Pecihitam.org<\/strong> – Sayyid Abu Bakar Syatha seorang tokoh ulama besar yang nama lengkapnya ialah al-\u2018Allamah Abu Bakar Utsman bin Muhammad Zainal Abidin Syatha al-Dimyathi al-Bakri. Beliau lahir di Mekkah tahun 1266 H\/1849 M. Beliau berasal dari keluarga Syatha, yang terkenal dengan keilmuan dan ketaqwaannya. Namun Sayyid Abu Bakar Syatha tak sem\u00acpat mengenal ayahnya, karena ketika ia masih berusia tiga bulan, sang ayah, Say\u00acyid Muhammad Zainal Abidin Syatha, berpulang ke Rahmatullah. Sayyid Abu Bakar Syatha merupakan seorang ulama madzhab Syafii yang\u00a0 mengajar di Masjidil Haram di Mekah al-Mukarramah pada permulaan abad ke 14.<\/p>\n\n\n\n Sayyid Abu Bakar Syatha meninggal dunia pada tanggal 13 Dzul\u00achijjah tahun 1310 H\/1892 M setelah menyelesaikan ibadah Haji. Usia beliau me\u00acmang tidak panjang (hanya 44 tahun menurut hitungan Hijriyyah dan kurang dari 43 tahun menurut hitungan Masehi). Akan tetapi umur beliau penuh manfaat yang sangat dirasakan umat muslim berbagai belahan dunia. Jasanya begitu besar, dan peninggalan-peninggalannya, baik karya-karya, murid-murid, maupun anak keturunannya, menjadi saksi tak terban\u00actahkan atas kebesaran ilmu beliau.<\/p>\n\n\n\n Semoga Allah menempatkannya di surga. Jika ada orang yang mengaku alim dalam ilmu fiqih, dan lebih khusus lagi dalam fiqih Madzhab Syafii, tetapi tidak mengenal kitab I\u2019anah Ath-Tholibin<\/a><\/strong> dan siapa pengarang kitab tersebut?, Maka pengakuannya sangat patut diragukan. Mengapa?<\/p>\n\n\n\n Kerana, kitab tersebut merupakan salah satu rujukan utama\ndalam fiqih madzhab Syafii dan para penuntut ilmu di pondok-pondok pasentren.\nSekurang-kurangnya seorang santri harus tahu namanya. Sesungguhnya kitab ini\nmerupakan kitab masyhur, meskipun tergolong kitab ini munculnya termasuk kurun\nakhir atau yang terkebelakang, dan lebih kurang baru berusia 130-an tahun.<\/p>\n\n\n\n Kitab I\u2019anah Ath-Thalibin merupakan syarah kitab Fath Al-Mu\u2019in<\/a><\/strong>. Kedua kitab ini termasuk kitab-kitab fiqih Syafi\u2019i yang paling banyak dipelajari dan dijadikan pegangan dalam memahami dan memu\u00actuskan masalah-masalah hukum. Dalam forum-forum bahtsul-masail (pengkajian masalah-masalah), kitab ini menjadi salah satu kitab yang sangat sering dikutip nash-nash\u00acnya. Kemasyhuran kitab ini dapat dikata\u00ackan merata di kalangan para penganut madzhab Syafii di berbagai belahan dunia Islam.<\/p>\n\n\n\n