Pecihitam.org<\/strong> – Setelah mendengar pengajian masalah taubat atau membaca konsep taubat mungkin seseorang telah mampu dan tahu bagaimana cara bertaubat yang benar dan sudah mencoba melakukannya. Namun masalahnya adalah terkadang syahwat mengalahkan kita terus, sehingga kita jatuh lagi dalam perbuatan maksiat dan berulang seperti itu terus. <\/p>\n\n\n\n

Akhirnya banyak orang muslim yang putus asa. Tidak punya lagi harapan kepada Allah. Yang seperti ini biasanya adalah ciri-ciri orang yang berpegang pada amalannya saja, seperti kata\u00a0 Saidi Ibn \u2018Athaillah:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0644\u0627\u064e\u0645\u0627\u064e\u062a \u0650\u0627\u0644\u0627\u0650\u0639\u0652\u062a\u0650\u0645\u064e\u0627\u062f\u0650 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0639\u064e\u0645\u064e\u0644\u0650 \u0646\u064f\u0642\u0652\u0635\u064e\u0627\u0646\u064f \u0627\u0644\u0631\u064e\u062c\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u064e \u0648\u064f\u062c\u064f\u0648\u0652\u062f\u0650 \u0627\u0644\u0632\u064e\u0644\u064e\u0644\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cAntara tanda-tanda berpegang\npada amal adalah kurang harapan tatkala ada kesalahan\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Orang seperti itu, pegangannya dalam hidup adalah amalannya bukan Allah, maka sangat bahaya. Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh putus asa dalam hal hijrah kepada yang lebih baik. Terus berusaha, walaupun terus gagal. <\/p>\n\n\n\n

Melalui artikel singkat ini, saya ingin memberi kepada umat Islam yang sedang berjihad memperbaiki diri beberapa trik agar Bisa Jauhkan Diri dari Maksiat. <\/p>\n\n\n\n

Trik ini saya nukilkan dari Syeikh Ali Jumah<\/a><\/strong> seorang ulama Ahlussunnah wal Jamaah dan Mufti Mesir, dalam kitabnya Khuthuwat al-Khuruj min al-Ma\u2019ashi. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Ada 3 trik yang wajib dilakukan seorang muslim agar ia Bisa Jauhkan Diri dari Maksiat, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

1. Jadikanlah Rasulullah itu sebagai ayah.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Trik pertama ini berdasarkan berfirman Allah swt dalam surat al-Ahzab ayat 40: \u201cMuhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dalam\nIslam, Allah tidak menjadikan Rasulullah sebagai ayah bagi salah seorang pun\numat Islam. Artinya Rasulullah tidak ada anak laki-laki, hanya saja beberapa\nanak perempuan. Itu pun semuanya wafat pada masa hidup Rasulullah kecuali Fatimah\nyang wafat enam bulan setelah wafat Rasulullah. Lalu dari Fatimah ada dua anak\nlaki-laki Hasan dan Husen. Maka keturunan Rasulullah yang ada hanya dari anak\nperempuan. Hikmah ini semua adalah supaya Rasulullah itu bersih dari keayahan\nbagi umatnya.<\/p>\n\n\n\n

Maka siapa saja umat Islam yang menjadikan Rasulullah sebagai ayahnya, sungguh ia sedang menerapkan hadis Rasulullah di bawah ini:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0650\u0646\u064e\u0651\u0645\u064e\u0627 \u0627\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0644\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0645\u0650\u062b\u0652\u0644\u064f \u0627\u0644\u0648\u064e\u0627\u0644\u0650\u062f\u0650 \u0644\u0650\u0644\u0648\u064e\u0644\u064e\u062f\u0650. \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u062f\u0627\u0631\u0645\u0649<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSesungguhnya saya bagi kalian adalah seperti ayah bagi anak\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Adapun caranya adalah memuliakan Rasulullah sama seperti kita memuliakan ayah kita, bahkan lebih dari memuliakan ayah sendiri. Kita hadirkan selalu sosok Rasulullah saw. seolah-olah di hadapan kita. Maka kita akan bersamanya selalu, siang dan malam. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, hiduplah kita bersamanya selalu. Keadaan seperti ini dapat menolong kita pada jalan Allah dan mencintai Rasulullah, sehingga akan mudah kita meninggalkan perbuatan maksiat karena terasa malu dengan Rasulullah saw..<\/p>\n\n\n\n

2. Banyak-banyak\nberzikir kepada Allah<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Hakikat zikir menurut syeikh Sana\u2019i adalah zikir lisan, tidak disyaratkan harus memahami maknanya. Hanya yang disyaratkan adalah tidak bermaksud selain Allah. Adapun apabila bisa lebih dari itu maka lebih sempurna. <\/p>\n\n\n\n

Trik kedua ini berdasarkan firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 21, yaitu: \u201cSesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut (berzikir kepada) Allah<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dan firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 45, yaitu: \u201cHai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Ketahuilah\nbahwa dengan banyak berzikir kepada Allah, hati akan hidup dan meninggalkan\nzikir, hati akan mati. Apabila hati hidup maka dengan sendirinya akan merasa\njijik dan tidak enak berbuat maksiat karena hatinya sudah tanpak yang batil dan\nyang haq dengan baik. Adapun zikir yang paling baik adalah tasbih, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

\u0633\u064f\u0628\u0652\u062d\u064e\u0627\u0646\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u062d\u064e\u0645\u0652\u062f\u064f \u0644\u0644\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u0627\u0650\u0644\u0647\u064e \u0627\u0650\u0644\u0627\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0627\u064e\u0643\u0652\u0628\u064e\u0631\u064f \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u062d\u064e\u0648\u0652\u0644\u064e \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u0642\u064f\u0648\u064e\u0651\u0629\u064e \u0627\u0650\u0644\u0627\u064e\u0651 \u0628\u0650\u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0650\u0651 \u0627\u0644\u0639\u064e\u0638\u0650\u064a\u0652\u0645\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Dan istighfar, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u064f \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e\u060c \u0645\u064e\u0627 \u0634\u064e\u0627\u0621\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f\u060c \u062d\u064e\u0633\u0652\u0628\u064f\u0646\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f\u060c \u0648\u064e\u0646\u0650\u0639\u0652\u0645\u064e \u0627\u0644\u0648\u064e\u0643\u0650\u064a\u0652\u0644\u064f\u060c \u0627\u0650\u0646\u064e\u0651\u0627 \u0644\u0644\u0647\u0650 \u0648\u0625\u0650\u0646\u0651\u0627\u064e \u0627\u0650\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0631\u064e\u0627\u062c\u0650\u0639\u064f\u0648\u0652\u0646\u064e\u060c \u062a\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0651\u0644\u0652\u062a\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

3. Membedakan yang benar dan yang salah<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Trik ketiga ini martabatnya setelah trik pertama dan kedua. Karena dengan sering mempraktekkan trik pertama dan trik kedua, maka pada diri seorang muslim itu dapat melahirkan bashirah<\/em> (pandangan hati). Dengan ada bashirah, <\/em>ia dapat membedakan yang benar dan yang salah. <\/p>\n\n\n\n

Kendatipun demikian, namun trik ketiga ini harus dilakukan juga dengan berdoa kepada Allah, yaitu dengan istiqamah membaca doa berikut setiap hari:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0644\u0651\u0647\u064f\u0645\u064e\u0651 \u0627\u064e\u0631\u0650\u0646\u064e\u0627 \u0627\u0644\u062d\u064e\u0642\u064e\u0651 \u062d\u064e\u0642\u064b\u0651\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0631\u0652\u0632\u064f\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0627\u062a\u0650\u0651\u0628\u064e\u0627\u0639\u064e\u0647\u064f\u060c \u0648\u064e\u0627\u064e\u0631\u0650\u0646\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0628\u064e\u0627\u0637\u0650\u0644\u064e \u0628\u064e\u0627\u0637\u0650\u0644\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0631\u0652\u0632\u064f\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0627\u062c\u0652\u062a\u0650\u0646\u064e\u0627\u0628\u064e\u0647\u064f.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cYa Allah perlihatkanlah pada kami yang benar sebagai benar dan anugerahilah kami kekuatan mengikutinya, dan perlihatkanlah pada kami yang batil (salah) sebagai yang salah dan anugerahilah kami kekuatan menjauhinya\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya bashirah<\/em> yang mampu membedakan yang haq dan bathil, maka seorang muslim dapat melihat dengan pandangan hati akan yang benar itu adalah daerah cahaya dan yang salah adalah daerah kegelapan. <\/p>\n\n\n\n

Lalu saat itu Allah yang melindungi orang muslim tersebut dan Allah yang mengeluarkannya dari kegelapan kepada terang menderang, sebagaimana janji Allah dalam surat al-Baqarah ayat 257: <\/p>\n\n\n\n

\u201cAllah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu a\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Setelah mendengar pengajian masalah taubat atau membaca konsep taubat mungkin seseorang telah mampu dan tahu bagaimana cara bertaubat yang benar dan sudah mencoba melakukannya. Namun masalahnya adalah terkadang syahwat mengalahkan kita terus, sehingga kita jatuh lagi dalam perbuatan maksiat dan berulang seperti itu terus. Akhirnya banyak orang muslim yang putus asa. Tidak punya […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":11085,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[4468,4469],"yoast_head":"\n