Trend “Indonesia Butuh Anak Muda” dalam Kacamata Islam

Indonesia Butuh Anak Muda

Pecihitam.org – Pemuda merupakan salah satu elemen masyarakat yang andil dalam suksesnya suatu bangsa, semangatnya yang membara membawa Indonesia menjadi negara merdeka. Karena kemajuan ataupun kemunduran sebuah negara tergantung dari pada kondisi para pemudanya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam Islam, pemuda ideal ialah mereka yang memiliki jiwa maju, jiwa besar dan jiwa kepemimpinan. Sehingga bangsa akan semakin besar maju dan bisa menjadi penyeimbang negara. Namun apabila pemuda berjiwa kerdil, bermental penonton, merusak, melanggar norma dan aturan negara, maka negara akan semakin mundur.

Dalam Al-Qur’an telah memberikan contoh teladan para pemuda. Seperti kisah 7 pemuda yang tertidur 309 tahun dalam gua atau yang sering kita dengar dengan Ashabul Kahfi. Mereka adalah pemuda yang terkenal kokoh dan teguh pendirian serta imannya. Dalam memegang prinsip kebenaran mereka sangatlah kuat dan teguh.

Dalam surat Al-Kahfi, Allah mempuji pemuda Ashabul Kahfi bahwa:

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (QS. Al-Kahfi:13)

Dari ayat diatas bahwa pemuda ashabul kahfi dipuji oleh Allah karena keteguhan serta ketaatannya kepada Allah. Begitupun teladan pemuda idaman yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim ketika masa mudanya. Dimana ia telah menghancurkan berhala-berhala fir’aun hingga hancur semua dan disisakan satu berhala.

Baca Juga:  Sumber Sama, Mengapa Banyak Perbedaan Pendapat dalam Islam?

Dalam AL-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 60 Allah berfirman:

“Mereka menjawab: ‘kami mendengar seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, yang bernama Ibrahim.’”

Rasulullah juga menjamin keselamatan di akhirat kelak kepada seseorang yang memanfaatkan masa mudanya untuk melakukan hal positif dan produktif, serta selalu taat kepada Allah SWT.

Cara agar potensi dan gejolak emosi jiwa muda tersalurkan dengan benar ialah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan dan berbagai aktivitas yang positif. Karena sudah saatnya kita munculkan kembali pemuda perjiwa ashabul kahfi, berakidah Ibrahim dan juga pecinta sifat mulia Nabi. Dengan demikian pemuda akan semakin terkondisikan dan bangsa akan semakin besar.

Pada era digital seperti sekarang, para pemuda harus banyak memunculkan ide kreatif dan inovatif. Karena memang indonesia membutuhkan pemuda yang memajukan bangsa bukan pemuda bobrok yang mempermalukan negara serta merusak negara.

Baca Juga:  Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya

Menyikapi kemajuan zaman seperti sekarang juga harus dibekali dengan hal-hal yang dapat menjadi benteng para anak muda, seperti yang digalakkan oleh salah satu perempuan yang menispirasi yaitu Najwa Shihab, putri seorang ulama terkemuka Prof Quraish Shihab.

Menurut Mba Nana (Sapaan Najwa Shihab) bahwa Indonesia butuh pemuda yang produktif. Melalui gerakan @indonesiabutuhanakmuda!, anak muda ialah mereka siapapun yang memiliki semangat memerangi hoax, yang tidak mudah terprovokasi, yang peduli dengan lingkungan dan tidak ikut-ikutan trend negatif.

Janganlah hanya menjadi, jadikan kreatifmu sendiri, ciptakan ruanganmu dengan hal yang bermanfaat dan menginspirasi. Kita sebagai anak muda haruslah bijak dengan dunia maya, jangan hanya mendengar setengahnya baru menghakimi orang lain. Jangan mengambil keuntungan dari kesusahan yang orang lain rasakan. Lihat, pelajari, modifikasi itulah yang harus kita lakukan.

Baca Juga:  Pesantren dan Tantangan Pendidikan Islam Terhadap Arus Globalisasi

Dalam Islam pemuda yang ideal adalah mereka yang memajukan bangsanya dan tidak merusah negerinya. Jangan pernah bilang aku bisa apa, sebelum kamu bertindak jangan menyerah.

Nasib bangsa ini ada ditangan pemuda hari ini, belajarlah untuk memanfaatkan hal yang biasanya kita tinggalkan. Seperti memanfaatkan smartphone kita untuk hal yang positif. Yang terpenting ialah peduli dengan lingkungan sekitar kita. (IS)

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik