Surah Sad Ayat 49-54; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Sad Ayat 49-54

Pecihitam.org – Kandungan Surah Sad Ayat 49-54 ini, menjelaskan karunia Allah tidak hanya diberikan untuk para nabi, tetapi keberuntungan juga dirasakan oleh semua orang yang bertakwa. Di hari kiamat, Tuhan akan menggantikan kesulitan yang mereka alami selama hidup di dunia dan membalas amal baik mereka. Jika selama hidupnya harus meninggalkan sebagian dari kelezatan duniawi demi menjaga takwanya, Dia akan memberikan kepada mereka kenikmatan yang terlezat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah telah menyediakan bidadari yang cantik dan suci untuk penghuni surga. Mereka hanya fokus pada pasangannya dan memiliki usia yang sama dengan pasangannya. Di hari hisab, semua orang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan hanya orang-orang yang bertakwa yang akan memperoleh nikmat surgawi.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Sad Ayat 49-54

Surah Sad Ayat 49
هَٰذَا ذِكۡرٌ وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ لَحُسۡنَ مَـَٔابٍ

Terjemahan: Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik,

Tafsir Jalalain: هَٰذَا ذِكۡرٌ (Ini adalah kehormatan) bagi mereka, yaitu mendapat pujian yang baik di sini. وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ (Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa) antara lain adalah termasuk mereka لَحُسۡنَ مَـَٔابٍ (benar-benar disediakan tempat kembali yang baik) nanti di akhirat.

Tafsir Ibnu Katsir: هَٰذَا ذِكْرٌ (“Ini adalah kehormatan.”) maksudnya ini adalah keputusan yang mengandung peringatan bagi orang yang ingat. As-Suddi berkata: “Yaitu, al-Qur’an al-Adhim.” Allah memberitahukan tentang hamba-hamba-Nya yang beriman lagi berbahagia, bahwa di negeri akhirat mereka akan memperoleh husnu ma-aab, yaitu tempat kembali yang baik.

Tafsir Kemenag: Allah menjelaskan bahwa ayat-ayat yang menceritakan kemuliaan para nabi dan kebahagiaan mereka di akhirat adalah kehormatan bagi mereka untuk selalu diingat oleh manusia. Di samping memperoleh kemuliaan di dunia, mereka pun disediakan tempat kembali yang baik di akhirat.

Pada ayat ini, para nabi dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang yang takwa, agar orang-orang yang memperhatikan seruan Rasulullah pada saat mendengar firman Allah ini menjadi sadar bahwa apabila mereka mau mencontoh dan meneladani perjuangan para rasul itu, tentu mereka juga akan memperoleh kehormatan di dunia dan kebaikan di akhirat. Demikian pula orang-orang yang mau melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya, tentu akan memperoleh nasib yang sama.

Tafsir Quraish Shihab: Berita sebagian nabi yang Kami ceritakan kepadamu ini adalah peringatan bagi kamu dan kaummu. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dan tidak melanggar perintah Allah akan mendapatkan tempat kembali yang baik.

Surah Sad Ayat 50
جَنَّٰتِ عَدۡنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٰبُ

Terjemahan: (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,

Tafsir Jalalain: جَنَّٰتِ عَدۡنٍ (Yaitu surga Adn) menjadi Badal atau ‘Athaf Bayan bagi lafal Lahusna Ma-aab مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٰبُ (yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka) artinya, pintu-pintu surga itu terbuka lebar-lebar buat mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: جَنَّٰتِ عَدۡنٍ (“[yaitu] Surga ‘Adn.”) yaitu taman-taman tempat tinggal yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Alif dan lam di sini bermakna idhafah, dimana seakan-akan Dia berfirman: “Dibukakan untuk mereka pintu-pintunya.” Yaitu jika mereka mendatanginya maka dibukakan pintu-pintunya bagi mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 11-13; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan betapa nikmatnya tempat kembali yang disediakan kepada para rasul dan orang-orang yang bertakwa itu. Pintu surga ‘Adn selalu terbuka, dan keadaannya selalu menyenangkan, sebagai tanda bahwa segalanya telah dipersiapkan untuk menghormati hamba-hamba pilihan Allah yang akan menghuninya.

Kamar-kamarnya luas yang mengagumkan, pelayan-pelayannya yang indah dipandang mata, dan suasana lingkungannya yang mencengangkan. Semuanya dalam tata ciptaan yang memesonakan, yang belum pernah terlihat sebelumnya, belum pernah terngiang di telinga dan belum pernah terlintas dalam hati.

Di dalam surga itu keinginan mereka terpenuhi, dipan-dipan tempat mereka membaringkan diri, tersedia serba memuaskan, buah-buahan yang beraneka ragam, jenis rasa dan aromanya, serta minuman dengan segala macamnya, siap disuguhkan.

Sebenarnya kenikmatan yang terdapat dalam surga itu adalah puncak dari segala kenikmatan. Kenikmatan yang ada di surga itu diungkapkan dengan buah-buahan dan minuman sebagai kenikmatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Mekah pada waktu itu.

Kalau disebutkan buah-buahan yang beraneka ragam dan minuman yang bermacam jenisnya, sudah barang tentu selera mereka terangsang, dan timbullah keinginan mereka untuk menikmati. Di samping itu, mereka didampingi oleh bidadari-bidadari yang sangat sopan.

Masing-masing penghuni surga dilayani oleh perempuan-perempuan surga yang khusus untuknya, dan tidak memberikan pelayanannya kepada penghuni surga yang lain. Semua perempuan surga sama-sama cantiknya dan semuanya remaja.

Tafsir Quraish Shihab: Allah telah menyediakan surga ‘Adn yang pintu-pintunya selalu terbuka untuk mereka. Tak seorang pun dapat menghalangi mereka.

Surah Sad Ayat 51
مُتَّكِـِٔينَ فِيهَا يَدۡعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ

Terjemahan: di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.

Tafsir Jalalain: مُتَّكِـِٔينَ فِيهَا (Di dalamnya mereka bertelekan) di atas dipan-dipan يَدۡعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ (sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.).

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: مُتَّكِـِٔينَ فِيهَا (“Di dalamnya mereka bertelekan.”) yakni mereka bersandar di atas dipan-dipan di bawah kubah. يَدۡعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ (“Sambil meminta buah-buahan yang banyak di surga itu.”) yaitu kapan saja mereka meminta, mereka akan mendapatkan dan akan datang sebagaimana yang mereka inginkan. وَشَرَابٍ (“dan minuman”) yaitu dari macam apa saja yang mereka inginkan, maka para pelayan akan menyediakannya untuk mereka.

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan betapa nikmatnya tempat kembali yang disediakan kepada para rasul dan orang-orang yang bertakwa itu. Pintu surga ‘Adn selalu terbuka, dan keadaannya selalu menyenangkan, sebagai tanda bahwa segalanya telah dipersiapkan untuk menghormati hamba-hamba pilihan Allah yang akan menghuninya.

Kamar-kamarnya luas yang mengagumkan, pelayan-pelayannya yang indah dipandang mata, dan suasana lingkungannya yang mencengangkan. Semuanya dalam tata ciptaan yang memesonakan, yang belum pernah terlihat sebelumnya, belum pernah terngiang di telinga dan belum pernah terlintas dalam hati.

Di dalam surga itu keinginan mereka terpenuhi, dipan-dipan tempat mereka membaringkan diri, tersedia serba memuaskan, buah-buahan yang beraneka ragam, jenis rasa dan aromanya, serta minuman dengan segala macamnya, siap disuguhkan.

Baca Juga:  Surah At-Takwir Ayat 15-29; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sebenarnya kenikmatan yang terdapat dalam surga itu adalah puncak dari segala kenikmatan. Kenikmatan yang ada di surga itu diungkapkan dengan buah-buahan dan minuman sebagai kenikmatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Mekah pada waktu itu.

Kalau disebutkan buah-buahan yang beraneka ragam dan minuman yang bermacam jenisnya, sudah barang tentu selera mereka terangsang, dan timbullah keinginan mereka untuk menikmati. Di samping itu, mereka didampingi oleh bidadari-bidadari yang sangat sopan.

Masing-masing penghuni surga dilayani oleh perempuan-perempuan surga yang khusus untuknya, dan tidak memberikan pelayanannya kepada penghuni surga yang lain. Semua perempuan surga sama-sama cantiknya dan semuanya remaja.

Tafsir Quraish Shihab: Di sana mereka duduk bersandar di atas ranjang dan dipan seperti layaknya hartawan. Di dalamnya, mereka bersenang-senang dengan selalu meminta buah-buahan dan minuman yang banyak.

Surah Sad Ayat 52
وَعِندَهُمۡ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ أَتۡرَابٌ

Terjemahan: Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.

Tafsir Jalalain: وَعِندَهُمۡ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ (Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya) yakni mereka hanya memandang kepada suaminya dan menundukkan pandangan mata dari yang lainnya أَتۡرَابٌ (dan sebaya umurnya) umur mereka sebaya, yaitu sekitar tiga puluh tiga tahunan. Lafal Atraabun adalah bentuk jamak dari lafal Turbun.

Tafsir Ibnu Katsir: وَعِندَهُمۡ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ (“Dan di sisi mereka [ada bidadari-bidadari] yang tidak liar pandangannya.”) yakni terhadap selain suami mereka, maka mereka tidak berpaling kepada selain suami mereka. أَتۡرَابٌ (“Sebaya umurnya.”) yaitu sebaya dalam usia dan umur.”)

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan betapa nikmatnya tempat kembali yang disediakan kepada para rasul dan orang-orang yang bertakwa itu. Pintu surga ‘Adn selalu terbuka, dan keadaannya selalu menyenangkan, sebagai tanda bahwa segalanya telah dipersiapkan untuk menghormati hamba-hamba pilihan Allah yang akan menghuninya.

Kamar-kamarnya luas yang mengagumkan, pelayan-pelayannya yang indah dipandang mata, dan suasana lingkungannya yang mencengangkan. Semuanya dalam tata ciptaan yang memesonakan, yang belum pernah terlihat sebelumnya, belum pernah terngiang di telinga dan belum pernah terlintas dalam hati.

Di dalam surga itu keinginan mereka terpenuhi, dipan-dipan tempat mereka membaringkan diri, tersedia serba memuaskan, buah-buahan yang beraneka ragam, jenis rasa dan aromanya, serta minuman dengan segala macamnya, siap disuguhkan.

Sebenarnya kenikmatan yang terdapat dalam surga itu adalah puncak dari segala kenikmatan. Kenikmatan yang ada di surga itu diungkapkan dengan buah-buahan dan minuman sebagai kenikmatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Mekah pada waktu itu.

Kalau disebutkan buah-buahan yang beraneka ragam dan minuman yang bermacam jenisnya, sudah barang tentu selera mereka terangsang, dan timbullah keinginan mereka untuk menikmati. Di samping itu, mereka didampingi oleh bidadari-bidadari yang sangat sopan.

Masing-masing penghuni surga dilayani oleh perempuan-perempuan surga yang khusus untuknya, dan tidak memberikan pelayanannya kepada penghuni surga yang lain. Semua perempuan surga sama-sama cantiknya dan semuanya remaja.

Tafsir Quraish Shihab: Di dalam surga, mereka akan memiliki istri-istri yang pandangannya hanya tertuju kepada suaminya saja. Mereka semua seusia sehingga dapat lebih mudah menemukan keserasian.

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 71-73; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Sad Ayat 53
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوۡمِ ٱلۡحِسَابِ

Terjemahan: Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.

Tafsir Jalalain: هَٰذَا (Inilah) hal-hal yang telah disebutkan itu مَا تُوعَدُونَ (apa yang dijanjikan kepada kalian) dapat dibaca Yuu’aduuna atau Tuu’aduuna, kalau dibaca Tuu’aduna berarti Iltifat لِيَوۡمِ ٱلۡحِسَابِ (pada hari berhisab) pada saat hari berhisab.

Tafsir Ibnu Katsir: هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوۡمِ ٱلۡحِسَابِ (“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.”) maksudnya, sifat surga yang telah Kami sebutkan ini adalah sesuatu yang telah dijanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa, dimana mereka akan mengarah kesana setelah dikumpulkan dan dibangkitkan dari kubur serta selamat dari api neraka. kemudian Allah memberitahukan bahwa surga tidak akan lenyap, hilang, berakhir dan berhenti.

Tafsir Kemenag: Allah menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti datang setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili di Padang Mahsyar. Allah menegaskan bahwa nikmat yang ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang abadi.

Tafsir Quraish Shihab: Nikmat seperti inilah yang dijanjikan untuk kalian pada hari kiamat.

Surah Sad Ayat 54
إِنَّ هَٰذَا لَرِزۡقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ

Terjemahan: Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya.

Tafsir Jalalain: إِنَّ هَٰذَا لَرِزۡقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ (Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya) yang tak putus-putusnya; jumlah ayat ini menjadi Haal dari lafal Larizqunaa, atau sebagai Khabar kedua dari Inna, artinya selama-lamanya.

Tafsir Ibnu Katsir: Maka Allah berfirman: إِنَّ هَٰذَا لَرِزۡقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ (“Sesungguhnya ini adalah benar-benar rizky dari Kami yang tiada habis-habisnya.”) seperti firman Allah: maa ‘indakum yanfadu wa maa ‘indallaaHi baaq (“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.”)(an-Nahl: 96)

Tafsir Kemenag: Allah menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti datang setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili di Padang Mahsyar. Allah menegaskan bahwa nikmat yang ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang abadi.

Tafsir Quraish Shihab: Sungguh, ini benar-benar karunia Kami yang tidak ada habisnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Sad ayat 49-54 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S