Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12538,"date":"2019-10-04T12:41:45","date_gmt":"2019-10-04T05:41:45","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12538"},"modified":"2019-10-04T12:41:46","modified_gmt":"2019-10-04T05:41:46","slug":"reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/","title":{"rendered":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – \u201cKulihat Ibu Pertiwi Sedang Bersusah Hati, Air Matamu Berlinang Mas Intanmu Terkenang\u201d <\/em>lagu Ibu Pertiwi tiba-tiba menjadi viral mengiringi soundtrack beberapa video terkait masalah yang sedang dialami Negara Indonesia, mulai dari demonstrasi mahasiswa yang memakan korban, gempa di ambon, dan sampai kepada masalah yang terjadi di Papua. Entah apa yang sedang menimpa Indonesia, entah ini sebagai sebuah bencana, ujian atau teguran, wallahu a\u2019lam.<\/p>\n\n\n\n

Masalah keragaman\nagama, suku, dan budaya merupakan hal yang sangat sensitif yang membutuhkan\nperhatian lebih dalam menjaga keutuhan keragaman tersebut. Karena persoalan\nkecil saja dapat menjadi besar jika menyentuh ketiga hal sensitif tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Perlu dipahami\nbahwa keragaman-keragaman yang ada baik dalam ruang lingkup suku, agama, dan\nbudaya bukanlah suatu masalah. keragaman bukanlah sebuah ancaman dan bencana, keragaman\nitulah yang justru menjadi kekayaan tersendiri dalam khazanah peradaban\nmanusia. Karena keragaman adalah wujud kemajuan suatu peradaban manusia dari\nwaktu ke waktu sesuai dengan wilayahnya masing-masing, dan dari keragaman itu\njuga bisa dihasilkan pengetahuan yang baru, baik melalui proses akulturasi,\nasimilasi, maupun difusi kebudayaan itu sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Negara Indonesia\ntelah jauh melewati masalah yang terkait dengan keragaman karena Negara kita\nmemiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda namun tetap satu, namun\nseiring berjalannya waktu seakan semboyan ini telah luntur dan terlupakan, maka\ndari itu perlu kembali menyegarkan dan mendalami makna semboyan tersebut, dan\nperlu diingat bahwa para pahlawan kita dari Sabang sampai Merauke telah\nberjuang bersama membuang ego masing-masing, untuk melawan penjajahan.<\/p>\n\n\n\n

Bhineka Tunggal\nIka berarti meskipun kita berbeda-beda dalam hal suku, budaya, agama, dan adat\nistiadat namun kita tetap satu. Keragaman yang ada tidak menjadikan kita\nterpecah-belah, justru menjadikan kita semakin Dewasa. Dan Faktanya keragaman\nbudaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi\npara wisatawan baik wisatawan dalam negeri dan wisatawan asing untuk\nmenjelajahi keragaman budaya yang ada di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Keberagaman agama juga bukanlah sebuah masalah, karena pada prinsipnya kita memegang teguh kepercayaan kita masing-masing, semua agama bersaudara dalam kemanusiaan, seperti halnya kita sebagai bangsa Indonesia diikat oleh ikatan persaudaraan senasib dan sepenanggungan, walaupun kita berbeda dalam hal budaya, ideologi dan teologi. Kita memiliki tugas bersama menciptakan kedamaian dan ketenangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).<\/p>\n\n\n\n

Negara Indonesia\njuga memiliki Pancasila sebagai Ideologi Negara yang menyatukan bangsa, sudah\nseharusnya nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila dihayati dan dijalankan\nbersama. Membuang ego masing-masing demi terwujudnya Negara Kesatuan Republik\nIndonesia yang aman dan damai.<\/p>\n\n\n\n

Konflik yang\nterjadi hanya melahirkan kerugian bagi bangsa sendiri, negara yang di dalamnya\nterjadi konflik susah untuk maju dan berkembang karena misalnya saja dana yang\nseharusnya bisa digunakan untuk mencerdaskan bangsa beralih kepada penyelesaian\nkonflik. Banyak negara di luar sana yang bisa menjadi contoh betapa sengsaranya\ndan memprihatinkannya negara yang ditimpa konflik berkepanjangan.<\/p>\n\n\n\n

1 Oktober\ndiperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati,\nperingatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh\nPresiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah\nyang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.<\/p>\n\n\n\n

Sebagai momentum hari kesaktian Pancasila<\/a><\/strong>, maka sebaiknya para tokoh agama dan tokoh adat duduk bersama menyuarakan perdamaian dan mengokohkan persatuan bangsa karena kita semua bersaudara. Bangsa yang satu akan menjadi bangsa yang kuat dan maju. Oleh karena itu reaktivasi dua warisan leluhur bangsa yaitu Pancasila dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah salah satu langkah untuk mengatasi berbagai kesenjangan dan permasalahan yang terkait dengan keragaman. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – \u201cKulihat Ibu Pertiwi Sedang Bersusah Hati, Air Matamu Berlinang Mas Intanmu Terkenang\u201d lagu Ibu Pertiwi tiba-tiba menjadi viral mengiringi soundtrack beberapa video terkait masalah yang sedang dialami Negara Indonesia, mulai dari demonstrasi mahasiswa yang memakan korban, gempa di ambon, dan sampai kepada masalah yang terjadi di Papua. Entah apa yang sedang menimpa Indonesia, […]<\/p>\n","protected":false},"author":20,"featured_media":12654,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[1475,4830],"yoast_head":"\nReaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-04T05:41:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-04T05:41:46+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"585\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Khalil Nurul Islam\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Khalil Nurul Islam\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Khalil Nurul Islam\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/c6ea9617a8cddf62f12e62694398c1f5\"},\"headline\":\"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan\",\"datePublished\":\"2019-10-04T05:41:45+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-04T05:41:46+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\"},\"wordCount\":545,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg\",\"keywords\":[\"pancasila\",\"warisan leluhur\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\",\"name\":\"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-04T05:41:45+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-04T05:41:46+00:00\",\"description\":\"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg\",\"width\":1024,\"height\":585,\"caption\":\"Monumen Kesaktian Pancasila. (Foto: Youtube)\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/c6ea9617a8cddf62f12e62694398c1f5\",\"name\":\"Khalil Nurul Islam\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/a577248ea5bb21358280c1bc1087ce00?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/a577248ea5bb21358280c1bc1087ce00?s=96&r=g\",\"caption\":\"Khalil Nurul Islam\"},\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/khalilnurulislam\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org","description":"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org","og_description":"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-04T05:41:45+00:00","article_modified_time":"2019-10-04T05:41:46+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":585,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Khalil Nurul Islam","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Khalil Nurul Islam","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/"},"author":{"name":"Khalil Nurul Islam","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/c6ea9617a8cddf62f12e62694398c1f5"},"headline":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan","datePublished":"2019-10-04T05:41:45+00:00","dateModified":"2019-10-04T05:41:46+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/"},"wordCount":545,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg","keywords":["pancasila","warisan leluhur"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/","name":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg","datePublished":"2019-10-04T05:41:45+00:00","dateModified":"2019-10-04T05:41:46+00:00","description":"1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila yang baru saja kita peringati, peringatan ini muncul berdasarkan SK No 153\/1967 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto, yang dilatarbelakangi peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 september 1965.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/kesaktian-pancasila.jpg","width":1024,"height":585,"caption":"Monumen Kesaktian Pancasila. (Foto: Youtube)"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/reaktivasi-dua-warisan-leluhur-bangsa-sebagai-wujud-persatuan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Reaktivasi Dua Warisan Leluhur Bangsa Sebagai Wujud Persatuan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/c6ea9617a8cddf62f12e62694398c1f5","name":"Khalil Nurul Islam","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/a577248ea5bb21358280c1bc1087ce00?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/a577248ea5bb21358280c1bc1087ce00?s=96&r=g","caption":"Khalil Nurul Islam"},"url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/khalilnurulislam\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12538"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/20"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12538"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12538\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12654"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12538"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12538"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12538"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}