Pecihitam.org<\/strong>– Dunia, bisa dikatakan tempat barnaung manusia yang kadang diimpi impikan untuk menjadi tempat abadi, tempat membangun banyak impian hingga beranggapan bahwa kematian tak akan datang menghampiri. Hingga pada akhirnya kita pun tenggelam dan larut dalam kecintaan dan jatuh lupa pada bahaya dari kecintaan kita terhadap dunia tersebut.<\/p>\n\n\n\n Layaknya bidadari, kita sebagai manusia terpikat olehnya, terpesona dan lupa diri hingga pada akhirnya? Kita pun memperTuhankan dunia itu dari berbagai banyak sisi, Diantaranya mengumpulkan dan memamerkan harta, mengoreksi kendaraan cantik, memperindah Fashion hanya untuk mendapatkan pujian, membangun rumah rumah indah dan masih banyak lagi perihal bentuk bentuk kecintaan kita terhadap dunia yang pada akhirnya? <\/p>\n\n\n\n Membuat kita lupa bahwasanya Dunia ini hanyalah tempat singgah yang mau tidak mau akan kita tinggalkan. Meninggalkan apa yang selama ini kita kumpulkan, apa yang selama ini kita simpan, dan utamanya meninggalkan sesuatu yang amat kita cintai dan sayangi. Alhasil? kita pun terperangkap pada bahaya kecintaan kita terhadap dunia yang tentunya akan berdampak pada kehidupan kita sendiri.<\/p>\n\n\n\n Inilah yang\nditakutkan Rasulullah Saw sebagaimana diungkap dalam hadits riwayat Hakim: ia\nmenuturkan hadits ini melalui jalur periwayatan yang sahih, dari Abu Mali\nAsy\u2019ari r.a., ketika menjelang wafat, ia berkata <\/p>\n\n\n\n \u201cWahai Bani Asy\u2019 ariah hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Sungguh, aku mendengar Rasulullah bersabda \u201cManisnya Dunia adalah pahitnya Akhirat, dan pahitnya Dunia adalah manisnya Akhirat\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Sedangkan perumpamaan Rasulullah terhadap orang yang amat berambisi terhadap dunia ialah berada di hadits riwayat Tirmidzi, ia mengatakan Hadits ini hasan Shahih, dan Ibnu Hibban dalam Shahih Ibni Hibban, dari Ka\u2019ab bin Malik r.a., Rasulullah Saw, bersabda<\/p>\n\n\n\n \u201cPerusakan yang dilakukan dua serigala lapar yang dilepas kemudian menyerang sekawanan kambing, tidak lebih parah daripada ambisi seeorang untuk memperoleh harta dan kemuliaan yang merusak agamanya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Cinta Harta, ya cinta inilah yang banyak dikemukakan Rasulullah dalam Hadistnya akan kehancuran manusia dalam mengembangkan cinta itu, bahkan dalam Tafsir Al Qurtubi<\/a> jilid II pada pembasan Al Baqarah ayat 102 dijelaskan perihal hadirnya Harut dan marut yang dibicarakan AlQur\u2019an bahwasanya Harut dan Marut menyihir manusia, dan rupanya dalam Sabda Nabi dari Abdullah bin Basyar Al Mizani menceritakan, dia berkata \u201cRasulullah Saw bersabda <\/p>\n\n\n\n \u201cTakutlah kalian kepada Dunia. Demi Dzat yang menguasai jiwaku dengan kekuasan-nya, sesungguhnya dunia itu lebih menyihir dari pada harut dan marut\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Dari gambaran Hadits Nabi diatas, rupanya bahaya dari kecintaan kita terhadap dunia lebih besar ketimbang bahaya sihir Harut dan Marut. Cinta dunia yang mampu menyihir para manusia, hingga membuat mereka jatuh tak berakal, sebagaimana dalam Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al Baihaqi, dari Aisyah r.a., Rasulullah bersabda<\/p>\n\n\n\n \u201cDunia adalah Rumah bagi orang yang tidak memiliki tempat tinggal, dan tempat dikumpulkannya orang yang tidak punya akal\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Sedangkan hadits lain Rasulullah pun berkata bahwasanya \u201cSetiap umat itu membawa fitnah, dan fitnah umatku adalah harta\u201d<\/em>. Hingga dari hadits inilah sudah memberi kita informasi bahwa setiap umat pastinya ada sebab mengapa mereka disiksa kelak, dan penyebab umat islam dalam siksa neraka ini adalah cinta harta yang sudah real mendorong kita dalam perbuatan maksiat.<\/p>\n\n\n\n