Warga Korban Banjir Lumpur Bondowoso Bersyukur dengan Bantuan NU

Pecihitam.org – Sejumlah rumah penduduk dan fasilitas umum terendam lumpur akibat musibah banjir bandang pada Rabu 29 Januari 2020, lalu, yang melanda Desa Kalisat, Kalisat, Bondowoso, Jawa Timur.

Kondisi sejumlah jalan utama di wilayah tersebut bahkan tidak dapat dilewati lantaran mengalami kondisi yang sama.

Salah satu korban musibah itu, Buyami, berusia 63 tahun yang tinggal di Dusun Kampung Baru, Kalisat, Sempol mengatakan, rumahnya mengalami kerusakan yang disebabkan banjir waktu itu.  

Dilansir dari situs resmi NU, Sabtu, 1 Februari 2020, Buyami menceritakan bahwa bersama sang suami, Bungkus (68) dan anak dewasanya menjelaskan banjir yang terjadi siang sekitar pukul dua.

Kala itu, cerita Buyami, datangnya air bercampur lumpur demikian deras sehingga rumah warga banyak yang terkena imbas.  

Baca Juga:  Ketua PBNU Minta Pemerintah Perhatikan Pengusaha Kecil

“Datangnya banjir waktu itu dadakan dan waktu itu masih siang dengan cuaca panas. Seandainya waktu petang, kami tidak tahu bagaimana nasib warga di sini,” ujarnya.

Saat musibah terjadi, kata Buyami, seluruh bagian rumah dan perabotan bercampur lumpur. Dari mulai motor, tempat tidur, lemari, kursi dan lainnya.

“Bahkan tidak sedikit yang hanyut terbawa air,” kenangnya.

Kendati demikian, ia mengaku bersyukur lantaran musibah tidak menimbulkan korban jiwa. Sejumlah perabotan memang harus dibersihkan lantaran bercampur lumpur. Masih beruntung bisa diselamatkan, sehingga kerugian tidak sampai besar.  

Rasa syukur yang dirasakan Buyami juga bertambah dengan kepedulian Nahdlatul Ulama untuk membantu warga yang kesusahan.  

Baca Juga:  Ketika Wahabi Mau Ngajari NU, Mbok Ngaca Dulu!

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pengurus NU dan pihak lain karena telah memberikan bantuan kepada kami di sini,” kata Buyami.

Buyami mengatakan, selama berada di tempat penampungan dan menunggu hujan benar-benar reda dan tidak membawa lumpur, dirinya bersama keluarga maupun korban lain ditampung di satu lokasi. Dan selama di sana, segala keperluan terlayani dengan baik.  

“Kami menerima bantuan berupa nasi bungkus, beras, mi instan, baju, air minum, gula, alat-alat dapur dan ada banyak yang lainnya,” ujarnya.

“Kami mendoakan semoga apa yang diberikan di sini mendapatkan balasan dari Allah,” sambungnya.