Pecihitam.org<\/strong> – Ikhlas tidak bisa diukur sebab ada dalam hati seseorang, hanya Allah dan diri sendiri lah yang mengetahuinya. Ikhlas merupakan dasar Allah menilai terhadap amalan hamba-hamba-Nya. Penting untuk menjalankan segala urusan dengan niat ikhlas dalam kehidupan sehari hari, apapun akan bernilai ibadah dan mendapat keberkahan jika semuanya dilakukan hanya karena Allah. Ikhlas dapat dijalankan dengan cara meniatkan segalanya karena hanya Allah dan inilah 17 keutamaan ikhlas yang perlu kita ketahui:<\/p>\n\n\n\n Keutamaan ikhlas yang pertama adalahh, bahwa ikhlas merupakan perintah langsung dari Allah. \u201cMaka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya\u201d. (QS Az Zumar : 2)<\/em>. Dalam firman tersebut Allah memerintahkan kepada hamba Nya untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas, tidak mengharap imbalan atau jasa, atau hal yang bersifat duniawi.<\/p>\n\n\n\n Keutamaan ikhlas yang selanjutnya adalah syarat diterimanya sebuah ibadah. \u201cKatakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadah ku, hidup ku, dan mati ku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam\u201d. (QS Al Bayyinah : 5).<\/em> Allah tidak menghitung seberapa banyak atau seberapa sering hamba Nya beramal, melainkan dari seberapa dalam keihklasannya.<\/p>\n\n\n\n Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda \u201cSesungguhnya Allah tidak memandang kepada wajahmu, juga tidak memandang hartamu, akan tetapi Dia melihat hati dan amalmu\u201d.<\/em> Allah membedakan derajat manusia berdasarkan kadar ikhlas dalam hati nya, segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik semata hanya masalah duniawi, di kehidupan yang kekal nanti yang dapat menjadi bekal adalah amal kebajikan. Orang yang memiliki niat ikhlas juga tidak memiliki rasa bahgia ketika dipuji dan rasa benci ketika dicela oleh manusia sebab dia hanya ingin mendapat pandangan baik dari Allah. <\/p>\n\n\n\n Para Nabi dan Rasul menyebarkan ajaran islam dengan ketaatan dalam menjalankan agama Allah, mereka menerima dan menjalankan segala perintah-Nya dengan ikhlas seperti apapun ujian yang diberikan pada mereka. Rasulullah bersabda; \u201cAllah tidak menerima amal kecuali apabila dilakukan dengan ikhlas untuk menggapai ridha-Nya semata\u201d. (HR Abu Daud dan Nasa\u2019i). <\/em>Sebagai umat muslim selayaknya kita mencontoh sifat ikhlas yang merupakan teladan para nabi tersebut.<\/p>\n\n\n\n \u201caku (syetan) akan menyesatkan kecuali hamba hamba Mu (Allah) yang ikhlas\u201d. (QS Al Hijr : 40). <\/em>Jelas dari ayat Al Qur\u2019an tersebut bahwa orang yang berhati ikhlas tidak mampu digoda oleh syetan sehingga senantiasa berada ada jalan yang lurus.<\/p>\n\n\n\n Ikhlas adanya di dalam hati manusia, jika memiliki dasar yang baik, maka timbal baik pula yang akan diterimanya dan sebaliknya, seperti ungkapan ulama Ibnu Qayim berikut; \u201cAmalan hati ialah pokok dan amalan anggota badan adalah pengikut dan penyempurna.\u201d (Badai\u2019ul Fawaaid 3\/224).<\/em><\/p>\n\n\n\n \u201cBetapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat (ikhlas karena Allah) dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat (bukan karena Allah)\u201d. (HR Imam Muslim<\/a><\/strong>). <\/em>Tak perlu merasa kurang dengan pemberian Allah, manfaatkan sesedikit apapun yang kita punya untuk berbuat kebaikan di jalan Allah dengan niat yang ikhlas.<\/p>\n\n\n\n Diantara keutamaan ikhlas adalah memiliki kelapangan dalam hatinya yang merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak, ia tidak menjadikan dunia sebagai tujuan, melainkan berbuat kebaikan untuk mencari bekal di kehidupan akherat kelak. Sehingga ia sama sekali tidak punya tujuan untuk mendapat sanjungan dan penilaian dari manusia. \u201cBarang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya\u201d. (HR Tirmidzi<\/a><\/strong>).<\/em><\/p>\n\n\n\n \u201cApakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang orang yang telah sia sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik baiknya\u201d. (QS Al Kahfi : 103-104).<\/em><\/p>\n\n\n\n Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang senantiasa menghitung amal perbuatan mereka dan menganggap telah memiliki bekal yang banyak untuk kehidupan di akherat, telah melakukan perbuatan yang sia-sia sebab menunjukkan bahwa dia tidak ikhlas dan membanggakan kebaikannya, lain halnya dengan orang yang ikhlas, dia tidak akan menghitung berapa banyak yang dia lakukan melainkan senantiasa merasa kurang dan memperbaiki diri serta niat dalam hatinya sehingga akan dijauhkan oleh Allah dari api neraka.<\/p>\n\n\n\n Keutamaan ikhlas juga membersihkan diri dari hawa nafsu duniawi yang terlihat maupun yang tersembunyi, membersihkan diri dari godaan syetan dan segala unsur penyakit hati seperti; riya\u2019, rakus, gila harta atau pangkat, dll., sebab segala perbuatannya ia niatkan ibadah kepada Allah semata.<\/p>\n\n\n\n