Surah Hud Ayat 69-73; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Hud Ayat 69-73

Pecihitam.org – Kandungan Surah Hud Ayat 69-73 ini menceritakan kisah Nabi Ibrahim as dan para malaikat yang dulu pernah diturunkan oleh Allah kepada kaum Nabi Luth. Yaitu adanya berita gembira bahwa Allah SWT akan menganugrahinya seorang anak di usianya yang sudah tua, dan juga kabar mengenai kehancuran yang dijanjikan Allah kaum Luth yang sesat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Hud Ayat 69-73

Surah Hud Ayat 69
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ

Terjemahan: Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat”. Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.

Tafsir Jalalain: وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ (Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membaca kabar gembira) yaitu akan diberi anak bernama Ishak dan menyusul Yakub anak Ishak sesudah itu.

قَالُوا سَلَامًا (mereka mengucapkan, “Selamat.”) lafal سَلَامًا menjadi mashdar قَالَ سَلَامٌ (Ibrahim menjawab, “Selamatlah.”) atas kalian فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ (Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) daging panggang anak sapi.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya Kami telah mengutus malaikat kepada Ibrâhîm untuk memberikan kabar gembira kepadanya dan istrinya tentang kelahiran seorang anak.

Mereka memberikan hormat kepadanya dengan ucapan salam. Ibrâhîm menjawab penghormatan mereka dengan salam pula. Ia lalu cepat menyajikan jamuan berupa daging anak sapi yang dipanggang untuk dimakan.

Surah Hud Ayat 70
فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ

Terjemahan: Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth”.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 114-115; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Jalalain: فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka) merasa heran dengan kelakuan mereka itu وَأَوْجَسَ (dan mulai timbul) memendam rasa di dalam hati مِنْهُمْ خِيفَةً (rasa takut terhadap mereka) ketakutan.

قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ (Malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-malaikat yang diutus kepada kaum Luth.”) untuk membinasakan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Ketika melihat tangan mereka tidak menyentuh jamuan itu sedikit pun, seperti tamu-tamu pada umumnya, Ibrahim merasa bahwa mereka bukan tamu, tetapi malaikat.

Ia menyembunyikan rasa takut kalau-kalau kedatangan mereka itu karena sesuatu yang dianggap salah oleh Allah atau untuk menyiksa kaumnya. Para malaikat itu berkata, setelah mengetahui rasa takut dalam diri Ibrahim, “Sesungguhnya kami diutus untuk membinasakan kaum Luth.”

Surah Hud Ayat 71
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ

Terjemahan: Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub.

Tafsir Jalalain: وَامْرَأَتُهُ (Dan istrinya) yakni istri Nabi Ibrahim, yaitu Siti Sarah قَائِمَةٌ (berdiri) melayani mereka فَضَحِكَتْ (lalu dia tersenyum) merasa gembira dengan akan dibinasakannya kaum Luth

فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan menyusul sesudah) إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ (Ishak Yakub) yaitu anak Nabi Ishak yang sempat melihat Nabi Ibrahim.

Tafsir Quraish Shihab: Saat itu istrinya berdiri ikut mendengarkan pembicaraan mereka di sebuah tempat tak jauh dari mereka. Ia kemudian tersenyum karena gembira mendengar Luth, kemenakan suaminya, akan selamat.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 49; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Melalui malaikat, Kami sampaikan kabar gembira bahwa ia, dari suaminya, akan melahirkan seorang putra yang bernama Ishâq. Anak itu nantinya akan hidup. Setelah itu, dari Ishaq, dia akan memperoleh seorang cucu yang bernama Ya’qub.

Surah Hud Ayat 72
قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ

Terjemahan: Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh”.

Tafsir Jalalain: قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ (Istrinya berkata, “Sungguh mengherankan) lafal وَيْلَتَىٰ ini merupakan kalimat yang biasa diucapkan di kala seseorang melihat perkara yang besar. Huruf ya yang ada padanya merupakan pergantian dari huruf alif

أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ (apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua) aku berumur sembilan puluh sembilan tahun وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا (dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula) Nabi Ibrahim pada saat itu berumur seratus atau seratus dua puluh tahun.

Lafal شَيْخًا dinashabkan karena menjadi hal, sedangkan amilnya adalah isim isyarah yaitu lafal haadzaa tadi. إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ (Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang aneh”) kedua pasangan yang sama-sama telah tua dapat mempunyai anak.

Tafsir Quraish Shihab: Istri Ibrahim berteriak heran, “Aneh! Mungkinkah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua dan suamiku kalian lihat juga sudah tua, sehingga tidak akan mungkin punya anak?

Demi Allah, sungguh luar biasa apa yang aku dengar ini! Sebab bagaimana mungkin dua orang yang sudah tua seperti aku dan suamiku dapat menghasilkan anak?”

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 72-75; Seri Tadabbur Al Qur'an

Surah Hud Ayat 73
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Terjemahan: Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.

Tafsir Jalalain: قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ (Para malaikat itu berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang perintah Allah) yakni kekuasaan-Nya رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ (itu adalah rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kalian) hai أَهْلَ الْبَيْتِ (ahlul bait) keluarga Nabi Ibrahim. إِنَّهُ حَمِيدٌ (Sesungguhnya Allah Maha Terpuji) sangat terpuji مَجِيدٌ (lagi Maha Pemurah”) Maha Pengasih.

Tafsir Quraish Shihab: Malaikat berkata kepadanya, “Apakah kamu merasa heran akan mendapatkan anak meskipun kalian berdua telah berusia tua, padahal itu semua terjadi atas perintah Allah yang tidak dapat dihalangai oleh sesuatu apapun?

Itulah rahmat dan nikmat Allah yang diberikan kepada kalian, sanak keluarga Nabi. Bukanlah suatu hal yang aneh jika Allah memberikan kepada kalian sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada orang lain. Dialah yang melakukan segala sesuatu yang patut dipuji. Dia Mahaagung, serta banyak memberikan kebaikan, kemuliaan dan karunia.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Hud Ayat 69-73 berdasarkan Tafsir Jalalain dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S