Surah Maryam Ayat 81-84; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Maryam ayat 81-84

Pecihitam.org – Kandungan Surah Maryam Ayat 81-84 ini, Allah swt menceritakan percakapan di antara para pemuda itu. Mereka mengatakan bahwa kaumnya yang berada di bawah kekuasaan Decyanus, meskipun lebih tua dan memiliki banyak pengalaman, namun menyekutukan Tuhan tanpa mempergunakan akal pikiran.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kemudian menjelaskan bahwa percakapan di antara mereka terus berlanjut, sebagian dari mereka berkata kepada yang lain, “Bilamana kamu menjauhkan diri dari kaum dan kampung halamanmu lahir dan batin, menolak untuk mengikuti adat-istiadat mereka, dan tidak mau menyembah selain Allah, sehingga menimbulkan kemarahan mereka terhadap kamu, maka seharusnya kamu mencari tempat berlindung seperti gua.”

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Maryam Ayat 81-84

Surah Maryam Ayat 81
وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِّيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا

Terjemahan: Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka,

Tafsir Jalalain: وَاتَّخَذُو (Dan mereka telah mengambil) orang-orang kafir Mekah مِن دُونِ اللَّهِ (selain dari Allah) yakni berhala-berhala آلِهَةً (sebagai tuhan-tuhan) yang mereka sembah لِّيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا (agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka) maksudnya memberikan syafaat kepada mereka di hadapan Allah supaya mereka jangan diazab oleh-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah mengabarkan tentang orang-orang kafir yang musyrik kepada Rabb mereka bahwa mereka menjadikan ilah-ilah selain Allah agar ilah-ilah itu menjadi pelindung bagi mereka, di mana mereka mengharapkan kemuliaan dan pertolongan. Kemudian, Dia mengabarkan bahwa hakekatnya tidak seperti apa yang mereka perkirakan dan tidak sebagaimana yang mereka inginkan.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa maksud dan tujuan dari orang-orang musyrik menyembah berhala dan sembahan-sembahan lainnya, ialah agar berhala-berhala dan sembahansembahan itu dapat menolong mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Mereka mempersembahkan berbagai macam barang dan uang kepada berhala-berhala itu dengan harapan agar berhala-berhala itu dapat mengabulkan permintaan mereka, diberi restu dan diberkahi dalam kehidupan, usaha dan pekerjaan, dan agar mereka tetap berbahagia mulia dan terhormat.

Di kalangan mereka seakan-akan berhala itulah yang paling berkuasa, berhak melimpahkan rahmat dan nikmat, berhak menimpakan siksa dan kesengsaraan. Di akhirat nanti (menurut paham mereka) berhala-berhala itu akan dapat memintakan syafaat bagi mereka dan akan menolong mereka bila mereka menghadapi kesulitan atau mengalami penderitaan.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 16; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Maryam Ayat 82
كَلَّا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا

Terjemahan: sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.

Tafsir jalalain: كَلَّا (Sekali-kali tidak) tiada sesuatu pun yang dapat mencegah azab mereka. سَيَكْفُرُونَ (Kelak mereka itu akan mengingkari) yakni tuhan-tuhan sembahan mereka itu بِعِبَادَتِهِمْ (penyembahan mereka) artinya mereka akan mengingkari penyembahan orang-orang yang mempertuhankan mereka, sebagaimana dijelaskan pula oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, “Mereka sekali-kali tidak menyembah Kami…” (Q.S. Al-Qashash, 63).

وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا (dan tuhan-tuhan itu akan menjadi musuh bagi mereka) yakni berhala-berhala itu justru akan menjadi musuh orang-orang yang menyembahnya kelak di akhirat.

Tafsir ibnu katsir: Dia berfirman: كَلَّا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ (“Sekali-kali tidak. Kelak mereka [sembahan-sembahan] itu akan mengingkari penyembahan terhadapnya”) yaitu pada hari Kiamat. وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا (“Dan mereka itu akan menjadi musuh,”) yaitu berbeda dengan apa yang mereka sangka.

Adh-Dhahhak berkata, “Dan mereka itu akan menjadi dliddan, yaitu musuh.” Ibnu Zaid berkata: “Adh-dlidd adalah pujian. `Ikrimah berkata: “Adh-dlidd adalah penyesalan.”

Tafsir Kemenag: Ayat ini menolak paham yang salah itu terutama mengenai kemampuan berhala itu memberi pertolongan di akhirat. Berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu sekali-kali tidak akan dapat menolong mereka bahkan mereka akan mengingkari di hadapan Allah bahwa mereka disembah oleh orang-orang musyrik itu sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

Dan apabila orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain Engkau.” Lalu sekutu mereka menyatakan kepada mereka, “Kamu benar-benar pendusta.” (an-Nahl/16: 86)

Dan firman-Nya: (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus. Dan orang-orang yang mengikuti berkata,

“Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka. (al-Baqarah/2: 166-167).

Baca Juga:  Surah Maryam Ayat 54-55; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Maryam Ayat 83
أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا

Terjemahan: Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?

Tafsir jalalain: َلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ (Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu) yakni pengaruh mereka عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا (kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka) untuk menggerakkan mereka melakukan perbuatan-perbuatan maksiat (dengan sungguh-sungguh).

Tafsir ibnu katsir: Firman-Nya: أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا (“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka membuat maksiat dengan sungguh-sungguh?”)

Ali bin Abi Thalhah berkata dari IbnuAbbas, bahwa artinya adalah menipu mereka dengan tipuan. Al-Aufi berkata dari IbnuAbbas, artinya syaitan mendorong orang-orang kafir untuk memusuhi Muhammad dan para Sahabatnya. As-Suddi berkata: “Syaitan menyesatkan mereka sesesat-sesatnya.”

Tafsir Kemnag: Pada ayat ini Allah memperingatkan Nabi Muhammad bahwa Dia telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan itu termasuk orang-orang kafir Mekah sehingga Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka.

Hal ini dijelaskan Allah sebagai penawar hati Nabi Muhammad yang berduka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

Surah Maryam Ayat 84
فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا

Terjemahan: maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.

Tafsir jalalain: فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ (Maka janganlah kamu tergesa-gesa terhadap mereka) untuk mendatangkan azab buat mereka ِإِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ (karena sesungguhnya Kami hanya menghitung untuk mereka) hari-hari atau nafas-nafas mereka عَدًّا (dengan perhitungan yang teliti) hingga tiba saatnya azab mereka.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 1-3; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا (“Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.”)

Yaitu, janganlah engkau tergesa-gesa ya Muhammad, terhadap mereka dengan menjatuhkan adzab kepada mereka; إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا (“Karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya [hari siksaan untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.”) Yaitu, Kami hanya menunda mereka untuk batas waktu yang ditentukan dan ditetapkan, dan mereka tidak mustahil akan menuju adzab dan siksaan Allah.

As-Suddi berkata, yaitu bertahun-tahun, berbulan-bulan, berhari-hari dan berjam-jam. Ali bin Abi Thalhah berkata dari IbnuAbbas: innamaa na’uddu laHum ‘addan (“Karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya [hari siksaan] untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.”) Kami menghitung nafas-nafas mereka di dunia.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah melarang Nabi Muhammad merasa sedih dan marah kepada orang kafir dan meminta supaya azab kepada mereka disegerakan karena saat untuk menimpakan azab itu sudah dekat, hanya tinggal menghitung-hitung harinya saja.

Di dunia mereka akan menerima balasan dengan kekalahan mereka dalam Perang Badar dan di akhirat walaupun dalam pikiran kita masih jauh tetapi bagi Allah hari itu adalah dekat. Karena satu hari di akhirat dalam perhitungan Allah bukanlah 24 jam seperti perhitungan kita, mungkin seribu tahun atau mungkin lebih, sebagai tersebut dalam firman-Nya:

Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.(al-hajj/22: 47).

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Maryam Ayat 81-84 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S