Pecihitam.org – Lebaran Idul fitri adalah hari raya yang banyak ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Biasanya ketika hari raya idul fitri selalu penuh dengan ucapan dan rangkaian kata maaf. Akan tetapi, kadang terdapat beberapa ucapan idul fitri yang kurang tepat. Oleh sebab itu, setiap muslim seharusnya tahu bagaimana ucapan idul fitri yang benar. Sehingga kita bisa mengucapkannya di waktu yang tepat.
Daftar Pembahasan:
Ucapan Taqabbalallaahu Minnaa wa Minkum
Sebenarnya tidak ada ucapan yang dikhususkan secara langsung untuk hari raya idul fitri dan tidak ada pula pelarangan tertentu. Akan tetapi, terdapat suatu riwayat bagaimana ucapan idul fitri yang benar yang dicontohkan para sahabat Nabi.
Ucapan tersebut adalah sebagai berikut:
تقبل الله منا ومنكم
” Taqabbalallaahu minnaa wa minkum.”
” Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan engkau.”
Kalimat tersebut memiliki arti dan tujuan doa. Doa tersebut adalah semoga Allah menerima amal yang mengucapkan dan yang mendapat ucapan tersebut.
Selain itu, ucapan di atas juga masih bisa ditambah dengan kalimat” Taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin.” Ada juga yang menambahi dengan ” Wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair.”
Dengan demikian, jika dirangkai semua, ucapan tersebut akan berbunyi “
Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair.”
Artinya, ” Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.”
Adapun jika dirasa terlalu panjang, cukup menggunakan kalimat ‘Taqabbalallahu minna wa minkum.’
Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani berpendapat,
“Ketika para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya, ‘Taqabbalallahu minnaa wa minkum’. “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum” adalah bacaan yang telah sempurna struktur kalimatnya. Selain itu, bacaan ini adalah yang paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, dibadingkan bacaan “minal aidin wal faizin”.
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ziyad. Ia menceritakan kejadian ketika bersama Abu Umamah al-Bahili dan lainnya dari sahabat Rasulullah SAW. Syahdan, sepulang dari Shalat Id, mereka saling mengatakan,
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Taqabbalallaahu minnaa wa minkum
Imam Ahmad menjelaskan, sanad hadits Abu Umamah ini Jayyid.
Ali bin Tsabit berujar,
سألت مالك بن أنس منذ خمس وثلاثين سنة وقال: لم يزل يعرف هذا بالمدينة.
“Aku bertanya pada Malik bin Anas sejak 35 tahun. Dia menjawab, ‘Hal (ucapan) ini selalu ditradisikan di Madinah.”
Dalam Sunan al-Baihaqi juga disebutkan:
عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ قَالَ: لَقِيتُ وَاثِلَةَ بْنَ الأَسْقَعِ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَقُلْتُ: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ، فَقَالَ: نَعَمْ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ، قَالَ وَاثِلَةُ: لَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ عِيدٍ فَقُلْتُ: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ، فَقَالَ: نَعَمْ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ.
Diriwayatkan dari Khalid bin Ma’dan, ia berkata, “Aku bertemu Watsilah bin Asqa’ pada hari Raya. Aku katakan padanya: Taqabbalallahu minna wa minka. Watsilah menanggapi, ‘Aku pernah bertemu Rasulullah SAW pada hari raya, lantas aku katakan ‘Taqabbalallahu minna wa minka’. Beliau menjawab, ‘Ya, Taqabbalallahu minna wa minka.”
Dari keterangan riwayat diatas memberikan pemahaman bagi kita, bahwa ucapan ‘Taqabbalallahu minna wa minka’ adalah kalimat yang disyariatkan (masyru’) dan hukum mengucapkannya adalah sunnah.
Ucapan Minal Aidin wal Faizin
Kalimat Minal Aidin wal Faizin ini paling sering diucapkan oleh setiap muslim saat memasuki hari raya idul fitri. Kalimat ini memiliki makna yang baik dan jika diterjemahkan artinya adalah “semoga kita semua tergolong orang yang kembali dan berhasil”.
Dari sini dapat kita pahami bahwa arti minal aidin wal faizin yang diucapkan ketika hari raya Idul Fitri adalah doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitri (Suci)
Kalimat ini awalnya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli. Walaupun sebenarnya kalimat ini tidak memiliki dalil dalam pengucapannya, namun kalimat ini juga tidak memiliki dalil pelarangan.
Dengan demikian ucapan kalimat ini sah-sah saja untuk diucapkan. Karena pada dasarnya setiap kalimat ungkapan yang di ucapkan pada hari idul fitri merupakan bentuk kegembiraan dan perayaan dari umat islam.
Karena kegembiraan tersebut, kebanyakan umat Islam mengucapkan kalimat tersebut. Bahkan sebenarnya kalimat “minal aidin wal faizin” yang juga berupa doa bisa ditambah lagi dengan kalimat “Allahummaj’alna” sebelum “minal aidzin wal faidzin”
Ucapan Eid Mubarak
Ucapan Eid Mubarak juga salah satu ucapan Idul Fitri yang benar. Ungkapan ini diperbolehkan karena memiliki makna yang baik dan sebagai ungkapan kebahagiaan idul fitri dan juga keberkahan.
Setiap orang pasti menginginkan keberkahan dalam setiap kehidupannya. Hal tersebut juga termasuk ke dalam momen penting seperti hari raya. Apabila mendapatkan keberkahan, maka hati akan senantiasa diliputi ketenangan. Segala bentuk perasaan gelisah akan hilang dan hidup juga menjadi lebih berkah.
Ucapan idul fitri yang benar merupakan ungkapan yang didalamnya mengandung untaian doa. Seperti ungkapan Eid Mubarok yang merupakan doa agar di hari kemenangan penuh dengan kegembiraan dan setiap muslim mendapatkan keberkahan.
Keberkahan yang dimaksud adalah meliputi dari diberi kenikmatan beribadah, memiliki hati yang lapang dan mampu saling memaafkan. Sehingga tidak menjadi penghalang bagi amalan baik seseorang.
Idul fitri merupakan momen yang sangat berharga untuk kembali saling memaafkan dan membuka pintu maaf yang selebar mungkin. Hal ini tentu saja dapat memperkuat tali persaudaraan antar umat islam. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu, dengan memberikan ucapan idul fitri yang benar antar sesama.
Ucapan Mohon Maaf Lahir dan Batin
Jika kalimat atau ucapan diatas semua dalam berbahasa Arab, yang tidak kalah familar yaitu kalimat idul fitri dalam bahasa Indonesia, “Mohon maaf lahir dan batin”. Ucapan ini sebenarnya jika diungkapkan dan diamati lebih lanjut memiliki makna yang sangat mendalam.
Karena idul fitri merupakan hari kemenangan, maka pada kesempatan tersebut banyak orang yang menggunakannya sebagai kesempatan untuk bermaaf-maafan.
Ucapan mohon maaf lahir dan batin merupakan bentuk ungkapan untuk meminta maaf dari berbagai kesalahan antar sesama manusia yang telah diperbuat. Karena pada dasarnya setiap manusia tidak pernah lepas dari salah dan dosa.
Adapun kesalahan yang diperbuat kepada sesama manusia, dapat dihilangkan jika meminta maaf dan saling memaafkan. Makna kata lahir dan batin sebenarnya memiliki makna yang menyeluruh.
Menyeluruh dalam hal ini artinya meminta maaf atas segala bentuk kesalahan yang terdapat dalam diri. Baik dalam segi lahir maupun batin. Manusia merupakan makhluk yang selalu berbuat salah. Oleh karena itu, saling bermaafan bisa menjadi pelebur dosa dari kesalahan yang pernah dilakukan.
Wallahua’lam bisshawab.