Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":1227,"date":"2017-11-29T06:26:28","date_gmt":"2017-11-29T06:26:28","guid":{"rendered":"http:\/\/pecihitam.org\/?p=1227"},"modified":"2019-09-07T09:55:52","modified_gmt":"2019-09-07T02:55:52","slug":"betulkah-membaca-doa-sebelum-makan-allahumma-bariklana-itu-bidah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/betulkah-membaca-doa-sebelum-makan-allahumma-bariklana-itu-bidah\/","title":{"rendered":"Betulkah Membaca Doa Sebelum Makan “Allahumma Bariklana” Itu Bid’ah?"},"content":{"rendered":"
Pecihitam.org<\/strong> – Yang mungkin dianggap bid\u2019ah saya kira bukan pekerjaan membaca doa sebelum makan, tetapi lafal doa yang biasa kita ucapkan (Allahumma bariklana fima razaqtana wa qina \u2018adzaba an-nar) itu yang dianggap bid\u2019ah. Sebab kalau membaca doa sebelum makan saja dianggap bid\u2019ah, lalu yang sunnah yang mana? Apakah tidak membaca doa malah dianggap sunnah? Tentu tidak demikian.<\/p>\n
Memang, banyak yang menilai hadits yang meriwayatkan bahwa lafal doa sebelum makan berbunyi demikian itu lemah. Itu berarti, lafal doa yang seperti itu diragukan berasal dari Rasul saw. Tetapi kandungan makna dari doa itu sendiri adalah baik, tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama.<\/p>\n
Bukankah doa sebelum makan itu mengajarkan kita untuk memohon keberkahan atas rezeki (makanan dan minuman) yang kita terima, dan memohon agar kita dijauhkan dari siksa api neraka?<\/p>\n
Soal melafalkan niat ketika hendak shalat atau cukup diucapkan di dalam hati, sudah dibicarakan ulama-ulama fikih klasik sejak lama sekali. Yang jelas, niat itu adanya di dalam hati. Jika sudah ada keinginan kuat di dalam hati kita untuk melakukan suatu ibadah, itu dapat dikatakan kita sudah berniat, walaupun kita tidak mengatakan \u201cnawaitu \u2026 dst.\u201d secara lisan. Tetapi, ini juga tidak berarti bahwa apabila kita melafalkan \u201cnawaitu\u201d, kita telah melakukan kesalahan, selama di dalam hati kita memang ada niat itu.<\/p>\n
Dalam berdoa, agama membuka pintu yang cukup luas. Bahkan kita boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, tidak harus berbahasa Arab. Kecuali pada ibadah-ibadah mahdhah (ritual) seperti shalat yang memang diharuskan menggunakan bahasa Arab. Yang penting dalam berdoa adalah bahwa kita mengerti dan memahami betul apa yang kita minta dan kita mohon.<\/p>\n
Dewasa ini banyak orang yang mengaku mengikuti slogan AlQuran dan Sunnah selalu mempermasalahkan hal-hal yang bersifat remeh menjadi besar, seolah mereka adalah Nabi yang diutus Allah untuk melusruskan ajaran yang dianut umat Islam selama ini.<\/p>\n