Diceritakan setelah Syeikh Ibnu Ajurrum selesai mengarang kitab Jurumiyah, kitab itu dibuang ke laut. \u201cSambil membuang kitab, beliau mengatakan; \u201cKalau kitab ini akan bermanfaat, dan murni karena mengharap ridha Allah walaupun aku buang ke laut, akan kembali.\u201d <\/em>Ketika Syekh Ibnu Ajurrum pulang ke rumah, kitab itu sudah ada di meja kamarnya. <\/p>\n\n\n\n

Itulah biografi singkat dari seorang ulama yang bernama Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji, dengan mengkasrahkan shod , bukan dengan memfathahkannya seperti yang sering disebutkan oleh sebagian kalangan. Kalimat Al-Shinhaji ini seperti yang diriwayatkan oleh Al-Hamidi dinisbatkan kepada salah satu kabilah yang berada di Negeri Maroko yaitu kabilah Shinhajah. Nama ini kemudian dikenal sebagai Ibnu Ajurrum. Wallahua\u2019lam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Bagi para santri dan lembaga lembaga pendidikan islam seperti pondok pesantren sudah tidak asing lagi dengan sosok Syekh Ibnu Ajurrum, karena hasil daripada karya kitabnya yang selalu menjadi kajian utama di semua lembaga pendidikan agama. Syekh Ibnu Ajurrum adalah seorang ulama sekaligus pencetus dari lahirnya metode ilmu yang membahas tentang masalah alat atau […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":10149,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12,16],"tags":[4172,4244,4287],"yoast_head":"\n