Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":13294,"date":"2019-10-09T14:08:21","date_gmt":"2019-10-09T07:08:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=13294"},"modified":"2019-10-09T17:53:25","modified_gmt":"2019-10-09T10:53:25","slug":"upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/","title":{"rendered":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 1"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Fikih merupakan hal paling penting dalam ranah ubudiyah, karena tanpa fiqih, kita akan susah ber ibadah dan beradaptasi dengan keadaan hukum yang terkadang berubah. Maka tidak heran jika Kiai Sahal Mahfudh merasa perlu dengan adanya pembaruan fikih dalam kehidupan manusia. Karena itu tak heran jika Kiai Sahal Mahfudh mencoba membahas tentang upaya pembaharuan fikih, berikut statemennya;<\/p>\n

Karena produk ijtihad maka keputusan fikih bukan barang sakral yang tidalk boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang. Pemahaman yang mengsyakralkanfikih jelas keliru\u2026 Rumusan Fikih yang dikonstruksikan ratusan tahun lalu jelas tidak memadai untuk menjawab semua persoalan yang terjadi saat ini.Situasi sosial, politik dan kebudayaanya sudah berbeda<\/em>.”\u00a0(KH. Sahal Mahfudh)<\/p>\n

Kiai Sahal merupakan ulama dan intektual Islam langka yang karismatik, bersahaja, dantawadu\u2019. Intelektualitasnya bukan hanya diakui di Indonesia saja, namun juga di Timur Tengah. Buku-bukunya bukan hanya dikaji di Indonesia saja, namun juga di Timur Tengah.<\/p>\n

Kiai Sahal telah mendahului kita, namun selayaknya ulama besar Islam lainnya, beliau akan selalu hidup, diingat, dikenang bahkan dipikirkan dan disebutkan berulang melalui pemikiran-pemikirannya, karya-karyanya yang akan terus dikaji-kembangkan oleh para penerus beliau. Catatan sederhana ini adalah diantara upaya untuk sedikit mengkaji pemikiran beliau yang luas itu, khususnya dalam bidang nalar hukum Islam (fikih) Indonesia.<\/p>\n

Nama lengkap beliau adalah Muhammad Achmad Sahal bin Mahfudz. Lahir di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, pada 17 Desember 1937. Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda ini adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari tahun 2000 hingga beliau meninggal. Dalam Muktamar NU di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27\/3\/2010), untuk ketiga kalinya beliau kembali didaulat menjadi Rais Am PBNU masa bakti 2010-2015.<\/p>\n

Kiai yang juga santri dari Syekh Yasin Al Fadani ini tergolong produktif. Banyak karya tulis beliau yang sampai saat ini masih terus dikaji, baik dalam Dunia Pesantren maupun Akademis. Menurut beberapa sumber juga dikaji di Timur Tengah, seperti di Universitas Qur\u2019anul Karim, Sudan. Karya-karya beliau diantaranya adalah:<\/p>\n

1.\u00a0Thar\u00eeqah al\u00a0Hush\u00fbl \u2018ala Gh\u00e2yah al Wush\u00fbl<\/em>\u00a0(Surabaya: Diantama, 2000); 2. Al Bay\u00e2n al-Mulamma\u2019\u2018an Alfaz al Luma\u2019<\/em>\u00a0(Semarang: Thoha Putra, 1999); 3. Telaah Fikih Sosial, Dialog dengan KH. MA. Sahal Mahfudh<\/em> (Semarang: Suara Merdeka, 1997); 4. Nuansa Fikih Sosial<\/em> (Yogyakarta: LkiS, 1994) ; 5. Pesantren Mencari Makna<\/em> (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999); 6. Ensiklopedi Ijma\u2019<\/em> (terjemah bersama KH. Mustofa Bisri dari kitab\u00a0Maus\u00fb’ah al-Ijm\u00e2\u2019(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987); 7.\u00a0Faidhu al-Hij\u00e2 \u2018ala Nail al-Raj\u00e2<\/em>\u00a0(1962); 8.Al Tsamarah al Hajainiyah<\/em>, (Nurussalam, 1966); 9.Intif\u00e2kh al-Wadajain \u2018inda Mun\u00e2dh\u00e2r\u00e2h Ulam\u00e2 al-Hajain<\/em>\u00a0(1959); 10.Luma\u2019 al-Hikmah ila Musalsalat al-Muhimm\u00e2t<\/em>\u00a0(Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati); 11.\u00a0Al-Faraid al-Ajibah,<\/em>\u00a0(Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati, 1959) ;12. Penulis kolom \u201cDialog dengan Kiai Sahal<\/em>\u201d di harian Duta Masyarakat; 13. Dan masih banyak karya-karya beliau yang lain, baik risalah ataupun makalah.<\/p>\n

Nalar Fikih Kiai Sahal<\/strong><\/p>\n

Secara sederhana, jika mengacu tipologisasi bahwa dalam pemikiran hukum Islam (fikih) ada dua kecenderungan besar: \u201cadaptabilitas hukum Islam\u201d dan \u201cnormativitas hukum Islam\u201d maka, upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal termasuk tipe pertama, \u201cadaptabiltas hukum Islam\u201d. Yakni, kecenderungan yang berpandangan bahwa fikih harus dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan tempat, fikih harus senantiasa berubah manakala situasi dan kondisinya berubah. Sementara kecenderungan kedua adalah sebaliknya.<\/p>\n

Mengacu tipologisasi lain yang lebih rinci, diantaranya tipologi yang dibangun Al-Qaradhawi dalam bukunya\u00a0Dir\u00e2sah f\u00ee Fikih Maq\u00e2shid Syari\u2019ah<\/a>,\u00a0bahwa dalam pemikiran fikih kontemporer ini ada tiga madrasah pemikiran:\u00a0pertama, literalis-tekstualis (al-harfiyy\u00fbn) yang memahami teks-teks keagamaan secara literal-tekstual, tanpa mempertimbangkan makna atau tujuan dibalik teks.<\/p>\n

Madrasah ini disebut oleh Al-Qaradhawi sebagai\u00a0al-Dh\u00e2hiriyyah al-Judud\u00a0(neo-literalis) yang mewarisi\u00a0Dh\u00e2hiriyah\u00a0klasik dalam kejumudan dan pemahaman literal-tekstual terhadap teks, bukan dalam keluasan ilmuanya.<\/p>\n

Kedua, adalah kebalikan dari madrasah pertama.Ketika madrasah pertama cenderung literalistik-tekstualistik maka, madrasah kedua ini justru terlalu kontekstual, mengesampingkan teks, mendewakan makna di balik teks, berpandangan bahwa agama adalah substansinya, bukan bentuk lahirnya, tak segan meninggalkan teks-teks yang bersifat\u00a0qsth\u2019iy\u00a0(definitif). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa madrasah kedua ini adalah madrasah yang cenderung abai terhadap teks dan mendewakan makna dibalik teks.<\/p>\n

Ketiga, adalah madrasah wasathiyyah (moderat) yang menengah-nengahi dua madrasah di atas. Madrasah ini tak memahami teks secara literal-tekstual namun juga tidak mendewakan makna di balik teks sehingga mengesampingkan teks.<\/p>\n

Akan tetapi, berusaha memberikan kepada keduanya porsinya masing-masing secara seimbang. Nah, kedalam madrasah ketiga inilah pemikiran fikih Kiai Sahal dapat dikelompokkan.<\/p>\n

Pemikiran fikih Kiai Sahal termasuk katagori kecenderungan pertama: \u201cadaptabilitas hukum Islam\u201d\u2014dalam tipologisasi pertama\u2014atau termasuk madrasah ketiga (wasathiyah\/moderat)\u2014tipologisasi kedua\u2014nampak jelas dari beberapa pandangan beliau, diantaranya beliau mengatakan;<\/p>\n

Rumusan fikih yang dikonstruksikan ratusan tahun lalu jelas tidak memadai untuk menjawab semua persoalan yang terjadi saat ini. Situasi sosial, politik dan kebudayaanya sudah berbeda.Dan hukum sendiri harus berputar sesuai ruang dan waktu\u2026” dan “Karena produk ijtihad maka keputusan fikih bukan barang sakral yang tidalk boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang. Pemahaman yang mengsyakralkan fikih jelas keliru.<\/em>”<\/p>\n

Selain itu, juga bisa dilihat melalui beberapa karya beliau. Khususnya \u201cNuansa Fqih Sosial\u201d yang cukup monumental, dimana buku ini dalam tipologi Mahsun Fuad melalui bukunya yang berjudul Hukum Islam Indonesia, termasuk berkecenderungan\u00a0\u201ckontekstualisasi-mazhabi responsi-kritis emansipatoris.\u201d<\/p>\n

Kemudian, melihat dari temanya (fikih sosial) nampak bahwa beliau, bersama para ulama dan intelektual Islam dunia lainnya, sedang berjalan di atas kecenderungan besar kajian fikih kontemporer, yakni kajian dengan metode tematik (maudh\u00fb\u2019iy).<\/p>\n

Kecenderungan pemikiran beliau yang seperti di atas ini sebenarnya wajar jika melihat bahwa beliau adalah ulama NU-tradisionalis (bahkan Rais Am PBNU sampai wafatnya) yang memang\u2014menurut penulis\u2014\u201cbenar-benar\u201d berpegang teguh dengan kaidah dasar NU, yakni:\u00a0al-muh\u00e2fadhah al\u00e2 al-qad\u00eem al-sh\u00e2lih wa al-akhdzu bil jad\u00eed al-ashlah. Penulis katakan \u201cyang benar-benar berpegang teguh\u201d karena di selain tangan belaiu kaidah tersebut cenderung hanya digembor-gemborkan sebagai slogan belaka, tanpa diamalkan dengan sesungguhnya dalam realitas nyata kekinian.<\/p>\n

Masuk lebih dalam ke pemikiran fikih Kiai Sahal, mengembangkan tipologi yang telah dibangun Mahsun Fuad dalam bukunya di atas, bahwa dilihat dari sisi metodologi penemuan dan pengembangan hukum yang digunanan maka, pemikiran fikih Kiai Sahal adalah dengan metode\u201ckontekstualisasi-mazhabi\u201d.<\/p>\n

Yakni, sebuah upaya membangun \u201cfikih baru\u201d dan mengembangkannya melaui: mengkontekstualkan tradisi fikih klasik (mazhab). Baik dicapai dengan mengkontekstualkan pendapat-pendapat verbal ulama klasik (qauliy) yang masih dianggap relevan, mau pun dengan mengaplikasikan metodologi yang dirumuskan ulama aklasik seperti: ushul fikih dan qawa\u2019id fikihiyah (manhajiy).<\/p>\n

Selanjutnya bisa dibaca pada Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh (2)<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Fikih merupakan hal paling penting dalam ranah ubudiyah, karena tanpa fiqih, kita akan susah ber ibadah dan beradaptasi dengan keadaan hukum yang terkadang berubah. Maka tidak heran jika Kiai Sahal Mahfudh merasa perlu dengan adanya pembaruan fikih dalam kehidupan manusia. Karena itu tak heran jika Kiai Sahal Mahfudh mencoba membahas tentang upaya pembaharuan […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":13734,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[5054],"yoast_head":"\nUpaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-09T07:08:21+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-09T10:53:25+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 1\",\"datePublished\":\"2019-10-09T07:08:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-09T10:53:25+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\"},\"wordCount\":1020,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg\",\"keywords\":[\"Pembaharuan Fikih\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\",\"name\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-09T07:08:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-09T10:53:25+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 1\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-09T07:08:21+00:00","article_modified_time":"2019-10-09T10:53:25+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 1","datePublished":"2019-10-09T07:08:21+00:00","dateModified":"2019-10-09T10:53:25+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/"},"wordCount":1020,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg","keywords":["Pembaharuan Fikih"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/","name":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1 - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg","datePublished":"2019-10-09T07:08:21+00:00","dateModified":"2019-10-09T10:53:25+00:00","description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-1.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 1"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-1\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 1"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13294"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13294"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13294\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13734"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13294"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13294"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13294"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}