Surah Luqman Ayat 22-24; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Luqman Ayat 22-24

Pecihitam.org – Kandungan Surah Luqman Ayat 22-24 ini, menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah Allah, tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan semua perbuatan maksiat dan mungkar, berarti telah berpegang pada buhul tali yang kukuh.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bagi orang-orang kafir mereka hanya diberi kesenangan hidup yang sebentar dan bersifat sementara. Selama waktu yang sedikit itu, mereka dapat mempergunakan nikmat-nikmat yang disediakan Allah dan mengecap kesenangan hidup. Akan tetapi, kesenangan sementara itu tidak ada artinya sama sekali jika dibandingkan dengan kesenangan ukhrawi.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Luqman Ayat 22-24

Surah Luqman Ayat 22
وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

Terjemahan: “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.

Tafsir Jalalain: وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ (Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah) yakni mau menaati-Nya (sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan) mengesakan-Nya وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ (maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh) yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan akan putus.

وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ (Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan) maksudnya segala urusan itu akan kembali kepada-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman mengabarkan tentang orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah, yaitu mengikhlaskan amalnya dan tunduk kepada perintah-Nya serta mengikuti syariat-Nya. untuk itu Dia berfirman:

وَهُوَ مُحْسِنٌ (“Sedang ia orang yang berbuat kebaikan.”) di dalam amalnya dengan mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhkan apa yang dilarang-Nya. فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى (“Maka seungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.”) yaitu dia telah mendapatkan janji yang kuat dari Allah bahwa Dia tidak akan menyiksanya. وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ.( dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.)

Baca Juga:  Surah Luqman Ayat 25-26; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah Allah, tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan semua perbuatan maksiat dan mungkar, berarti telah berpegang pada buhul tali yang kukuh.

Maksud perkataan “ihsan” dalam Ayat ini ialah beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga merasakan seolah-olah berhadapan langsung dengan-Nya, sebagaimana yang diterangkan oleh hadis, bahwa Nabi saw ditanya Jibril: Terangkanlah kepadaku tentang ihsan, Nabi saw menjawab, “Bahwa engkau menyembah Allah, seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat engkau.” (RiwAyat Muslim dari ‘Umar)

Allah mengibaratkan orang yang melakukan “ihsan” yang benar-benar beriman kepada-Nya, taat melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menghentikan larangan-larangan-Nya adalah sebagai pendaki gunung, yang menggunakan tali yang dibundelkan pada tempat berpegang. Ia tidak usah khawatir karena ia menggunakan tali dengan buhul-buhul yang kuat dan kukuh tempat berpegang. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun dalam hatinya akan jatuh.

Pada akhir Ayat ini diterangkan bahwa semua makhluk kembali kepada Allah saja. Oleh karena itu, hanya Dialah yang memberikan penghargaan yang baik kepada orang yang bertawakal dengan memberikan pembalasan yang baik pula.

Tafsir Quraish Shihab: Barangsiapa yang menghadap kepada Allah dengan hati dan wajahnya, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, serta selalu berbuat baik dalam setiap perbuatannya, maka sebenarnya dia telah berpegang pada tali terkuat yang akan mengantarkannya kepada keridaan Allah. Dan kepada-Nyalah tempat kembali segala urusan.

Surah Luqman Ayat 23
وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحْزُنكَ كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Terjemahan: “Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Tafsir Jalalain: وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحْزُنكَ (Dan barang siapa yang kafir maka janganlah membuatmu sedih) hai Muhammad كُفْرُهُ (kekafirannya itu) janganlah kamu menghiraukannya. إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (Hanya kepada Kami lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) yakni apa yang terkandung di dalamnya, maka Dia akan membalasnya kelak.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 28-30; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحْزُنكَ كُفْرُهُ (“dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. Dan barangsiapa kafir, maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu.”) yaitu, janganlah engkau bersedih terhadap mereka hai Muhammad, karena kekufuran mereka kepada Allah dan risalah yang engkau bawa kepada mereka, ketetapan Allah akan terlaksana pada mereka dan hanya kepada Allah tempat mereka kembali.

Lalu Dia memberitahukan berbagai amal yang mereka kerjakan, yaitu dengan membalasnya kepada mereka. إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (“Sesungguhnya Allah Mahamengetahui segala isi hati.”)

Tafsir Kemenag: Ayat ini merupakan hiburan kepada Nabi saw dan para sahabat yang merasa sedih oleh sikap dan tingkah laku orang-orang musyrik kepada mereka. Seakan-akan Allah mengatakan, “Hai Nabi, janganlah engkau bersedih hati lantaran kekafiran mereka. Sebab, tugasmu hanya menyampaikan agama-Ku kepada mereka, bukan untuk menjadikan mereka beriman.

Mereka semua akan kembali kepada-Ku pada hari Kiamat, lalu dikabarkan kepada mereka segala yang pernah mereka perbuat selama hidup di dunia. Aku akan mengadakan penilaian yang adil terhadapnya karena Aku mengetahui semua yang terkandung di dalam hati mereka.”.

Tafsir Quraish Shihab: Dan barangsiapa yang tidak menjadikan dirinya hanya untuk Allah semata, maka jangan sampai kedurhakaan dan keberpalingan mereka itu menyedihkanmu. Hanya kepada Kami semata tempat kembali mereka pada hari kiamat. Lalu Kami akan menunjukkan perbuatan-perbuatan mereka, karena ilmu Kami meliputi apa yang ada di dalam jiwa. lebih-lebih lagi perbuatan-perbuatan mereka yang lahir.

Surah Luqman Ayat 24
نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ

Terjemahan: “Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.

Tafsir Jalalain: نُمَتِّعُهُمْ (Kami berikan mereka bersenang-senang) di dunia قَلِيلً (sebentar) hanya selama mereka hidup di dalamnya ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ (kemudian Kami paksa mereka) di akhirat إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ (masuk ke dalam siksa yang keras) yaitu siksaan neraka yang mereka tidak menemui jalan keselamatan darinya.

Baca Juga:  Surah Luqman Ayat 12; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: maka tidak ada sesuatu yang tersembunyi sedikitpun dari-Nya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا (“Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar.”) di dunia, ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ (“kemudian Kami paksa mereka.”) yaitu Kami giring mereka, إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ (“[Masuk] ke dalam siksa yang keras.”) yaitu mengerikan, berat dan sulit bagi jiwa.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan kepada orang-orang kafir bahwa mereka hanya diberi kesenangan hidup yang sebentar dan bersifat sementara. Selama waktu yang sedikit itu, mereka dapat mempergunakan nikmat-nikmat yang disediakan Allah dan mengecap kesenangan hidup. Akan tetapi, kesenangan sementara itu tidak ada artinya sama sekali jika dibandingkan dengan kesenangan ukhrawi.

Kesenangan sementara itu akan hilang, seakan-akan tidak pernah mereka alami, di saat mereka menemui azab yang pedih di alam neraka nanti. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah yang lain: Katakanlah,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.” (Bagi mereka) kesenangan (sesaat) ketika di dunia, selanjutnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka azab yang berat, karena kekafiran mereka. (Yunus/10: 69-70)

Tafsir Quraish Shihab: Kami akan memberikan kenikmatan kepada mereka dalam waktu yang tidak lama di dunia. Kemudian mereka Kami paksa untuk masuk ke dalam neraka yang keras dan tak tertahankan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Luqman Ayat 22-24 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsirdan Tafsir Kemenag serta Tafsir al-miisbah. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S