Tentang Shalat Tarawih, Termasuk Rahasia di Balik Jumlah 20 Rakaat Shalat Tarawih

Tentang Shalat Tarawih, Termasuk Rahasia di Balik Jumlah 20 Rakaat Shalat Tarawih

PECIHITAM.ORG – Tulisan ini akan menguraikan beberapa hal penting berkaitan dengan shalat tarawih termasuk diantaranya rahasia di balik jumlah 20 rakaat shalat tarawih.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pertama, rahasia dari keberadaan jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak 20 rakaat adalah karena rakaat shalat sunnah rawatib yang muakkadah pada selain bulan Ramadhan berjumlah 10 rakaat.

Maka jumlah itu digandakan, karena Ramadhan merupakan waktu sungguh-sungguh dan bergegas dalam ibadah. Ini sebagaimana dijelaskan oleh Habib Ali Bin Hasan Baharun dalam kitabnya Syamsul Munirah Juz I halaman 292.

السر في كون التراويح عشرين ركعة لأن الرواتب المؤكدة في غير رمضان عشر ركعات فضوعفت لأنه وقت جد وتشمير

Rahasia dari keberadaan shalat tarawih berjumlah 20 rakaat karena shalat sunah rawatib yang muakkad pada selain bulan Romadlon berjumlah 10 rakaat. Maka jumlah itu kemudian dilipat gandakan karena Romadon merupakan waktu untuk sungguh-sungguh dan bergegas melakukan kebaikan

Kedua, menurut Habib Zain bin Ibrahim bin Smith, orang yang mengerjakan shalat tarawih kurang dari 20 rakaat, seperti 2, 6 atau 8 rakaat, maka ia tetap mendapat pahala shalat tarawih dengan catatan, jumlah rakaat tersebut dikerjakan dengan salam pada tiap dua rakaatnya.

Baca Juga:  Ragam Bacaan Doa Qunut dan Hukum Membacanya

Ketiga, para ulama Madzhab Maliki dan Madzhab Hanbali berpendapat bahwa shalat tarawih yang dikerjakan empat rakaat sekali salam hukumnya makruh. Karena telah meninggalkan kesunahan bertasyahhud dan memberi salam pada setiap dua rakaat.

Keempat, yang lebih utama sebagaimana penjelasan As-Sayyid Bakri Ad-Dimyati dalam I’anatut Thalibin Juz I halaman 266 – 267, surat yang dibaca dalam shalat tarawih adalah membaca 1 juz tiap malam, sebagaimana urutan juz yang ada di dalam mushaf Al-Quran.

Yang demikian lebih utama daripada mengulang-ulang surah tertentu. Adapun tradisi yang sudah mengakar di masyarakat berupa membaca Surah At-Takasur sampai pada surat Al-Lahb/Al-Masad pada setiap rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua, itu adalah kebiasaan penduduk Kota Mekah, bukan termasuk sunnah, bahkan termasuk khilaful aula (menyalahi yang utama atau / tingkatan hukum di bawah hukum makruh) menurut sebagian pendapat.

Kelima, shalat tarawih adalah seperti shalat-shalat yang lain, termasuk rukun-rukunnya. Oleh karena itu, kebiasaan shalat kilat dalam pelaksanaan shalat tarawih di beberapa daerah, seperti sampai meninggalkan tuma’ninah dalam ruku, sujud atau membaca surah Al-Fatihah tidak sesuai dengan syarat-syaratnya.

Baca Juga:  Ulama Quraish Shihab: Hukum Shalat Tarawih di Masjid Saat Wabah Corona Mendekati Haram

Cara shalat seperti itu, sebagaimana dijelaskan oleh Abdurrahman Ba’lawi dalam Bughyatul Mustarsyidin halaman 38 bahwa menurut seorang wali qutub, Al-Habib Abdullah Al-Haddad, ini adalah sebagian dari tipu daya setan terbesar untuk merusak pahala orang yang beramal.

Seharusnya dengan amal tersebut, ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang beruntung atau kalau tidak beramal sudah jelas sebagai orang yang ceroboh.

Oleh karena itu, beliau menghimbau ketika shalat tarawih atau yang lainnya, kita harus senantiasa sempurna, mulai dari rukun baik yang qauliyah ataupun yang fi’liyah. Kita harus tetap menjaga baik lahir maupun batin. Jangan sekali-kali memberikan kesempatan pada setan untuk menguasai diri kita.

وليحذر من التخفيف المفرط الذي يعتاده كثير من الجهلة في صلاة التراويح حتى ربما يقعون بسببه في الإخلال بشئ من الواجبات مثل ترك الطمأنينة في الركوع والسجود وترك قراءة الفاتحة على على الوجه الذي لا يد منه بسبب العجلة

Baca Juga:  Rajin Shalat Tarawih di Masjid, Satu Jemaah Positif Covid-19

Hendaklah seorang muslim takut dari mengentengkan ibadah yang bisa merusak seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang bodoh di dalam shalat tarawih sehingga dengan sebab itu kadang mereka melalaikan suatu kewajiban, seperti meninggalkan tumakninah dalam rukuk dan sujud serta meninggalkan membaca Fatihah dengan cara yang seharusnya karena tergesa-gesa

Demikian beberapa catatan penting yang harus kita perhatikan berkaitan dengan shalat tarawih. Mulai dari hikmah atau rahasia di balik jumlah 20 rakaat shalat tarawih hingga pesan Habib Abdullah Al-Haddad agar jangan tergesa dalam melakukan shalat tarawih.

Faisol Abdurrahman