Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12672,"date":"2019-10-04T13:45:07","date_gmt":"2019-10-04T06:45:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12672"},"modified":"2019-10-04T13:45:09","modified_gmt":"2019-10-04T06:45:09","slug":"memandikan-jenazah-bayi-apakah-wajib-hukumnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/memandikan-jenazah-bayi-apakah-wajib-hukumnya\/","title":{"rendered":"Memandikan Jenazah Bayi Apakah Wajib Hukumnya?"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Pada hakikatnya seorang bayi yang lahir adalah suci dan belum mempunyai dosa. Terkadang tidak semua bayi yang lahir dapat selamat dan hidup didunia, entah bayi tersebut meninggal didalam perut ibunya sebelum lahir atau bayi tersebut meninggal setelah dilahirkan. Kemudian yang sering terjadi pertanyaan dimasyarakat adalah, dikarenakan bayi itu suci maka perlukah memandikan jenazah bayi? Dan bagaimanakah hukum memakamkan bayi tanpa dimandikan? <\/p>\n\n\n\n
Tajhiz Mayyit merupakan fardhu kifayah bagi seorang muslim, yang meliputi memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan. Hal demikian ini jika si mayit bukan termasuk orang yang mati syahid, dan bayi prematur (as siqtu atau janin bayi yang gugur dari perut ibunya sebelum sempurnanya janin tersebut baik itu laki-laki maupun perempuan). Lalu, bagaimana dengan bayi yang baru lahir meninggal, apakah perlu memandikan dan sebagainya?<\/p>\n\n\n\n
Bayi yang lahir secara utuh dan normal kemudian meninggal, dengan demikian bayi tersebut harus dimandikan seperti orang meninggal pada umumnya. Ha itu berbeda dengan bayi prematur yang meninggal. Dalam kasus ini yaitu apabila bayi tersebut diketahui tanda-tanda kehidupan seperti bergerak, menangis, dan sejenisnya, maka jenazah bayi tersebut wajib dimandikan seperti pada umumnya.<\/p>\n\n\n\n
Sedangkan, bayi prematur yang tidak diyakini adanya kehidupan pada dirinya seperti saat kelahiran bayi tersebut tidak bergerak, tidak bersuara atau menagis dan sejenisnya, serta bayi yang kegugurannya belum sampai pada batas tertiupnya ruh pada dirinya (dalam kandungan usia 4 bulan keatas), maka para ulama sepakat ia tidak dishalati, dan tidak dimandikan menurut pendapat yang dijadikan madzhab dikalangan syafiiyyah karena hukum memandikan jenazah<\/a><\/strong> lebih ringan daripada menshalatkan.<\/p>\n\n\n\n