Pecihitam.org<\/strong> – Entah mengapa antar sesama wahabi begitu mudah saling melemparkan argumen yang saling menjatuhkan. Bahkan saling menuduh bid’ah antar sesama. Radio Rodja yang dikenal wahabi ekstrim ternyata juga bermusuhan dengan tokoh wahabi ektrim juga bernama Firanda Andirja. Secara ideologis, wahabi di Indonesia sudah terpecah berkeping-keping. Jelas tidak bisa diharapkan sebagai poros pemersatu bangsa Indonesia kelak.<\/p>\n

Berikut Pernyataan Syaikh Robi<\/strong> tentang Radiorodja:<\/p>\n

1. Asy-Syaikh Rabi\u2019 berkata, \u201cBarangsiapa yang masih menghormati manhaj dan aqidahnya, maka hendaknya dia tidak mendengar mereka (radio Rodja), adapun barangsiapa yang tidak menghormati manhaj dan aqidahnya, maka silakan dia mendengarkannya.\u201d<\/p>\n

2. Asy-Syaikh Rabi\u2019 berkata, \u201cAku nasehatkan kepada ikhwah agar menjauhkan diri dari mendengarkan radio Rodja.\u201d<\/p>\n

3. Kemudian beliau (asy-Syaikh Rabi\u2019) mengingatkan kami dengan atsar dari Ayyub as-Sakhtiyani dan Muhammad bin Sirin tentang sikap tidak mau mendengar ucapan ahlul bid\u2019ah, yaitu tatkala ada seorang ahlul bid\u2019ah mengatakan kepadanya, \u201cAku akan bacakan kepadamu satu ayat.\u201d Maka keduanya menjawab, \u201cTidak.\u201d<\/p>\n

4. Kitab-kitab salaf sudah mencukupi kita dari mendengarkan radio Rodja dan segala isinya.<\/p>\n

5. Radio Rodja menyebabkan terjadinya perselisihan antar salafiyyin, maka beliau memerintahkan untuk meninggalkannya.<\/p>\n

6. Ihyaut Turats, \u2018Ali Hasan, dan Abul Hasan, adalah di antara pihak-pihak yang paling keras permusuhannya terhadap ahlus sunnah.<\/p>\n

7. Orang-orang awam tetap harus diperingatkan dari bahaya radio Rodja. Karena salaf dulu juga men-tahdzir (memperingatkan) orang awam dari bahaya ahlul bid\u2019ah.<\/p>\n

8. Tentang Yazid Abdul Qadir Jawwas, salah satu tokoh besar Rodja, Asy-Syaikh Rabi\u2019 menyatakan bahwa Yazid hanya sekedar memakai baju salafiyyah. Beliau tidak ridho kalau dikatakan Yazid adalah salafi, ataupun salafi goncang.<\/p>\n

9. Tentang Turut Andilnya asy-Syaikh \u2018Abdurrazzaq di radio Rodja, Asy-Syaikh Rabi\u2019 menegaskan bahwa hal ini tidaklah menjadi justifikasi (pembenaran) untuk mendengarkan Rodja. Kata beliau, asy-Syaikh \u2018Abdurrazzaq tertipu dengan mereka (para turatsiyyin).<\/p>\n

10. Tentang Para Pengisi di Radio Rodja. Ketika disebutkan, bahwa para pengisi Rodja menetapkan manhaj salaf, maka asy-Syaikh Rabi\u2019 menjelaskan bahwa urusan mentabdi\u2019 seseorang tidak musti bahwa semua yang ada pada diri si mubtadi\u2018 bertentangan dengan manhaj salaf, dan kondisinya jelas seratus persen ibarat matahari seperti Safar, Salman, \u2018Ali Hasan, dan Abul Hasan. Ya\u2019qub bin Syaibah dibid\u2019ahkan oleh para \u2018ulama hanya karena satu perkara. Seseorang terkadang keluar dari salafiyyah karena satu perkara! [dutaislam.com\/ ab]<\/p>\n

Source: https:\/\/firanda.com\/index.php\/artikel\/manhaj\/540-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-5-kegimbaran-jama-ah-tahdzir-tatkala-syaikh-robi-mentahdzir-radio-rodja<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Entah mengapa antar sesama wahabi begitu mudah saling melemparkan argumen yang saling menjatuhkan. Bahkan saling menuduh bid’ah antar sesama. Radio Rodja yang dikenal wahabi ekstrim ternyata juga bermusuhan dengan tokoh wahabi ektrim juga bernama Firanda Andirja. Secara ideologis, wahabi di Indonesia sudah terpecah berkeping-keping. Jelas tidak bisa diharapkan sebagai poros pemersatu bangsa Indonesia […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1114,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3,12,9],"tags":[363,364,362,365],"yoast_head":"\n