10 Keistimewaan Surat al Waqiah, Salah Satunya Memperlancar Rezeki

surat al waqiah

Pecihitam.org – Allah Swt menurunkan al-Quran kepda Nabi Muhammad Saw sebagai panduan hidup umat manusia. Selain itu al-Quran juga bisa menjadi solusi problematika umat pada umumnya. Solusi-solusi tersebut, bisa ditemukan dalam berbagai ayat yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu setiap surat dalam Al Quran memiliki keistimewaannya masing-masing dan salah satunya adalah Surat Al Waqiah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Masyarakat pada umumnya mengenal surat ini dengan sebutan ayat seribu dinar, karena punya anggapan bagi yang rutin membaca surat ini dapat membuka pintu rezeki. Ternyata anggapan ini benar adanya. Jika kita telusuri lebih jauh, maka terdapat keterangan pada beberapa hadis bahwa surat al Waqiah dapat menjadi pembuka pintu rezeki. Namun, bukan hanya pembuka pintu rezeki, al-Waqiah juga memiliki keistimewaan lain yang jarang diketahui.

Kandungan Surah Al Waqiah

Menurut al-Hasan al-Bashri, Surat al-Waqiah digolongkan sebagai surat yang turun di Mekkah tanpa pengecualian. Pendapat berbeda datang dari Jabir, Ikrimah, Atha dan Ibn Abbas menyatakan bahwa al-Waqiah merupakan bagian dari surat makkiyah kecuali ayat ke-28 (Wa taj’aluna rizqokum annakum tukaddzibun). Sedangkan al-Kilaby berpendapat bahwa empat ayat terakhir dari surat al-Waqi’ah merupakan golongan madaniyyah (turun di Madinah).

Nama Al Waqiah diambil dari perkataan Al Waqi’ah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat al Waqiah adalah surat ke-56 di juz 27 dalam Al quran yang terdiri dari 96 ayat diturunkan sesudah surat Thaa Haa.

Al Waqiah artinya yaitu Hari Kiamat, itu sebabnya surah ini berisi gambaran tentang huru hara yang akan terjadi di hari kiamat nanti, dan pada waktu di hisab manusia terbagi menjadi tiga golongan:

  • Pertama As Shabiqun (golongan yang bersegera menjalankan kebaikan).
  • Kedua ashabul yamiin (golongan kanan)
  • Ketiga ash khabus syimal (golongan kiri yang celaka): serta balasan yang diperoleh masing-masing golongan tersebut.

Surat ini juga berisi tentang bantahan Allah kepada orang-orang yang mengingkari keberadaan Tuhan, hari kiamat, dan adanya hisab. Selain itu diterangkan pula dalam surat ini bahwa Al Quran berasal dari Lauh Mahfudz.

Baca Juga:  Kyai Penggemar Sepak Bola; Dari Gus Dur Hingga Quraish Shihab

Adapun jika hendak diperinci, maka akan kita dapati beberapa pembahasan di dalam surat ini, antara lain sebagai berikut:

  1. Anjuran bagi manusia untuk mempersiapkan diri mengahdapi hari pembalasan
  2. Kiat-kiat untuk lebih menghayati keimanan
  3. Beberapa proses usaha mendapatkan Ridha Allah dengan amal shaleh
  4. Penjelasan tentang kekuasaan Allah sebagai bukti kepada manusia atas ke Agungan-Nya
  5. Penjelasan tentang tiga golongan manusia yang nanti di hisab di akhirat serta balasan dari tiap golongan tersebut, serta sebab-sebab mengapa mereka mendapatkan balasan tersebut.
  6. Kemudian ada pula gambaran tentang proses dicabutnya nyawa manusia. Proses kematian itu digambarkan dengan tujuan agar manusia mengambil pelajaran bahwa mereka tidak akan kuasa lari dan menjauh dari kematian. Dan hakikatnya, Allah telah lebih dahulu dekat dengan mereka dibanding kematian itu sendiri.

Keutamaan Surat Al Waqiah

Setiap surat dalam al Quran pasti memiliki keutamaan termasuk juga Surah al waqiah. Lantas, apa saja keutamaan surah al waqiah? Berikut ulasan selengkapnya:

1. Sebagai pengingat kuasa Allah serta menambah keimananan

Kandungan surah al Waqiah diantaranya adalah bahwa Allah-lah yang berkuasa di alam semesta, dunia dan akhirat dan tidak ada seorang pun yang tau kapan terjadinya hari kiamat. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita dapat menambah keimanan dengan menghayati surat waqiah beserta kandungan maknanyaa.

2. Surah al Waqiah menjadi pelindung dari kefakiran

Keutamaan ini sebagaimana yang diriwayatkan Abu Ubaid dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata:

“Saya mendengar Nabi bersabda: ‘Barang siapa membaca surah al waqiah setiap malam, ia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.’ Ibnu Masud berkata, “aku telah memerintahkan anak perempuanku membacanya setiap malam.” (HR. Abu Ubaid dalam Fadhoil Al quran dan Baihaqi)

Maka dari itu, banyak yang berpendapat bahwa Al Waqiah dapat memperlancar urusan rezeki berdasarkan hadits diatas.

3. Surah Waqiah dibaca Rasulullah ketika subuh

Dai Jabir bin Samurah ra. berkata:

“Shalat yang dikerjakan Nabi Muhammad seperti salat yang kalian kerjakan saat ini. Namun terkadang beliau meringankannya. Sholat yang beliau kerjakan lebih ringan dari solat kalian. Dalam shalat subuh kadang beliau membaca surah al waqiah dan yang sejenisnya.”

4. Surah Waqiah dapat menjauhkan dari sifat lalai

Baca Juga:  Begini Cara Al-Quran Menjawab Patologi Sosial dari Waktu ke Waktu

Dari Ubay bin Ka’ab berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang membaca surat al Waqiah, maka ia akan dicatat tidak tergolong pada orang yang lalai.”

Al waqiah adalah surat yang juga berisi tentang keadaan dan kejadian alam akhirat, maka tidak heran jika al waqi’ah adalah sebagai pengingat kita agar kita tidak lalai selama hidup di dunia.

5. Pengingat akan kematian

Kematian adalah kepastian yang misterius. Sudah pasti terjadinya namun tidak ada yang tahu kapannya. Maka dari itu, untuk tetap menjaga iman kita dan terlindung dari kekafiran, kita dianjurkan membaca surah Al Waqiah dengan hati yang terbuka sehingga kita dapat mengingat kematian dan memperbaiki diri sebelum ajal itu tiba.

6. Al Waqiah pernah membuat rambut Rasulullah beruban

Ibnu Abbas ra berkata: Abu Bakar Ash-Shiddiq ra bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Wahai Rasulullah, engkau telah beruban.” Beliau berkata: “aku beruban karena surah Hud, Al Waqi’ah, al Mursalat, an Naba’, dan at takwir.” (HR. Tirmudzi dan hadits ini hadits ghorib)

7. Mengetahui sifat penghuni surga

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah Swt berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang paling dulu masuk surga dan didekatkan kepada-Nya. Mereka adalah sekelompok besar dari orang-orang terdahulu, dan sebagian kecil dari orang-orang yang hidup terakhir.

Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah firman Allah tersebut yaitu yang terdapat dalam surah al Waqi’ah “tsullatum minal awwaliin,(13) wa qoliilun minal aalkhiriin(14)”.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku sangat berharap kalian menjadi seperempat penghuni surga.”

8. Mengetahui keindahan sifat Surga

Dalam surat al Waqiah terdapat beberapa ayat yang menjelaskan secara gamblang tentang sifat-sifat keindahan surga. Misalnya ayat “wa dzillim mamduud.(30)” yang artinya dan naungan yang terbentang luas.

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda: “sesungguhnya di dalam surga terdapat sebatang pohon, (jika) orang yang berkendaraan berjalan dibawahnya selam seratus tahun, ia tetap berada di bawah naungannya dan tidak pernah berhasil menaklukkannya. Jika kalian berkehendak, bacalah –wa dzillim mamduud-.” (H.R. Muslin dan At Tirmidzi)

9. Mengetahui sifat neraka

Baca Juga:  20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha Terbaru 2020

Adapun pada ayat 41 sampai 56 dijelaskan tentang sifat-sifat neraka secara gamblang. Seperti ayat: “fi samuumiin wa khamiim(42), wa dhillim min yakhmuum(43)” yang artinya: “dalam (siksaan) angin yang sangat panas dan air yang mendidih(42), dan dalam naungan asap yang hitam(43).”

Jika kita membaca dan memahaminya dengan dengan hati yang terbuka, maka tanpa terasa tubuh kita akan bergetar karena takut akan siksa neraka Allah.

10. Pengingat atas kebenaran Al Quran

Nah, menariknya, pada bagian akhir surat ini, banyak sekali kalimat tanya seperti “afaroaytumun Naarolladzi tuuruun: “maka, terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu) (71), a antum ansya’tum syajarotahaaaa am nahnul munsyiuun: “kamu kah yang menjadikan kayu itu, atau Kami kah yang menjadikannya? (72).

Dalam ayat 77 juga disebutkan “wainnahu laquranun kariim” yang artinya “sesungguhnya Al Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia (77).” Ayat-ayat setelahnya juga menerangkan bahwa Al Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang yang suci.

Selain itu masih banyak lagi ayat yang membuat kita semakin yakin bahwa Allah-lah yang menurunkan Al Quran dan bahwa al Quran adalah kalam Ilahi yang sudah pasti kebenarannya dan tiada banding keindahannya di alam semesta ini.

Semoga dengan ini semakin membuat kita mencintai al Quran, semakin bertambah keimanan, semakin bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik