Keikutsertaan Wahabi dalam Agenda Nasrani Britania Menghapus Mazhab Suni

Wahabi menurut Syaikh Faqih Maskumambang

Pecihitam.org – Wahabi yang merupakan ajaran Muhammad bin Abdul Wahab benar-benar telah mencoreng wajah Islam. Ajaran yang konon ingin memurnikan Islam nyatanya sangat berbahaya dan menimbulkan kekacauan, sangat jauh dari nilai Islam yang Rahmatan lil ‘alamin.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Salah satu ulama Nusantara yang membongkar kekesatan Wahabi adalah Syekh Muhammad Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang Sedayu Gresik Jawa Timur, guru dari KH Zubair Dahlan, ayah KH Maimoen Zubair.

Syekh Faqih Maskumambang menulis kitab khusus tentang Wahabi dengan tema;

تقليد الوهابية للنصاري البرستنتية لاجل محو المذاهب السنية

Taqlidul Wahabiyah lin Nashari al Bristaniyah li Ajli Mahwil Madzahibis Suniyah

Artinya: “Keikutsertaan Wahabi dalam agenda nasrani Britania untuk menghapus Madzhab Suni”

Dalam kitab ini, Syekh Faqih Maskumambang menjelaskan geneologi gerakan Wahabi yang dimulai dari akarnya, yaitu Ibnu Taimiyyah, muridnya Ibnu Qayyim, dan Muhammad bin Abdul Wahhab.

Awalnya Muhammad bin Abdul Wahhab ini berguru kepada ulama Sunni, yaitu Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Kurdi, penulis kitab Hawasyi Syarah Bafadlal dalam madzhab Syafii dan juga kepada Syaikh Muhammad Hayat A-Sanadi, ulama besar madzhab Hanafi, yang keduanya di Madinah.

Baca Juga:  Sejarawan Yahudi Ini Mengakui Wahabi Adalah Bagian Dari Sekte Mereka

Namun dikemudian hari, Muhammad bin Abdul Wahab melenceng dari ajaran kedua gurunya tersebut. Ia menyebut pengikutnya yang dari negaranya dengan Anshar dan dari negara lain dengan Muhajirin.

Wahabi ini mengkafirkan umat Islam sejak tahun 600 dan mengkafirkan orang yang tidak mengikuti jalannya, menamakan mereka musyrik yang halal darahnya serta hartanya meskipun dari golongan orang yang paling takwa sekalipun. Wahabi juga menetapkan iman orang yang mengikutinya meskipun orang yang paling jelek-fasiq.

Jika ada orang masuk dalam kelompoknya, maka disuruh berhaji lagi meskipun ia sudah menunaikan haji. Muhammad bin Abdul Wahab berkata:

“حج ثانيا فإن حجك الاولي فعلتها وانت مشرك فلا تقبل ولا تسقط عنك الفرض”

Hajilah untuk kedua kali karena sesungguhya ibadah hajimu yang pertama kamu lakukan dalam keadaan musyrik, maka tidak diterima dan kewajiban haji tidak gugur darimu“.

Ia juga berkata :

“اشهد علي نفسك انك كنت كافرا واشهد علي والديك انهما ماتا كافرين واشهد علي فلان وفلان”

Baca Juga:  Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil

“Bacalah syahadat atas dirimu sesungguhnya kamu kafir, dan bacalah syahadat atas kedua orangtuamu sesungguhnya keduanya mati kafir, dan bacalah syahadat kepada seseorang dan seseorang”.

Selain itu, Wahabi ini menjelekkan Nabi Muhammad Saw, sebuah tindakan yang sangat tidak bermartabat dan sangat kurang ajar. Bahkan menurut Syaikh Faqih, Muhammad bin Abdul Wahhab menyimpan ambisi mengaku sebagai Nabi. Jika ada peluang mendeklarasikan diri sebagai Nabi pasti ia akan mendeklarasikannya, sebagaimana Musailamah al-Kadzdzab, dan lain-lain.

Wahabi juga membenci bacaan shalawat dan merasa sakit mendengar bacaan shalawat kepada Nabi Saw. Mereka juga melarang orang membaca shalawat pada malam jumat, melarang mengeraskannya di menara, menyiksa orang yang melakukannya.

Bahkan Wahabi membunuh orang buta yang baik dengan suara merdu sebagai muadzin karena membaca shalawat di menara setelah adzan. Tapi ia tidak berhenti dan terus menerus membaca shalawat, maka ia kemudian dibunuh.

Mereka juga membakar kitab Dalailul Khairat dan lainnya dari kitab-kitab shalawat Nabi dan mereka mengatakan “sesungguhnya itu bid’ah” dan sesungguhnya ia menghendaki menjaga tauhid. Demikian yang kesesatan Wahabi yang dijelaskan Syaikh Faqih Maskumambang dalam kitab ini, dan masih banyak lagi yang belum disebutkan.

Baca Juga:  Dulu ke Sekolah Salafi Wahabi, Kini Mantan Teroris Masukkan Anaknya ke Sekolah Negeri

Bagi kita generasi Ahlussunah wal Jamaah, wajib berhati-hati dengan kelompok Wahabi ini, karena mereka sudah masuk dalam jantung kehidupan kita lewat berbagi celah.

Jika kita tidak hati-hati, maka anak-anak kita akan terseret dalam doktrin mereka, lalu anak-anak akan bilang tahlil bid’ah, Shalawat bid’ah, manaqiban bid’ah, ziarah kubur bid’ah dan lebih jauh lagi mengkafirkan orang tuanya sendiri. Naudzubillahi min dzalik. Jadi waspada kepada Wahabi!

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik