menjadi iktibar sesuai dengan firman-Nya: Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (an-Nahl/16: 36)

Tafsir Quraish Shihab: Kami pun kemdian menghukum orang-orang yang mendustakan para rasul dengan hukuman yang berat di dunia. Maka perhatikanlah, wahai orang yang dapat merenungkan, betapa nasib orang-orang pendusta itu dapat menjadi contoh yang unik dan nasihat yang mengena bagi kalian.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Az-Zukhruf Ayat 21-25 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S