Surah Yunus Ayat 20; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 20

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 20 ini menceritakan tentang mukjizat Nabi Muhammad Saw sama dengan para nabi lainnya. Dimana orang-orang Musyrik tidak mampu mendatangkan suatu ayat pun yang sama dengan al-Quran, namun mereka selalu mencari-cari alasan dan mengusulkan agar bisa melihat mukjizat dan meminta kepada Nabi Saw agar beliau mengeluarkan mukjizat yang mereka inginkan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 20

وَيَقُولُونَ لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ ۖ فَقُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّهِ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Mepada tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mukjizat) dari Tuhannya?” Maka katakanlah: “Sesungguhnya yang ghaib itu kepunyaan Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang manunggu.

Tafsir Jalalain: وَيَقُولُونَ (Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah لَوْلَا (“Mengapa tidak) kenapa tidak أُنْزِلَ عَلَيْهِ (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada Nabi Muhammad saw. آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ (suatu keterangan dari Rabbnya?”) sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat tongkat dan mukjizat tangan

فَقُلْ (Maka katakanlah,) kepada mereka إِنَّمَا الْغَيْبُ (“Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba Allah لِلَّهِ (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah.

Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan فَانْتَظِرُوا (sebab itu tunggu sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ (sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.”)

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 2-4; Seri Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Maksudnya, mereka (orang-orang kafir) pendusta dan pembangkang berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu tanda dari Rabbnya?”

Yang mereka maksudkan adalah, sebagaimana Allah memberi kaum Tsamud seekor unta, atau agar Allah merubah gunung Shafa menjadi emas, atau Allah menghilangkan gunung Makkah dari mereka dan menjadikan kebun-kebun dan sungai-sungai di tempatnya dan hal lainnya, yang Allah mampu untuk menjadikannya. Akan tetapi Allah adalah Dzat yang Mahabijaksana dalam perbuatan-perbuatan-Nya dan perkataan-perkataan-Nya.

Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu.” (QS. Al-Israa’: 59)

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya sunnah-Ku dalam makhluk ciptaan-Ku adalah, bahwa Aku akan menuruti apa yang mereka minta, jika mereka mau beriman, kalau tidak maka Kami segerakan mereka dengan siksa.”

Oleh karena itu, ketika Rasulullah disuruh memilih antara memberi mereka apa yang mereka minta jika mereka mau beriman, dan jika tidak, mereka disiksa dan antara menangguhkan mereka, maka Rasulullah memilih menangguhkan mereka, sebagaimana beliau berlaku murah hati dan sabar terhadap mereka berkali-kali.

Maka dari itu Allah Ta’ala berfirman memberi petunjuk kepada Nabi-Nya untuk menjawab apa yang mereka pertanyakan; قُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّهِ (Maka katakanlah: Sesungguhnya sesuatu yang ghaib itu hanyalah kepunyaan Allah) Maksudnya, semua urusan adalah milik Allah dan Allah mengetahui akibat-akibat urusan itu.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 28-30; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ (Sebab itu tunggu [sajalah] olehmu, sesungguhnya aku bersamamu tennasuk orang-orang yang menunggu) Maksudnya, jika kalian tidak mau beriman kecuali jika kalian telah menyaksikan apa yang kalian minta, maka tunggulah hukum Allah mengenai diriku dan diri kalian.

Beginilah mereka, padahal mereka telah menyaksikan sebagian tanda-tanda kenabian beliau lebih besar dari apa yang mereka minta, ketika beliau menunjuk bulan di hadapan mereka, pada malam purnamanya, maka terbelahlah bulan itu menjadi dua, sebelah datang dari belakang gunung dan sebelah lagi datang dari depannya.

Ini adalah lebih besar dari tanda-tanda bumi lainnya yang telah mereka minta, dari apa yang mereka belum minta. Seandainya Allah mengetahui bahwa mereka meminta itu untuk petunjuk dan penguat keimanan, niscaya Allah mengabulkannya.

Akan tetapi Allah mengetahui bahwa sesungguhnya permintaan mereka itu hanyalah untuk menentang dan berkeras-kepala. Maka Allah biarkan mereka dalam hal yang membingungkan mereka dan Allah mengetahui, bahwa tidak akan beriman seorang pun mereka.

Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabb mu tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan.” (dan seterusnya). (QS. Yunus: 96-97)

Maka permintaan-permintaan seperti itu sedikit sekali akan dituruti, karena memang tidak ada faedahnya, sebab permintaan seperti itu hanya muncul atas kecongkakan dan kebencian mereka, karena mereka telah banyak melakukan kejahatan dan kerusakan.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 48; Seri Tadabbur Al Qur'an

Maka dari itu Allah berfirman: فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ (Sebab itu tunggu [sajalah] olehmu, sesungguhnya aku bersamamu tennasuk orang-orang yang menunggu)

Tafsir Quraish Shihab: Dan orang-orang musyrik itu berkata, “Mengapa tidak diturunkan mukjizat dari sisi Allah kepada Muhammad selain al-Qur’ân, yang dapat memuaskan kami akan kebenaran ajaran yang dibawanya?”

Maka katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, “Sesungguhnya turunnya ayat adalah sesuatu yang bersifat gaib. Tidak ada yang mengetahui hal yang gaib itu kecuali Allah. Apabila al-Qur’ân tidak dapat memuaskan kalian, maka tunggulah keputusan Allah antara aku dan kalian tentang apa yang kalian durhakai. Sesungguhnya bersama kalian, aku termasuk orang-orang yang menunggu.”

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 20 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S