Pecihitam.org<\/strong> – Nama lengkap kitab ini berdasarkan pada Al-Maktabah Adh-Dhohiriyyah di Damaskus, Suriah adalah Roudhotu Ath-Tholibin Wa Umdatu Al-Muftin (\u0631\u064e\u0648\u0652\u0636\u064e\u0629\u064f \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u0627\u0644\u0650\u0628\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e \u0648\u064e\u0639\u064f\u0645\u0652\u062f\u064e\u0629\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0641\u0652\u062a\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e<\/strong>). Penamaan versi Haji Kholifah dalam Kasyfu Adh-Dhunun yang menyebutnya Roudhotu Ath-Tholibin Wa Umdatu Al-Muttaqin ditinggalkan karena tidak sesuai dengan manuskrip-manuskrip tersebut. <\/p>\n\n\n\n Asal kitab ini adalah hasil ringkasan Imam Nawawi <\/a><\/strong>dari kerja tahrir madzhab Ar-Rofi\u2019i yang bernama Fathu Al-\u2018Aziz. Dengan kata lain, Roudhotu Ath-Tholibin adalah mukhtashor Fathu Al-\u2018Aziz\/Asy-Syarhu Al-Kabir. Kitab Fathu Al-\u2018Aziz sendiri adalah karya Ar-Rofi\u2019i yang merupakan syarah dari kitab Al-Wajiz karya Imam Ghazzali<\/a><\/strong>. Al-Wajiz itu sendiri adalah mukhtashor Al-Wasith karya Al-Ghazzali. Al-Wasith adalah bentuk mukhtashor dari Al-Basith karya Al-Ghazzali. Al-Basith adalah hasil mukhtashor Nihayatu Al-Mathlab karya Al-Juwaini. Nihayatu Al-Mathlab adalah syarah Mukhtashor Al-Muzani karya Al-Muzani. Kitab Mukhtashor Al-Muzani<\/a><\/strong> bisa dianggap mukhtashor dari kitab Al-Umm karya Asy-Syafii. Sehingga bisa dibilang kitab Roudhotu Ath-Tholibin merupakan kitab yang bersambung sanadnya hingga kitab Al-Umm.<\/p>\n\n\n\n Imam Nawawi menulis Roudhotu Ath-Tholibin sebelum menulis Minhaju Ath-Tholibin. Roudhotu Ath-Tholibin ditulis Imam Nawawi dengan uraian yang bersifat pertengahan, yakni ditulis dengan gaya tidak terlalu ringkas (yang malah bisa menimbulkan ambiguitas) dan tidak terlalu panjang (sehingga malah berbentuk seperti syarah).<\/p>\n\n\n\n Secara umum, karena berbentuk mukhtashor, An-Nawawi membuang penyebutan dalil pada hampir seluruh pembahasan dalam kitab ini jika ada hanya sedikit sekali. Hal-hal yang samar diperjelas dan semua pendapat ulama-ulama Syafiiyyah berusaha dihimpun selengkap mungkin, bahkan termasuk pendapat-pendapat yang ghorib. Imam Nawawi juga banyak menambah bahasan-bahasan cabang dan pelengkap. Dan di beberapa point, Imam Nawawi terkadang sedikit mengoreksi Ar-Rofi\u2019i.<\/p>\n\n\n\n Sistematika Roudhotu Ath-Tholibin secara umum sama dengan Kitab Fathu Al-\u2018Aziz kecuali dalam beberapa tempat karena tujuan tertentu. Beberapa persoalan yang tidak dijelaskan An-Nawawi dalam kitab ini, dijelaskan beliau di kitabnya yang lain yaitu kitab Al-Majmu\u2019. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa kitab Roudhotu Ath-Tholibin bukan hanya hasil kerja ikhtishor, tetapi juga kerja tartib (sistematisasi) dan tanqih (editing). \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633 \u0627\u0644\u0652\u064a\u064e\u0648\u0652\u0645 \u0631\u0627\u0641\u0639\u064a\u0629 \u0644\u064e\u0627 \u0634\u0627\u0641\u0639\u064a\u0629 \u0648\u0646\u0648\u0648\u064a\u0629 \u0644\u064e\u0627 \u0646\u0628\u0648\u064a\u0629 Maksudnya, kaum muslimin di zaman Ibnu An-Naqqosy karena sedemikian besarnya perhatian mereka terhadap kitab Fathu Al-\u2018Aziz karya Ar-Rofi\u2019i dan bertaklid pada tarjih-tarjihnya seakan-akan menjadi pengikut Ar-Rofi\u2019i bukan Asy-Syafii. Mereka karena sedemikian besarnya perhatian mereka terhadap kitab Roudhotu Ath-Tholibin yang merupakan mukhtashor Fathu Al-\u2018Aziz itu dan bertaklid pada tarjih-tarjihnya, seakan-akan menjadi pengikut An-Nawawi bukan Nabi. Bahkan adapula yang level fanatisnya mencapai tingkatan luar biasa sampai meyakini bahwa siapapun yang menyalahkan An-Nawawi maka ia kafir.<\/p>\n\n\n\n Di antara hal yang menunjukkan pentingnya kitab ini dikalangan Syafiiyyah adalah banyaknya kitab-kitab yang dikarang untuk meringkas kitab ini, mensyarahi, memberinya hasyiyah, dan lain-lain. Ulama yang menulis mukhtashor untuk Roudhotu Ath-Tholibin adalah Ibnu Al-Muqri\u2019 (wafat 837 H). Beliau membuat mukhtashor yang diberi nama Roudhu Ath-Tholib. Kitab ini disyarahi oleh Zakariyya Al-Anshori dalam sebuah kitab yang bernama Asna Al-Matholib. Kitab Asna Al-Matholib ini kemudian dibuatkan Hasyiyah oleh Syihabuddin Ar-Romli dalam sebuah kitab yang dikenal dengan nama Hasyiyah Ar-Romli.<\/p>\n\n\n\n Ada pula ulama yang membuatkan syarah untuknya. Di antaranya adalah syarah yang bernama Al-Muhimmat Fi Syarhi Ar-Roudhoh Wa Ar-Rofi\u2019i karya Al-Isnawi (wafat 772 H). Dari kitab ini lahir banyak kitab lain yang mayoritas saat ini masih berbentuk manuskrip.<\/p>\n\n\n\n Adapula syarah Roudhotu Ath-Tholibin karya Al-Muzajjad yang bernama Al-\u2018Ubab. Kitab ini dihasyiyahi oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam sebuah kitab yang bernama Al-I\u2019ab yang juga masih berupa manuskrip.<\/p>\n\n\n\n Adapula ulama yang meneliti hal-hal unik yang bisa menjadi fitnah bagi orang awam jika tidak dijelaskan. Misalnya karya Az-Zarkasyi yang bernama Khobaya Az-Zawaya. Kitab ini memfokuskan diri mengumpulkan pembahasan-pembahasan tertentu yang ditulis Asy-Syaikhan dalam kitab Fathu Al-\u2018Aziz dan Roudhotu Ath-Tholibin secara sisipan. Orang yang tidak mendalami karya Asy-Syaikan bisa berburuk sangka bahwa beliau berdua ilmunya tidak luas karena tidak membahas topik-topik tersebut. Nah, Az-Zarkasyi mengumpulkan pembahasan-pembahasan seperti ini dalam satu kitab untuk membuktikan bahwa pembahasan tersebut sudah diulas dalam dua kitab Asy-Syaikhan itu, meskipun ditempatkan pada judul tema yang tidak berbicara tentang pembahasan tersebut. Wallahua\u2019lam Bisshawab.<\/p>\n\n\n\n
Kitab Roudhotu Ath-Tholibin memiliki pengaruh yang sangat besar di kalangan Madzhab Syafiiyyah. Demikian besarnya pengaruh Roudhotu Ath-Tholibin di tengah-tengah penganut madzhab Asy-Syafi\u2019i, sampai-sampai Ibnu An-Naqqosy berkomentar,<\/p>\n\n\n\n
<\/strong> \u201c\u2026zaman sekarang, orang-orang adalah pengikut Ar-Rofi\u2019i bukan Asy-Syafi\u2019i dan menjadi pengikut An-Nawawi, bukan Nabi\u2026\u201d (Ad-Duror Al-Kaminah Fi A\u2019yan Al-Mi-ah Ats-Tsaminah, juz 5 hlm 327)<\/p>\n\n\n\n