Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":11960,"date":"2019-09-30T16:01:41","date_gmt":"2019-09-30T09:01:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=11960"},"modified":"2019-09-30T16:01:42","modified_gmt":"2019-09-30T09:01:42","slug":"inilah-nama-tokoh-tokoh-pendiri-nu-nahdlatul-ulama","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/inilah-nama-tokoh-tokoh-pendiri-nu-nahdlatul-ulama\/","title":{"rendered":"Inilah Nama Tokoh Tokoh Pendiri NU (Nahdlatul Ulama)"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pada sejarah masa awal berdirinya, NU sudah banyak melakukan usaha-usaha memajukan masyarakat Indonesia. Saat itu Indonesia masih dalam jajahan Belanda, NU telah mendirikan banyak madrasah dan pesantren. Berdirinya Jam\u2019iyyah Nahdlatul Ulama<\/a><\/strong> dipelopori oleh ulama-ulama besar di Indonesia. Berkat jasa-jasanya juga, beberapa dari tokoh-tokoh pendiri NU sendiri juga ditetapkan sebagai pahlawan Nasional seperti KH Hasyim Asyari, KH dan Wahab Chasbullah.<\/p>\n\n\n\n

Sebagai organisasi kemasyarakatan, NU menampilkan sikap toleransi terhadap nilai-nilai lokal. NU berakulturasi dan berinteraksi positif dengan tradisi dan budaya masyarakat lokal. Dengan demikian NU memiliki wawasan multikultural, dalam arti kebijakan sosialnya bukan melindungi tradisi atau budaya setempat, tetapi mengakui manifestasi tradisi dan budaya setempat yang memiliki hak hidup di Republik tercinta ini.<\/p>\n\n\n\n

Begitu mudahnya NU diterima dimasyarakat, dari awal berdirinya hingga pada tahun 1942, NU sudah tersebar sebanyak 120 cabang yang ada di Pulau Jawa. Nahdlatul Ulama menitikberatkan pada perlunya pendidikan yang mendalami ilmu agama karena NU berangkat dari pesantren. Oleh karena itu, maka keilmuan yang diutamakan adalah keagamaan.<\/p>\n\n\n\n

Berikut ini beberapa nama tokoh-tokoh pendiri NU yang mestinya sebagai warga Nahdliyin kita mengetahuinya.<\/p>\n\n\n\n