Surah Yusuf Ayat 43-49; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yusuf Ayat 43-49

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 43-49 ini mengisahkan bahwa mimpi raja Mesir itu adalah bagian dari takdir Allah sebagai sebab yang mengeluarkan Yusuf dari penjara secara terhormat, karena sang raja setelah bermimpi seperti itu sangat terperanjat ketakutan serta keheranan dan menanyakan apa ta’birnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yusuf Ayat 43-49

Surah Yusuf Ayat 43
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ ۖ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ

Terjemahan: Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering”. Hai orang-orang yang terkemuka: “Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ الْمَلِكُ (Raja berkata) raja negeri Mesir, yaitu Ar-Rayyan bin Walid إِنِّي أَرَىٰ (“Sesungguhnya aku bermimpi melihat) fi’il mudhari’ di sini bermakna fi’il madhi

سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ (tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh) ditelan oleh سَبْعٌ (tujuh ekor) sapi عِجَافٌ (sapi betina yang kurus-kurus) lafal عِجَافٌ adalah bentuk jamak dari kata tunggal ‘ajfau, artinya sapi betina yang kurus

وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ (dan tujuh bulir gandum yang hijau dan yang lainnya) yakni tujuh bulir pula يَابِسَاتٍ (kering) telah melingkar pada tujuh bulir yang hijau itu dan menutupinya.

يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ (Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu) jelaskanlah kepadaku makna mimpiku itu إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ (jika kalian dapat menakbirkan mimpi.”) ceritakanlah maknanya kepadaku sekarang juga.

Tafsir Quraish Shihab: Raja berkata: Aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus dan lemah. Aku juga melihat tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya kering. Wahai para pakar dan cerdik pandai, terangkanlah mimpiku ini jika kalian tahu ta’bir mimpi.

Surah Yusuf Ayat 44
قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ ۖ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الْأَحْلَامِ بِعَالِمِينَ

Terjemahan: Mereka menjawab: “(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta’birkan mimpi itu”.

Tafsir Jalalain: قَالُوا (Mereka menjawab,) “itu أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ (adalah mimpi-mimpi yang kosong) mimpi yang tidak ada artinya وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الْأَحْلَامِ بِعَالِمِينَ (dan kami sekali-kali tidak mengetahui tentang mentakwilkan mimpi.”)

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 63-64; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Mereka berkata; Itu adalah kumpulan mimpi-mimpi kosong dan halusinasi dalam jiwa. Kami sungguh tidak mengerti ta’bir mimpi-mimpi kosong itu.

Surah Yusuf Ayat 45
وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ

Terjemahan: Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: “Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena’birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا (Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua) yaitu salah satu di antara kedua teman sepenjara Nabi Yusuf, mantan penyuguh minuman raja وَادَّكَرَ (dan ia teringat) kepada Nabi Yusuf.

Lafal وَادَّكَرَ pada asalnya ialah tadzakkara, kemudian huruf ta diganti dal, selanjutnya huruf dzal asal diidghamkan kepada dal sehingga jadilah iddakara, artinya sama dengan lafal tadzakkara, yaitu ingat

بَعْدَ أُمَّةٍ (sesudah beberapa waktu lamanya) setelah Nabi Yusuf tinggal beberapa lama di penjara, lalu mantan penyuguh minuman raja itu berkata أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ (“Aku akan memberitahukan kepada kalian tentang orang yang pandai menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku kepadanya.”) lalu mereka mengirimkan orang itu kepada orang yang dimaksudnya; kemudian orang itu mendatangi Nabi Yusuf seraya berkata kepadanya:

Tafsir Quraish Shihab: Salah seorang teman Yusuf dipenjara yang selamat setelah beberapa lama ingat pesan Yusuf. Iapun berkata; Aku akan beritahukan kalian ta’bir mimpi yang diceritakan oleh raja. Utuslah aku kepada orang yang pandai menta’bir mimpi, maka akan aku beritahukan kalian ta’birnya.

Surah Yusuf Ayat 46
يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ

Terjemahan: (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya”.

Tafsir Jalalain: “Hai يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ (Yusuf, hai orang yang amat dipercaya!) artinya orang yang jujur أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ (Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu) yaitu raja dan pembantu-pembantunya لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ (agar mereka mengetahui”) takwil mimpi itu.

Baca Juga:  Surah Al-Mutaffifin Ayat 18-28; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Penyuguh minuman raja itu pun pergi memanggil Yûsuf, “Wahai Yûsuf yang selalu menjaga kejujuran, beritahulah kami takwil mimpi tentang tujuh sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh sapi kurus.

Terangkan pula takwil mimpi tentang tujuh bulir gandung yang hijau dan tujuh bulir lain yang kering. Aku berharap dapat kembali kepada kaumku dengan membawa penjelasan darimu, agar mereka mengerti makna mimpi- mimpi itu dan tahu akan ilmu dan kemuliaanmu.

Surah Yusuf Ayat 47
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ

Terjemahan: Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

Tafsir Jalalain: قَالَ تَزْرَعُونَ (Yusuf berkata, “Supaya kalian bertanam) artinya tanamlah oleh kalian سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا (tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa) yakni secara terus-menerus; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk

فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ (maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan) biarkanlah ia فِي سُنْبُلِهِ (dibulirnya) supaya jangan rusak إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ (kecuali sedikit untuk kalian makan) maka boleh kalian menumbuknya.

Tafsir Quraish Shihab: Yusuf berkata, “Takwil mimpi itu adalah bahwa kalian akan bertani gandum selama tujuh tahun berturut-turut dan sungguh-sungguh. Kemudian, ketika kalian menuai hasilnya, simpanlah buah itu bersama tangkainya. Ambillah sedikit saja sekadar cukup untuk kalian makan pada tahun-tahun itu dengan tetap menjaga asas hemat.”(1)

(1) Ayat ini sejalan dengan apa yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern bahwa membiarkan biji atau buah dengan tangkainya saat disimpan akan mempu mengawetkan dan mencegah kebusukan akibat faktor udara. Lebih dari itu, buah itu akan tetap mengandung zat-zat makanannya secara utuh.

Surah Yusuf Ayat 48
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ

Terjemahan: Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 56-57; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Jalalain: ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ (Kemudian sesudah itu akan datang) artinya sesudah tujuh musim yang subur-subur itu سَبْعٌ شِدَادٌ (tujuh tahun yang amat sulit) kekeringan dan masa sulit; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus

يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ (yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghadapinya) akan memakan semua biji-bijian dari hasil panen yang selama tujuh tahun yang subur itu; dimaksud kalian memakannya selama tujuh tahun paceklik itu إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ (kecuali sedikit dari yang kalian simpan) artinya simpanan yang sedikit itu jadikanlah sebagai bibit.

Tafsir Quraish Shihab: “Setelah tujuh tahun masa subur itu,” kata Yusuf melanjutkan, “akan datang tujuh tahun masa kering. Pada saat itu kalian dapat memakan apa yang selama ini kalian simpan, dengan tetap menyisakan sedikit untuk disimpan, guna dijadikan benih pada musim tanam berikutnya.

Surah Yusuf Ayat 49
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ

Terjemahan: Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur”.

Tafsir Jalalain: ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ (Kemudian setelah itu akan datang) yaitu sesudah tujuh tahun musim paceklik itu عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ (tahun yang padanya manusia diberi hujan) yakni hujan yang cukup وَفِيهِ يَعْصِرُونَ (dan di masa itu mereka memeras anggur.”) dapat memeras anggur dan buah-buahan lainnya karena suburnya musim.

Tafsir Quraish Shihab: Setelah tujuh tahun masa kering dan gersang itu berlalu, akan datang suatu masa di mana orang-orang mendapat curahan air hujan. Saat itu mereka dapat membuat minuman dari anggur, zaitun dan segala jenis minuman buah.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 43-49 berdasarkan Tafsir Jalalain dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin

M Resky S