Pecihitam.org<\/strong> – Hari ini, Sabtu 28 September 2019, persaudaraan alumni 212 menggelar aksi massa bertajuk “Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI\u201d yang dilakukan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Rencananya, massa akan bergerak menuju Istana Presiden.<\/p>\n\n\n\n

Boleh\ndibilang, realisasi aksi ini merupakan bentuk kepanjangan dari demonstrasi\nmahasiswa yang beberapa hari terakhir cukup masif melakukan aksi massa di berbagai\nwilayah di seluruh Indonesia. Mereka semua memprotes pemerintahan Presiden\nJokowi dengan berbagai tuntutan dan kritik yang tajam.<\/p>\n\n\n\n

Ada\nempat isu yang diangkat oleh massa Aksi Mujahid 212, di antaranya; soal\nrentetan demonstrasi mahasiswa, penanganan aksi mahasiswa yang dinilai represif\ndari aparat, penanganan kerusuhan di Papua, dan penanganan karhutla yang\ndinilai lamban.<\/p>\n\n\n\n

Berbagai isu yang ingin disuarakan ini saya kira wajar karena inilah beberapa aspirasi yang coba disuarakan oleh aksi mahasiswa di hari-hari sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n

Tapi ada sesuatu yang aneh dan cukup mengganjal terkait atribut-atrubut yang dikenakan saat aksi ini dilakukan, mereka membahwa bendera bertuliskan kalimat tauhid hingga ada poster bertuliskan \u2018hanya Islam, mampu selamatkan negeri\u2019. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kerumunan itu, mereka juga meneriakkan takbir dengan lantang yang dikomando langsung oleh salah seorang Orator di antara mereka.<\/p>\n\n\n\n

Meski atribut ini khas milik golongan alumni 212 yang juga menjadi atribut yang dipakai dalam demonstrasi<\/a><\/strong> berjilid-jilid di masa sebelumnya, namun tetap aneh bila harus menarasikan tentang \u201chanya Islam yang mampu selamatkan negeri\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Saya\ntidak mengerti apa maksud dibalik kalimat itu, yang jelas ada sesuatu yang menggelitik\nbahwa mereka, memanfaatkan momen demonstrasi mahasiswa untuk memperjuangkan\nmisi-misinya yang belum selesai.<\/p>\n\n\n\n

Hal\nini bisa dibenarkan lantaran tuntutan Aksi Mujahid 212 tidak hanya berhenti\npada empat isu yang menjadi aspirasi aksinya, di antara hal lain yang ingin mereka\nsuarakan adalah menolak kebangkitan PKI, persatuan umat Islam, dan menuntut\nagar pemerintah segera mengurus kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\nisu ini merupakan sesuatu yang mereka anggap belum selesai sehingga butuh\nmenyuarakan kembali agar pemerintah segera mengabulkan apa yang menjadi keinginan\nmereka. <\/p>\n\n\n\n

Menurut\nsaya, gerakan Aksi Mujahid 212 ini memanfaatkan aksi mahasiswa untuk\nmenyuarakan kembali aspirasi mereka yang belum selesai, artinya aksi mahasiswa\nmenjadi momentum yang pas untuk melakukan aksi berjilid-jilid lagi yang sejauh\nini mereka sudah kehilangan momentum, khususnya pasca Pilpres pada bulan Juli lalu.<\/p>\n\n\n\n

Betul\ndawuhnya Kyai Said Aqil Siraj, bahwa pasca Pilkada DKI, wacana Islam politik\natau agamaisasi politik sangat masif dilakukan oleh beberapa kalangan umat\nIslam. Pada titik tertentu, mereka menjadikan Islam sebagai kekuatan, dengan\nmenganggap bahwa Islam dan politik adalah sesuatu yang bersifat integral dan\ntidak pernah bisa dipisahkan.<\/p>\n\n\n\n

Meski\nbegitu, apa yang ingin diperjuangan oleh gerakan 212 sangat kontraproduktif\ndengan kondisi keagamaan dan politik di Indonesia. Misalnya soal aspirasi \u201cNKRI\nBersyariah\u201d yang agaknya terlalu berlebih-lebihan, karena tanpa itu, Indonesia\nsudah sangat beryariah, baik dari masyarakatnya, sistem Undang-undangnya,\nmaupun falsafah negara yang termaktub dalam Pancasila.<\/p>\n\n\n\n

Memang, sebagai mayoritas, umat Islam harus ikut serta dalam proses perubahan negeri ini. Tapi keikutsertaannya, harus sejalan dengan semangat konstitusi, bukan mengarusutamakan Islam yang kemudian dijadikan alat atau kendaraan politik. <\/p>\n\n\n\n

Sebab, bukan tidak mungkin agama Islam hanya akan dijadikan alat saja oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang akhirnya merugikan umat Islam itu sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Saya\nsendiri cukup apresiatif bila aksi ini menyuarakan aspirasi yang juga menjadi\nkegelisahan mahasiswa dan rakyat Indonesia. Dengan catatan, tidak ada isu-isu\nlain yang justru akan mengotori kehendak rakyat dan hanya terbatas pada\nkepentingan golongan 212 saja. Aksi ini, juga harus sesuai dengan semangat\ndemokrasi, bukan semangat sektarian. <\/p>\n\n\n\n

Untuk\nitu, patut disayangkan bila mereka masih saja menyoal isu-isu usang yang pada\nprinsipnya tidak berhubungan langsung dengan kegelisahan masyarakat soal\nkebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Hari ini, Sabtu 28 September 2019, persaudaraan alumni 212 menggelar aksi massa bertajuk “Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI\u201d yang dilakukan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Rencananya, massa akan bergerak menuju Istana Presiden. Boleh dibilang, realisasi aksi ini merupakan bentuk kepanjangan dari demonstrasi mahasiswa yang beberapa hari terakhir cukup masif melakukan aksi massa di […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":11578,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[4591],"yoast_head":"\n